44'Bimbang

275 13 1
                                    

Baca terus cerita "Senja"
Jangan lupa untuk Vote dan komentar kalian semua.

•••

Kini aku berada diantara dua pilihan yang bimbang. Aku mencintai dia yang telak sudah menjadi milikku. Tetapi aku pun ingin mengkhawatirkan keberadaannya yang entah masih bisa kugenggam lagi atau tidak.
••••

Ruangan yang penuh dengan isak tangis ini mempunyai aura yang seram, tak ada tawa ataupun canda yang menemani. Miranda, ibunda Daren menangis histeris saat mendengar putra-nya kritis. Rio berusaha menenangkan agar Miranda tabah, Robby, Gilang dan Digo pun hadir untuk melihat kondisi Daren, wajahnya muram mendengar sahabat karib-nya mengalami musibah. Cinta, Rere Bunga pun ikut menengok keadaan Daren.

"Daren pa, anak kita kritis, mama gak tau lagi.... Hiks.." Racau Miranda di tengah tangisannya.

"Iya papa tau, kamu yang tenang ya? Kita tunggu dokter, "

Semuanya menatap kasihan melihat Miranda, sementara Tania yang mendengar kabar Daren kritis tubunya ambruk dan tidak sadarkan diri, dan Tania dibawa untuk pulang dan beristirahat.

Cinta menghampiri Miranda dan mengusap bahunya. "Tante yang sabar ya, kita berdoa supaya Daren diberi kekuatan dan juga kesembuhan, "

Miranda mengangguk, ia mengusap lengan Cinta yang berada di pundaknya. Kemudian Cinta ingat bahwasannya ia sama sekali belum mengabari Senja masalah Daren. Kemudian ia berlari menjauh dari kerumunan tersebut dan berniat mengabari Senja.

Seusai mengabari Senja, terdengar lagi notifikasi dan pengirimnya pun masih Senja. Cinta menghela nafasnya kasar saat melihat balasan pesan dari Senja.

Morin Senja

Cinta, maaf sebelumnya gw gak pamitan, gw skrng udah ada di London lagi, gw Pengen ketemu Daren dan lihat kondisinya, salamkann saja untuk yang lain, tolong kabari gw kondisi Daren Skrng dan nanti.

Lo gak lagi bercanda kan?! Heiii! Daren kritis Nja, semua nungguin lo datang.

Iya Cinta gw minta maaf🙏 tapi gw udah ada di London, sebentar lagi gw harus sekolah Cint.

Gimana lo aja deh, lo berubah sekarang, lo bukan Senja yang gw kenal lagi.

Cinta mematikan ponselnya. Jujur saja ia merasa asing dengan Senja yang sekrang, yang lebih mementingkan ego dan melupakan sekitar. Tanpa berlama - la, Cinta memutuskan kembali ke ruangan Daren dan ikut menunggu seperti yang dilakukan oleh teman - temannya.

"Lo habis dari mana Cint?" Tanya Digo.

Cinta menatap sebentar mata milik Digo. "Gue habis kabarin ini ke Senja, "

"Terus responnya apa?"

Cinta menghela nafasnya panjang. "Dia udah balik,"

Digo membekap mulutnya. "Lo gak bohong kan? Daren lagi kritis, gue yakin dia butuh Senja, "

Cinta berdecak sebal. "Sekrang bukan Aprilmop! Gue aja gak dia kabarin, "

"Terus sekrang gimana? "

"Ya gak gimana - gimana, kita tunggu kabar baik dari Daren,"

SENJA (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang