Ckiiiittt...
Bruakhh...
"Aw...". Pekik namja yang jatuh dari motor Vespanya. Tubuhnya tertimpa motor Vespanya membuat namja itu sulit untuk berdiri. Untung masih ada beberapa orang pejalan kaki yang peduli sehingga mau menolong namja yang lengannya sudah berdarah ini.
"Ya! Haeksang kau harus bertanggung jawab". Ucap salah satu paman yang barusan membantu Jeon Jungkook berdiri. Seseorang yang masih terduduk santai di atas motor Ninjanya itu membuka helm dan membuat Beberapa orang memekik karena sosok yang berada di balik helm tersebut adalah seorang wanita.
Yeoja itu hanya menatap datar ke arah namja yang barusan bertabrakan dengannya. Tidak ada niat sekalipun untuk sekedar meminta maaf. Yeoja tersebut membuka dompetnya dan melemparkan beberapa lembar uang kearah namja yang tengah membersihkan lututnya yang penuh darah.
"Ige! Sudah selesai kan? Aku pergi". Dengan santainya yeoja tersebut berlalu begitu saja membuat beberapa orang yang menyaksikannya menganga. Namun hal itu tidak berlangsung lama karena beberapa orang mulai mencibir dan mengatai jika yeoja tersebut adalah orang yang sangat sombong. Sedangkan Jungkook hanya bisa menatap uang yang berserakan di depannya dengan tatapan kosong.
"Yak! Sungguh anak jaman sekarang selalu berfikir jika dengan uang semuanya bisa selesai. Aigoo aigoo pantas saja negara ini tidak pernah damai". Komentar salah satu nenek-nenek yang terlihat sangat kesal.
"Ya! Haeksang kau tidak apa-apa?". Jungkook tersadar dari lamunanya dan tersenyum kecil.
"Ah gwenchana ahjussi kamsahamnida". Jungkook membungkuk sopan pada beberapa orang yang telah menolongnya tadi dan menaiki motor Vespanya lagi menuju sekolah.
Jungkook tahu siapa yeoja yang menabraknya tadi; Jung Eunha, seniornya di sekolah. Jungkook maklum melihat Eunha yang tidak mengenalinya. Ya jelas lah Jungkook sadar dirinya itu siapa, hanyalah butiran detergen mungkin dimata Eunha yang notabene adalah princess sekolah.
Jungkook tidak marah dengan perlakuan Eunha padanya hanya saja cara yeoja itu melemparkan segepok uang kehadapannya membuat namja itu sakit hati. Baginya mencari selembar uang saja butuh banyak perjuangan karena faktanya ia bukan terlahir di keluarga yang kaya raya. Dan yeoja itu dengan seenak jidat membuang uang begitu saja seakan uang adalah sampah yang tidak berguna.
Jungkook terus mengusap air mata yang menetes di pelupuk matanya. Ia tidak boleh lemah begitu saja, meskipun ia sangat ingin memaki Eunha namun ada dorongan di dalam hatinya untuk tidak melakukan itu. Yah, karena Eunha salah satu murid berpengaruh di sekolahnya. Jika Jungkook bertindak gegabah maka besar kemungkinan ia akan di depak dari sekolahnya.
Sesampainya di sekolah dan memarkirkan motor vespa kesayangannya, Jungkook bergegas menuju ke dalam kelas karena sebentar lagi bel masuk akan berbunyi. Matanya sedikit memicing melihat seorang yeoja yang tidak asing baginya tengah terduduk sembari menangis karena di jambak rambutnya oleh seorang yeoja. Yang lebih parah tidak ada satupun murid yang mau membantu bahkan mereka hanya menonton dan sesekali merekamnya.
"Astaga Yerin-ah". Jungkook bergegas menghampiri yeoja yang tengah di bully itu lantaran mengenalnya. Meski ia tahu siapa gerangan yang membully sahabatnya sendiri yaitu Jung Eunha namun nampaknya untuk kali ini Jungkook akan menghianati prinsipnya agar tidak berurusan dengan Jung Eunha.
Tingkah yeoja itu sudah sangat keterlaluan jika menurut Jungkook. Pertama, yeoja itu menabraknya dan tidak mau bertanggung jawab atau minimal meminta maaf. Dan yang kedua, yeoja itu membully sahabatnya sendiri.
![](https://img.wattpad.com/cover/184826219-288-k612537.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Author Draft (JJK-JEB)✔
KurzgeschichtenMy draft story with cast; 1. Jeon Jungkook BTS 2. Jung Eunbi Gfriend 3. Others idol or OC as cameo Update: When i'm selo 📣Note: Sebuah tulisan akan menjadi tidak berharga apabila pembacanya tidak tahu bagaimana cara menghargai tulisan yang ia ba...