Eunha masuk ke dalam club malam, dirinya bukanlah seorang jalang. Ia hanyalah seorang waitters yang bekerja tiap malam di club tersebut. Baru beberapa hari ia bekerja disana itu saja terpaksa karena kebutuhan sehari-hari yang mendesak. Belum lagi harus membayar kuliah semester ini. Tidak ada yang tahu jika dirinya bekerja di club malam, bahkan kekasihnya sendiripun tidak ia beri tahu.
Malam ini agaknya dirinya sedang dalam kondisi tidak beruntung. Tanpa sengaja teman satu kampusnya melihat wanita itu masuk ke dalam club. Agak heran tentu saja, pasalnya Eunha merupakan mahasiswi yang dikenal polos dan pendiam. Jimin, pemuda yang merupakan sahabat dari kekasih Eunha; Jungkook diam-diam memotret Eunha yang masuk ke dalam club malam.
To: Jungkook
Send a picture
Kook aku melihat Eunha masuk ke dalam club.Jungkook menatap foto yang di kirimkan Jimin lekat-lekat, berkali-kali Jungkook memperbesar sosok gadis yang ada di dalam foto terebut berharap jika Jimin salah lihat. Tapi sayangnya gadis di dalam foto itu memang benarlah kekasihnya. Kekasihnya yang manis dan polos, tak menyangka gadisnya akan menjadi rendahan seperti itu.
Brak....
"Brengsek! Dasar Jalang!".
Jungkook membanting ponselnya hingga hancur berkeping-keping. Tangannya mengepal kuat hingga kuku-kukunya memutih. Jungkook dan Eunha sudah menjalin kasih sejak satu tahun yang lalu. Kenal saat sama-sama masuk ke dalam universitas yang sama. Bahkan hubungan mereka sudah lebih dari sekedar berciuman. Entah berapa banyak sperma yang telah ia sumbangkan ke dalam rahim wanita itu. Jungkook menyambar mantelnya dan bergegas keluar dari apartemen.
"Huek...huek...". Berkali-kali Eunha merasakan mual yang luarbiasa, pusing sudah pasti bahkan pandangannya sudah berkunang-kunang. Beberapa hari ini memang sering seperti itu namun ia berspekulasi jika dirinya hanya sedang kurang sehat.
"Na-yaa, istirahatlah saja jika memang kau sedang tidak enak badan. Wajahmu pucat sekali". Yerin yang merupakan salah satu teman satu profesinya merasa iba melihat Eunha yang terus-terusan memegang perutnya.
"Tidak eonni, aku tidak apa-apa. Akhir-Akhir ini aku memang sering mual dan pusing". Aku Eunha sambil memijit kepalanya yang pening.
"Kau mual dan pusing? Apa kau telat datang bulan?". Tanya Jira salah satu jalang yang bekerja di club tersebut. Wanita itu tengah menunggu pelanggan yang akan menyewanya.
"Ah... benar aku baru ingat, dua bulan ini aku telat datang bulan. Apa karena itu aku jadi seperti ini. Siklus datang bulanku tidak lancar". Eunha merutuki dirinya yang terlalu sibuk hingga tidak peduli dengan kondisi tubuhnya sendiri. Bahkan telat datang bulan saja ia sampai tidak sadar.
"Coba kau pakai ini, aku curiga jika kau hamil". Dengan santainya, Jira mengulurkan sebuah testpack kehadapan Eunha. Eunha menatap testpack tersebut dengan gamang, apa mungkin ia hamil? Mengingat ia sering melakukan hubungan tubuh dengan kekasihnya akhir-akhir ini.
Pada akhirnya Eunha tetap mengikuti saran Jira. Wanita itu masuk kedalam kamar mandi dan mencoba testpack yang diberikan oleh Jira tadi. Eunha tidak kaget jika hasilnya positif. Eunha menghembuskan nafas perlahan, semoga Jungkook mau menerima kenyataan ini. Entah harus bahagia atau sedih, tapi Eunha mensyukuri apa yang diberikan Tuhan. Di dalam rahimnya ada sesosok nyawa yang kelak akan menjadi cahaya bagi hidupnya.
Keluar dari dalam kamar mandi, Eunha bahkan sudah tidak sabar untuk memberi tahu kabar ini pada Jungkook esok hari. Semoga pemuda itu juga bahagia, bahkan bayangan indah pernikahan mereka membuat Eunha tidak bisa berhenti mengulas senyum.
🌅🌅
Pukul tiga dini hari, Eunha baru kembali ke apartemennya. Wanita itu memasukkan password apartemen dengan mata mengantuk. Agak kaget melihat lampu-lampu di dalam apartemennya yang hidup, padahal seingat Eunha dirinya tadi sudah mematikan lampu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Author Draft (JJK-JEB)✔
Short StoryMy draft story with cast; 1. Jeon Jungkook BTS 2. Jung Eunbi Gfriend 3. Others idol or OC as cameo Update: When i'm selo 📣Note: Sebuah tulisan akan menjadi tidak berharga apabila pembacanya tidak tahu bagaimana cara menghargai tulisan yang ia ba...