Baca terus cerita "Senja", jangan lupa untuk tinggalkan jejak kalian untuk menekan Bintang pojok bawah🖤
•••
Bersamaku, akan ku bawa kamu ke duniaku.(Ya ampun, kenapa authornya merasa lebay ya sama kata2 nya?)
Senja tengah duduk di cafe taria's, Senja masih bersama Daren disini, jangan lupakan Cinta dan Digo yang sedang berkencan juga. Daren menatap mata Senja dengan intens, jantung Senja berdegup kencang saat Daren menatapnya seperti itu. "Ren? Yuhuuu, jangan natap gue kaya gitu sih, takut," Lirih Senja.
Daren tersenyum tipis. "Lo tambah cantik,"
Senja seperti merasa ada desiran hangat ketika Daren berbicara seperti itu. "Masa? Sama Cinta cantikan siapa?"
Daren melirik ke arah Cinta yang sedang berbicara asik dengan Digo, kemudian matanya melirik lagi ke arah Senja. "Cantikan kamu,"
Senja mengerutkan dahinya. "Kamu? Hahaha, lucu deh,"
Daren tersenyum. "Iya, gimana suka?"
Senja memutar bola matanya malas. "Belum terbiasa deh,"
"Sama Vino aja bisa!"
"Ya pokonya susah! Nanti deh!"
Daren mengacak - ngacak rambut Senja. "Yaudah iya,"
Senja merasa senang diperlakukan oleh Daren seperti ini. Tiba - tiba Digo meneriaki sesuatu yang membuat Senja malu. "WOI DAREN! TEMBAK SI SENJA NAPA?! KEBURU SI VINO NGAMBIL LAGI!"
Daren mendengkus sebal ke arah Digo dan Cinta yang menjulurkan lidahnya. Sialan! Maki Daren kesal. Senja hanya tertawa kecil melihat kekesalan Daren. "Lo kaya kesel gitu sama Cinta? Emangnya dia pernah salah apa sih?"
Daren menatap Senja sebentar, agak aneh sebetulnya jika mendengar Senja menggunakan bahasa 'aku-kamu'. "Si Cinta kalo udah berbuat ulah di kelas, gue gak suka liatnya, apa lagi kalo udah jadi propokator bilang ke guru kalo gue suka bolos,"
Senja tersenyum. "Makannya lo jangan suka bolos, masih untung kamu lulus,"
"Iyalah! Kan gue pinter Senja,"
Senja masih tersenyum senang. "Ohiya, lo mau kuliah dimana?"
"Gue putusin ngambil kuliah di Jakarta,"
Senja mengangguk, ia pun mengambil Universitas di Jakarta, ia ikut bersama Garent. "Ambil jurusan apa?"
"Management, papa gue yang suruh, dia mau gue terusin perusahaannya,"
"Oh gitu, gue juga ambil Universitas di Jakarta,"
Daren membulatkan matanya. "Serius?"
"Iya, gue ambil jurusan ilmu sastra,"
"Hah? Lo mau jadi penulis? Kerjaannya apaan?"
Senja menghela nafasnya, mengapa tanggapan Mira dan Daren sama persis. "Ya emang, tapi gue mau capai cita - cita gue menjadi penulis yang handal,"
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA (COMPLETED)
Teen Fiction[PLAGIATOR GO WAY] cinta tidak seperti yang kalian ketahui, cinta itu butuh banyak proses yang akhirnya bisa bahagia. Untuk benci, dia akan menghilang ketika cinta bisa datang. Tapi mengapa rasanya cinta dalam diam itu lebih sulit? Pertemuan ini bis...