Pecahan piring pertama sudah ku goreskan pada tanganku. Kenapa aku tidak merasakan sakit sama sekali?
"Hayoung'ah, berhenti... Ku mohon...."
Aku menodongkan pecahan tajam itu ke arah Jaeyoon oppa yang berusaha untuk mendekatiku. Aku hanya ingin menemui Ibuku sekarang. Aku menerima penawaran pria ini untuk pulang ke rumah saat dia datang ke Rumah Sakit tadi. Kebetulan sekali dia datang, jadi aku bisa menemukan banyak barang di sini yang bisa ku pakai untuk mengakhiri hidupku.
"Oh Hayoung! Berhentilah...."
Perkataannya tidak ku gubris sama sekali saat berusaha memecahkan piring di kepalaku. Sakit di kepalaku mulai terasa kembali. Aku merasakan sesuatu mengalir ke pipiku. Ku pikir aku sedang menangis, tapi cairan yang ku pegang sekarang berwarna merah. Aku mulai tersenyum senang. Akhirnya aku bisa menyusulmu, Eomma. Aku bisa melanjutkan hidupku bersamamu di alam sana. Hanya kau yang bisa menjagaku dengan baik. Aku sudah terlalu lelah mengenal orang yang menutupi sifat aslinya dariku. Aku juga tidak ingin lagi termakan ucapan baik ataupun perilaku mereka lagi. Sudah cukup penderitaan yang kurasakan di dunia ini.
"Hayoung'ah!"
Aku melihat samar-samar wajah Jaeyoon oppa berubah menjadi dokter Sehun. Senyumanku memudar dan diganti dengan kesedihan lagi setiap melihatnya. Kakiku mulai terasa lemas dan pandanganku semakin kabur. Terakhir kali yang ku ingat adalah banyaknya suara alat berdenting dan juga aroma obat-obatan yang menusuk hidung serta mulutku. Apa yang terjadi padaku? Kenapa di sini gelap sekali?
………………
Aku mendapati suara dengungan di kedua telingaku saat ini. Apa ada orang di dekatku? Kenapa aku tidak bisa melihat apapun?
"Nde? Kau seharusnya bisa melakukannya sendiri"
Perlahan suara itu mulai terdengar jelas di telingaku.
"Arasseo"
Aku sangat ingin membuka kedua mataku tapi terasa sulit sekarang. Bahkan untuk menggerakkan kedua tanganku saja tidak bisa.
"Aku akan segera kembali..."
Setelah kalimat itu, keheningan mulai muncul di dekatku. Apa yang terjadi? Apa aku sudah berada di alam lain sekarang?
Dengan mengumpulkan segala kekuatanku, akhirnya aku bisa membuka mata secara perlahan sekarang. Cahaya terang membuat kedua mataku menyipit dan mencoba untuk fokus pada lampu di atasku. Setelah menetralisir penglihatanku, aku mulai memperhatikan sekeliling dengan masih dalam posisi berbaring. Apa aku sedang berada di Rumah Sakit sekarang?
Aku merasakan sesuatu yang aneh pada tanganku. Aku mengangkatnya dan melihat sebuah perban melilit di sekitar telapak sampai pergelangan tanganku. Sementara tangan yang sebelah lagi terpasang jarum infus di sana.
Aku kembali memejamkan kedua mataku dan kembali tertidur karena rasa sakit di kepalaku saat ini. Saat aku terbangun, ruangan ini terlihat lebih gelap dari terakhir kali aku melihatnya. Jendela yang tadi terbuka juga sudah tertutup tirai karena di luar sudah gelap. Jam berapa ini? Jam di dinding menunjukkan angka 2. Sudah berapa lama aku berada di tempat ini?
Saat aku ingin bangkit dari posisi berbaring, pintu ruangan terbuka.
"Kau sudah bangun, Oh Hayoung'ssi?"
Perawat yang ku kenal menghampiriku dan membantuku dengan menempatkan bantal sebagai sandaran punggungku.
"Biar ku periksa keadaanmu terlebih dahulu" Dia melihat ke arah catatan yang dibawanya.
"Kenapa aku bisa ada di sini?" Aku sedikit terbatuk-batuk saat bertanya hal itu padanya.
"Seperti biasa, dokter Sehun yang membawamu....." Dia melihat ke arahku sebentar seperti terkejut karena ucapannya sendiri.
![](https://img.wattpad.com/cover/196889924-288-k412482.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Heal Me, Save Me
Fiksi Penggemar[COMPLETED] Prekuel dari ff Coincidence tentang pertemuan awal Sehun dan Hayoung. Kalau ada yang udah pernah baca, pasti tahu di situ ada karakter mereka berdua di akhir-akhir chapternya. Untuk yang belum baca sama sekali, tidak masalah. Cerita ini...