Senja sedang di perpustakaan dan membaca buku - buku yang terbaik menurut Senja. Sebenarnya kelas-nya sedang tanding basket, Senja malas, dari pada membuang - buang waktu, lebih baik dirinya menyisakan waktunya di sekolah dengan membaca.
Senja melihat Bunga yang sedang menghampiri dirinya , Sepertinya Bunga ingin berbicara pada Senja.
"Hai, Senja"
Senja mengangguk, Bunga menghela nafasnya, tahu kebiasaan Senja saat sedang membaca. "Lo gak nonton pertandingan Daren?" Tanyanya.
Senja menggeleng pelan. "Kenapa?" Tanya Senja to the points.
"Gak apa - apa, bagus aja sih, jadinya Lo gak cari perhatian Daren" ucapnya sambil cengengesan.
"Apaan sih? Gue gak pernah deh Bung,"
"Bercanda kali Senja, haha. Eh btw, Lo gak kantin?" Tanya Bunga.
"Enggak"
' sabar Bunga, banyak yang bilang kalo ajak ngomong Senja itu kaya ngajak ngomong patung,' Batin Bunga.
"Tadi gue liat Cinta kantin,"
"Udah gue bilang, gue gak mood ke mana - mana, paham?" Tanya Senja datar dan kesal.
Bunga jadi gelagapan. " Iya-iya sorry,"
"Mending Lo keluar deh Bung, perpus gak boleh ramai," ucap Senja sambil membaca buku. Entahlah hari ini menurut Senja hari yang sial.
"Iya-iya, gue cabut," setelah mengucapkan itu Bunga berjalan keluar. "marah aja, tua baru tau rasa Lo" gumam Bunga pelan, tapi Senja masih bisa mendengarnya.
"Gue dengar!" Tegas Senja.
Bunga terkejut, dia pun langsung bergegas meninggalkan perpustakaan, dari pada di amuk oleh Senja.
***
Daren sedang bertanding. Keadaan di lapangan indoor basket cukup ramai. Ya beginilah jika seorang Daren Alginatama bermain. Banyak yang menjadi Cheers dadakan. Ada yang tergila - gila melihat Daren.Bunga sedang menonton Daren dan menyemangatinya. Bunga sangat antusias sekali. "Heh!" Panggil seorang wanita dari belakang Bunga.
Bunga menoleh, mendapati kakak kelas yang di takuti banyak orang. Siapa lagi jika bukan Jessie. "I-iya kak? Kenapa?" Tanya Bunga gugup.
Entahlah, Jessie sangat benci kepolosan Bunga. Setelah Jessie tau jika Senja menyukai Daren. Jessie jadi membenci Bunga. "Enggal, Lo jadi cewek jangan keganjenan oke?" Tanya Jessie masih tetap tenang.
"Aku gak pernah ganjen!" Tegas Bunga.
Jessie hanya tersenyum sinis pada Bunga. "Apa buktinya kalo Lo gak ganjen coba?" Tanya Jessie.
Bunga sangat kesal pada Jessie. Dia tidak punya keberanian melawan Jessie. Karena dia tahu, jika dia melawan Jessie, sama saja mencari mati.
"Kenapa Lo diem? Gak ada belasan? Gak ada Daren?" Tanya Jessie.
"Apa maksud kakak sebut aku cewek ganjen?" Tanya Bunga.
Jessie tertawa sinis. "Ya Lo buktinya aja masih ngejar - ngejar Daren kan?"
"Daren aja terima aku kejar dia! Kenapa kakak yang sewot?!" Bentak Bunga.
' wah! Cari ribut ni anak!' batin Jessie.
"Lo berani bentak gue hah?!"
Bunga membulatkan matanya. Tangan Jessie sudah memegang rambut Bunga dan siap menjambaknya. Tapi tiba - tiba ada sebuah tangan memegang tangan Jessie. Senja.

KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA (COMPLETED)
Teen Fiction[PLAGIATOR GO WAY] cinta tidak seperti yang kalian ketahui, cinta itu butuh banyak proses yang akhirnya bisa bahagia. Untuk benci, dia akan menghilang ketika cinta bisa datang. Tapi mengapa rasanya cinta dalam diam itu lebih sulit? Pertemuan ini bis...