Bukan Cinderella👧

3.9K 354 21
                                    

"Jung Eunbi irrona!". Bentak sosok perempuan yang berusia tiga puluh lima tahun bernama Kim Sojung. Sojung merupakan ibu tiri dari gadis remaja berusia tujuh belas tahun bernama Jung Eunbi.

Lima tahun setelah meninggalnya ibunda tercinta, ayahnya Jung Seokjin menikah lagi dengan janda muda beranak dua tersebut. Sojung memiliki dua putri dari suaminya terdahulu yang bernama Kim Sinbi dan Kim Umji. Harusnya Eunbi merasa bahagia karena memiliki ibu dan dua adik baru. Namun entah mengapa hal itu tidak pernah dirasakannya.

Bukan karena Eunbi tidak bisa menerima anggota baru di dalam keluarganya. Hanya saja sikap yang ditunjukkan oleh ibu tiri dan dua adiknya amat sangat keterlaluan kalau menurut Eunbi. Terkadang ia merasa dijadikan seperti seorang pembantu jika ayahnya sedang bertugas keluar kota.

Selama satu tahun ini Eunbi mencoba bersabar dan juga mencoba untuk menerima takdirnya yang baru. Meskipun dirinya diperlakukan seburuk itu, namun ia tetap menyayangi ibu dan kedua adiknya. Dan juga demi ayahnya yang sangat mencintai ibu tirinya.

Kembali pada pagi hari yang cerah ini dimana Sojung masih mencoba untuk membangunkan anak tirinya dengan sedikit lembut. Karena merasa geram karena Eunbi yang tidur sudah mirip kerbau, maka dengan cepat Sojung langsung masuk ke dalam kamar mandi yang berada didalam kamar Eunbi dan mengambil segayung air.

Byurrrrrr...

Dengan tanpa perasaan Sojung menyiramkan air tersebut ke wajah Eunbi. Alhasil Eunbi kaget dan langung terbangun.

"Bagus ya! Enak sekali tidurmu sampai sesiang ini kau belum bangun!". Bentak Sojung dengan mata melotot.

"Mian Eomma, tadi malam aku begadang karena mengerjakan pekerjaan sekolah". Jawab Eunbi beralasan, memang benar tadi malam ia begadang. Kalau Sojung tidak melimpahkan segala pekerjaan rumah padanya, tentu saja Eunbi tidak akan kesiangan seperti ini.

"Sudah stop! Aku tidak mau mendengar alasanmu. Sekarang cepat buat sarapan untuk kami. Kau tahu? Sinbi dan Umji akan terlambat jika kau tidak bergegas! Arraseo!?". Kata Sojung dengan tegas, Eunbi hanya bisa mengangguk dan Sojung segera keluar dari kamar gadis itu.

Eunbi menghembuskan nafas pelan, terkadang ia ingin mengeluh dengan keadaannya saat ini. Tapi ayahnya selalu berkata bahwa hidup ini adalah anugerah dari Tuhan yang harus selalu disyukuri.

"Eunbi fighting!". Kata Eunbi pada dirinya sendiri dan bergegas mandi sebentar sebelum membuatkan sarapan pagi untuk ibu dan adik-adiknya.

Nasi goreng dan telur mata sapi menjadi menu sarapan pagi hari ini. Eunbi sedikit bersyukur karena ibu dan adiknya tidak pernah memprotes apapun makanan yang ia buatkan.

"Sinbi dan Umji, bergegaslah berangkat ke sekolah. Supir sudah menunggu kalian". Kata Sojung lembut pada kedua putrinya.

"Heum... arraseo kami berangkat dulu". Jawab Sinbi cuek sembari bangkit diikuti oleh Umji.

"Dan kau! Bereskan ini semua sebelum berangkat sekolah!". Kata Sojung dengan nada bicara yang sangat berbeda pada Eunbi.

"Ne Eomma".

Setelah membereskan semua piring dan gelas bekas sarapan dan mencucinya, Eunbi buru-buru berlari menuju halte yang berjarak seratus meter dari rumahnya. Untung saja keberuntungan sedang berpihak padanya, bus langsung datang dan Eunbi bergegas memasukinya.

Mata Eunbi membulat kala melihat salah satu senior disekolahnya yang diam-diam ia sukai yaitu Jeon Eunwoo. Jantungnya berdebar-debar kala langkahnya melewati pria tampan tersebut. Eunwoo sama seklai tidak sadar akan kehadiran Eunbi ah mungkin kehadiran semua orang. Karena dimanapun ia berada yang menjadi pusat perhatiannya adalah sebuah buku.

Author Draft (JJK-JEB)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang