"Seluruh siswa kelas sebelas yang telah terdaftar mengikuti summer camp harap segera masuk ke dalam bus!". Teriak Kim saem dengan menggunakan pengeras suara. Seluruh siswa langsung berbondong-bondong menuju bus sesuai dengan pembagiannya. Tak terkecuali gadis imut yang mengenakan topi binnie bewarna pink pastel. Eunbi, gadis itu berjalan agak kesulitan pasalnya membawa sekoper besar yang berisi perlengkapan berkemahnya. Padahal seluruh siswa hanya membawa tas ransel saja, namun gadis imut ini tetap saja keukeuh membawa koper besar yang secara tidak langsung malah menyulitkannya.
Dari arah samping, pemuda yang diam-diam memperhatikan gadis itu langsung mendekati dan mengambil alih koper yang dibawa oleh Eunbi.
"Biar aku bawakan".
Deg!
Tahu tidak sih bahwa jantung Eunbi rasanya akan berhenti saat ini juga. Bayangkan saja, pemuda yang menegurnya untuk yang pertama kali adalah sosok lelaki yang telah ia sukai semenjak masuk sekolah menengah. Dan hari ini untuk yang pertama kalinya dibawah matahari musim panas, lelaki itu mengajaknya berbicara lebih dulu. What the hell!
"Ti...dak.. perlu seperti itu". Tolak Eunbi sambil tergagap-gagap. Ia senang sekaligus malu berhadapan dengan namja didepannya. Rasanya Eunbi mau mati saja, melihat wajah tampan namja itu dari dekat saja kakinya sudah lemas seperti jelly.
"Gwenchana, Jung Eunbi".
Omg! Apa baru saja namja itu mengetahui namanya, astaga Eunbi rasanya mau terbang saat ini juga. Eunbi kira selama ini namja itu tidak tahu siapa dirinya pasalnya mereka juga tidak sekelas. Namun hari ini Eunbi merasakan bunga-bunga di hatinya mulai bermekaran hanya saat namja dihadapannya mengetahui namanya.
"Jeon Jungkook, palliwa!". Sesaat tatapan mata keduanya terputus karena teriakan namja lain dari balik jendela bus.
"Kajja, bus D kan?". Tanya Jungkook memastikan, dan Eunbi hanya bisa mengangguk kaku sembari mengikuti Jungkook dari belakang.
Diam-diam Jungkook mengulum senyumnya karena berhasil mendekati gadis yang ia sukai. Kedua remaja ini memang memiliki perasaan yang sama, hanya saja keduanya terlalu malu untuk saling mengungkapkan perasaan. Eunbi yang merupakan seorang gadis tentu saja tidak mungkin menyatakan cinta duluan.
Dan Jungkook yang seorang lelaki merasa timing untuk menyatakan cinta belum tepat, ia masih ragu untuk mendekati Eunbi. Ini saja pertama kalinya ia mendekati dan mengajak gadis itu berinteraksi selama satu tahun hanya mampu memandang dari kejauhan.
Eunbi masih diam tergugu di tempat duduknya, ia masih mencerna kejadian tadi dan masih mencoba untuk mengontrol laju jantungnya. Apa saat ini ia sedang bermimpi? Jika iya, please jangan bangunkan Eunbi. Bahkan Eunbi mencubit pipinya sendiri untuk memastikan apakah ia sedang bermimpi, tapi saat ia merasakan perih yang menjalar dari pipinya ia menyadari jika ini adalah kenyataan. Bahkan sampai memekik agak keras.
"Ya! Jung Eunbi? Kau kenapa? Kesurupan?". Sinbi memukul keras lengan gadis gembul itu, tentu saja Eunbi langsung melotot tidak suka. Pasalnya Sinbi itu adalah gadis yang tomboy dan suka karate bisa bayangkan betapa kuat tenaganya kan?
"Jangan memukulku, sakit tahu!". Omel Eunbi dengan wajah sebal membuat Sinbi hanya mampu meringis merasa bersalah.
"Hehe mian, habis kau sedari tadi hanya bengong. Padahal aku sudah bicara sepanjang kereta api. Heu". Keluh Sinbi, ya bagaimana tidak sebal jika sudah bercerita panjang lebar tapi yang diajak bicara tidak fokus sama sekali. Buang-buang tenaga saja.
"Kau tau Sinbi-ya, tadi Jungkook mengajakku bicara duluan. Omona bahkan aku masih mengira jika ini adalah sebuah mimpi". Celoteh Eunbi dengan super lebay membuat Sinbi memutar bola matanya malas. Lagi-Lagi soal Jungkook yang merupakan lelaki tidak peka sedunia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Author Draft (JJK-JEB)✔
Historia CortaMy draft story with cast; 1. Jeon Jungkook BTS 2. Jung Eunbi Gfriend 3. Others idol or OC as cameo Update: When i'm selo 📣Note: Sebuah tulisan akan menjadi tidak berharga apabila pembacanya tidak tahu bagaimana cara menghargai tulisan yang ia ba...