Jangan lupa baca terus
"Senja"***
Move on bukan berarti melupakan. Tapi mengikhlaskan semua yang pernah terjadi.Senja sedang duduk di bangku kelasnya sambil melamun. Kilasan saat bertemu Fajar di toko buku membuatnya ingin pergi dan menghilang saat itu juga, mengapa di saat Senja sudah menyukai orang lain dan berhasil melupakan Fajar, dan tiba - tiba Fajar datang dan membawa luka yang telah lama Sembuh.
Senja tak ingin itu, tapi disini Senja mencoba untuk mengikhlaskan dan berdamai dengan masa lalu. Tak ada salahnya. "Senja," panggil Rere.
Senja langsung tersadar dari lamunannya. "Kenapa Re?"
"Lo PR Fisika udah belum?" Tanyanya.
Senja mengangguk. "udah, kenapa emang?"
Rere menyengir menampilkan deretan gigi putihnya. "Rere boleh nyontek gak?"
Senja terkekeh melihatnya. "Boleh kok Re,"
Rere bersorak. "Terima kasih Senja!"
Senja mengeluarkan buku Fisikanya sambil tertawa melihat kelakuan Rere. Tak lama dari itu bel sekolah berbunyi menandakan jam pertama akan di mulai.
Setelah bosan menunggu Pak Salim - guru fisika, akhirnya beliau datang sambil membawa murid baru. Para wanita ternganga - nganga melihat betapa tampannya yang saat ini bersama Pak Salim. Tapi berbeda dengan Senja, dia diam tak berkutik, lehernya merasa tercekat melihat siapa yang datang. Senja hanya mampu menghela nafas panjang. "Assalamu'alaikum anak - anak," sapa Pak Salim.
"Wa'alaikum salam,"
"Disini bapak membawa murid baru, perkenalkan diri kamu nak,"
Lelaki itu hanya memasang wajah datar dan dinginnya. "Perkenalkan gue Fajar,"
Begitulah seorang Fajar Akash dalam memperkenalkan diri, sikap dinginnya dan tidak mau menjadi perbincangan orang, maka dari itu dia tidak terlalu menjelaskan indetitasnya secara lengkap."Sudah nak Fajar?" Tanya Pak Salim.
Fajar mengangguk. Kemudian Pak Salim menyuruh Fajar untuk duduk di tempat yang kosong, tapi saat melewati Senja, Fajar tersenyum simpul. Rere yang melihat senyuman Fajar, merasa melting sendiri. Menit berikutnya pelajaran dimulai, Pak Salim mulai memeriksa tugas para Muridnya.
"Permis," sapa seorang lelaki yang mungkin telat.
Pak salim hanya mampu menghela nafas ketika melihat siapa yang datang. Siapa lagi jika bukan Daren si badboy. "Kenapa kamu telat Daren?" Tanya Pak Salim.
Daren mendengkus kesal. "Ya bapak coba mikir kalo orang telat kenapa?" Daren kembali bertanya.
"Kesiangan kamu? Kamu pikir saya akan memaafkanmu?" Bentak Pak Salim.
Daren mengangkat bahunya ke atas. Mood Daren sedang rusak saat ini. "Bapak mau saya lari di lapangan? Boleh pak," ucap Daren Santai.
Pak Salim menggeleng - geleng kepala mendengar jawaban Daren. "Oke! Kamu lari 20 keliling!"
Daren kemudian melemparkan tas-nya yang telak jatuh di tangan Gilang. Kemudian Daren memulai hukuman paginya. Daren sepertinya senang di beri hukuman, karena biasanya setelah Daren di beri hukuman kemudian dirinya tidak langsung ke kelas, melainkan duduk santai di kantin.
![](https://img.wattpad.com/cover/199802308-288-k749724.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA (COMPLETED)
Teen Fiction[PLAGIATOR GO WAY] cinta tidak seperti yang kalian ketahui, cinta itu butuh banyak proses yang akhirnya bisa bahagia. Untuk benci, dia akan menghilang ketika cinta bisa datang. Tapi mengapa rasanya cinta dalam diam itu lebih sulit? Pertemuan ini bis...