Mwoya? Kenapa dia hanya diam saja menatapku seperti itu? Apa dia mendapatkan nomor ku secara diam-diam dari orang lain? Perasaan tidak nyaman mulai menyelimutiku saat ini. Telepon yang berdering di dekatnya pun tidak membuat dokter ini melepaskan pandangannya dariku.
"Dokter Sehun, teleponmu berbunyi"
Dia tersadar dari lamunannya dan berdeham sebentar sebelum mengangkat gagang telepon itu.
"Dengan dokter Sehun di sini..."
Aku mengecek jam tanganku dan masih ada waktu 20 menit lagi sebelum hasil tes ku keluar. Aku tidak bisa langsung pulang karena kedua tanganku masih terasa pegal karena sejak semalam, aku tidak berhenti menggendong Hani yang selalu menangis. Untung saja dia sudah bisa tertidur pulas sekarang, jadi aku bisa mengistirahatkan diriku sebentar di ruangan ini.
"Baiklah, Direktur..." dokter ini menutup gagang telepon dan mulai mencatat sesuatu. Lalu dia berdiri dari duduknya dan meninggalkanku sendiri tanpa mengucapkan apapun.
Tidak berapa lama kemudian, pintu terketuk dan terlihat dokter Sang-jin melongokkan kepalanya ke dalam.
"Eoh? Kau ada di sini?"
"A-annyeonghaseyeo...." Aku berdiri dari tempat duduk dan membungkukkan badan padanya.
"Dimana dokter Sehun?"
"Aku tidak tahu. Dia keluar ruangan beberapa menit yang lalu"
"Ahh, benarkah? Eoh? Kau membawa anakmu ke sini?" dokter Sang-jin berjalan masuk dan mengarah ke tempat tidur pasien.
"Nde..."
"Badannya terasa panas. Kau sudah memeriksakannya?"
"Nde"
"Lalu? Kenapa kau bisa ada di ruangan ini sendirian?"
"A-aku menunggu hasil tes yang sudah ku lakukan tadi setelah memeriksakan Hani di dokter anak"
"Belum ada perkembangan sama sekali mengenai virus mu itu?"
"N-nde... Aku juga tidak tahu kenapa aku masih belum dinyatakan sembuh setelah pengobatan setengah tahun ini"
"Bersabarlah. Dokter Sehun akan melakukan pekerjaannya dengan baik"
"Aku tahu. Hanya saja pengobatan seperti ini sangat menyita waktuku"
"Waeyeo?"
"Ti-tidak. Aku sudah mendapatkan pekerjaan sekarang"
"Eoh? Benarkah?"
"N-nde. Aku mungkin hanya bisa rutin berobat di akhir pekan seperti ini"
"Benar juga. Kau sibuk mengurus anakmu dan juga waktu istirahatmu hanya sebentar saja. Apa aku boleh tahu, dimana tempat bekerjamu?"
"Jinhwa corporation..."
"Jinhwa....... Sepertinya aku pernah mendengar nama itu" dokter Sang-jin tampak berpikir sejenak.
"Ahh, benar. Perusahaan itu bekerja sama dengan Rumah Sakit ini"
"Nde? Benarkah?" Aku sedikit terkejut mendengar pernyataan dokter ini.
"Nde. Aku pernah melihat logo perusahaannya tertempel di beberapa peralatan Rumah Sakit. Eoh? Lihatlah ini...." dokter itu menunjuk ke arah sisi tempat tidur pasien dan benar. Di sana tertempel logo perusahaan tempatku bekerja. Kenapa aku tidak pernah menyadarinya sebelumnya? Direktur ku juga belum memberitahu Rumah Sakit mana saja yang bekerja sama dengan perusahaan itu.
"Kebetulan sekali kau bekerja di sana"
"N-nde... Aku hanya bagian pemindah data nama barang-barang yang sudah diproduksi setiap harinya"

KAMU SEDANG MEMBACA
Heal Me, Save Me
Hayran Kurgu[COMPLETED] Prekuel dari ff Coincidence tentang pertemuan awal Sehun dan Hayoung. Kalau ada yang udah pernah baca, pasti tahu di situ ada karakter mereka berdua di akhir-akhir chapternya. Untuk yang belum baca sama sekali, tidak masalah. Cerita ini...