Save Me🔫

4.3K 344 18
                                    

Tap! Tap! Tap!

Keringat bercucuran memenuhi dahi gadis berambut sebahu itu. Nafasnya naik turun tak beraturan. Gerakannya semakin cepat tat kala langkah kaki dan suara tembakan semakin memenuhi bangunan tua tersebut. Entahlah bagaimana bisa ia terjebak dalam kesalahan orangtuanya. Nasibnya berubah seratus delapan puluh derajat dalam satu malam. Makan malam yang intens berubah menjadi petaka untuk dirinya dan keluarga.

Jung Eunha dua puluh dua tahun, putri dari konglomerat Jung Seokjin harus menerima nasib kedua orangtuanya meninggal ditembak oleh pembunuh bayaran. Entah siapa yang mengirim beberapa pembunuh bayaran dan tega menghabisi nyawa kedua orangtuanya. Beruntung saat itu Eunha sedang berada di toilet sehingga nyawanya masih bisa sedikit terselamatkan, ingat hanya sedikit.

Upayanya untuk melarikan diri tercium oleh pembunuh bayaran itu. Hingga akhirnya sekarang nasibnya berada di ujung tanduk. Kebodohannya yang melarikan diri bukan langsung ke kantor polisi, pikirannya kacau hingga ia terpaksa bersembunyi di dalam gedung tua ini.

Nafasnya semakin tercekat, jantungnya semakin bergemuruh. Akankah ia akan segera menemui ajalnya? Setidaknya ia harus tetap hidup sampai bisa menghukum dalang dibalik kematian kedua orangtuanya. Langkahnya terhenti, jantungnya serasa berhenti berdetak saat itu juga. Oh god! Mungkin ia akan segera mati!

Langkahnya reflek mundur, dan pria yang menodongkan senjata api itu terus maju kedepan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langkahnya reflek mundur, dan pria yang menodongkan senjata api itu terus maju kedepan. Eunha menangis terisak, kepalanya menggeleng ke kanan dan ke kiri. Ia tidak ingin mati konyol seperti ini! Tangannya meremas ujung gaun yang ia kenakan. Pria tersebut hanya tersenyum miring sembari terus menodongkan senjata apinya dan siap menekan pelatuk kapan saja.

"Tolong selamat kan aku!". Lirih Eunha membuat pria tersebut menarik sebelah alisnya sembari tersenyum miring.

"Nona, apa kau baru saja memerintah seorang pembunuh bayaran untuk tidak menghabisi targetnya?". Tanya Jungkook dengan nada mengejek, satu tangan ia gunakan untuk menodongkan senjata dan tangan satu lagi ia masukan kedalam saku celananya. Bukan hal yang berat bagi lelaki bernama Jeon Jungkook untuk menghabisi nyawa target nya. Bahkan hatinya sudah mati karena ia sama sekali tidak pernah merasa iba telah menghabisi nyawa orang. Yang penting ia menjalankan tugasnya dan dapat bayaran, hidupnya sesimpel itu.

"Tuan, aku mohon selamatkan aku!". Tubuh Eunha meluruh ke lantai, ia menunduk berharap lelaki di depannya ini memiliki sedikit saja rasa iba hingga mau melepaskannya.

"Aku dibayar untuk menghabisimu dan orang tuamu. Jadi bersiaplah untuk mati!". Jungkook sudah akan menekan pelatuknya sebelum Eunha mengatakan sesuatu yang membuat dirinya membelalak kaget.

"Akan ku lakukan apapun jika kau menyelamatkanku! Hartaku! Juga tubuhku!". Pekik Eunha tanpa sadar ia telah menjerumuskan dirinya sendiri pada lubang penyesalan. Jungkook menyeringai dan menurunkan senjata apinya. Menatap Eunha dari ujung rambut hingga ujung kaki.

"Sebetulnya sangat sayang gadis secantik dirimu mati begitu saja tanpa dinikmati terlebih dahulu. Bukan begitu nona?". Kata Jungkook sembari tersenyum sini.

Author Draft (JJK-JEB)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang