⚠: Little NC. Cerita ini adalah ide dari Kim Nana, aku hanya ngembangin aja.
Eunha memijit keningnya pelan. Berjam-jam matanya menatap laptop membuat kepalanya pening. Namun bagaimana lagi, bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan property juga posisinya sebagai designer property mengharuskannya seperti itu. Padahal sekarang waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam dan dirinya belum beranjak dari kursinya. Jam kerja yang harusnya berakhir pukul lima sore sama sekali tidak berlaku untuknya.
Teman satu ruangan yang merupakan tim-nya bahkan sudah pulang sedari tadi. Lalu kenapa Eunha masih harus bertahan di ruangan kerja sendirian? Tanya saja pada Manager di perusahaan ini; Jeon Jungkook. Heran sekali dengan lelaki itu, Eunha berasa satu-satunya karyawan yang bekerja di perusahaan. Dan malam inipun Eunha lembur juga karena perintah managernya itu.
Oke Jeon Jungkook memang pria yang tampan, berkarisma, dan juga seksi. Kenapa Eunha bisa bilang jika Jungkook seksi? Karena beberapa kali Eunha tidak sengaja memergoki lelaki itu tengah shirtlees. Tunggu-tunggu kalian jangan salah paham dulu. Jungkook manager-nim memang sudah kebiasaan jika gerah akan membuka kemejanya, dan kebetulan saja waktu itu Eunha masuk begitu saja ke dalam ruangan lelaki itu. Dan alhasil Eunha melihat roti sobek milik Jungkook manager-nim hehe.
"Jung Eunha, kau pesanlah makanan delivery aku lapar!". Eunha rasanya mau mengumpati lelaki itu kalau saja ia tidak ingat jika Jungkook memiliki jabatan lebih tinggi daripada dirinya.
"Manager-nim, apa kau tidak lihat aku sedang menyelesaikan design seperti apa yang kau perintahkan". Omel Eunha tapi mencoba untuk tidak terlihat marah, bisa-bisa manager nya itu semakin cerewet.
"Ya! Apa kau tidak mendengar perintahku?! Cepat pesan sekarang! Tinggalkan dulu pekerjaanmu. Aku tidak mau kau sakit!".
Brakk...
Jungkook menutup pintu ruangan Eunha dengan kasar. Sedangkan Eunha melongo mendengar kalimat Jungkook. Meskipun disampaikan dengan nada bicara yang menyebalkan, namun apa saat ini Jungkook sedang perhatian padanya? Namun Eunha buru-buru menggelengkan kepalanya.
"Heol, yang benar saja. Mana mungkin Jungkook manager-nim sedang perhatian padaku. Aigo, Ku rasa kau memang butuh istirahat Jung Eunha". Ucap Eunha pada dirinya sendiri sebelum memesan makanan delivery seperti apa yang diperintahkan oleh Jungkook.
Sedangkan Jungkook merutuki dirinya sendiri yang sudah bicara tanpa bisa rem. Kebiasaannya memnag tegas dan galak pada seluruh karyawan di kantor ayahnya. Iya ayah Jungkook adalah CEO di perusahaan ini. Bahkan dengan gadis yang diam-diam ia sukai selama dua tahun itu saja masih sering galak. Jungkook adalah tipe lelaki yang kaku dan tidak tahu bagaimana caranya memperlakukan gadis yang ia sukai dengan baik. Jangankan memperlakukan seorang gadis, cara menyatakan cinta saja tidak bisa. Maklum namanya juga sudah jomblo sedari zigot. Huft
Padahal sudah banyak gadis yang mengantri untuk dijadikan kekasih. Tapi ya begitu lelaki itu tidak peka setidak peka Jung Eunha yang selama ini diam-diam ia perhatikan. Mata Jungkook selalu terarah pada Jung Eunha, untuk itulah lelaki itu selalu mencari-cari cara agar bisa terus berdekatan dengan gadis itu. Ya salah satunya adalah menyuruhnya untuk lembut. Kejam memang, tapi ya begitulah cara Jungkook untuk mendekati gadis yang ia sukai.
"Pabo-yaa, bagaimana mungkin aku sekasar itu pada gadis yang aku sukai". Jungkook mengusap wajahnya kasar. Kalau begini terus mana mungkin Eunha akan tahu jika dirinya menyukai gadis itu.
Tok...Tok...
"Manager-nim, makanannya sudah datang. Apa aku boleh masuk?". Teriak Eunha dari balik pintu ruangan Jungkook. Lelaki itu langsung menegakkan tubuhnya kembali dan segera mengatur mimik wajahnya datar seperti biasanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Author Draft (JJK-JEB)✔
Historia CortaMy draft story with cast; 1. Jeon Jungkook BTS 2. Jung Eunbi Gfriend 3. Others idol or OC as cameo Update: When i'm selo 📣Note: Sebuah tulisan akan menjadi tidak berharga apabila pembacanya tidak tahu bagaimana cara menghargai tulisan yang ia ba...