"Kau tidak perlu memikirkan biaya saat ingin berobat di sini karena kau akan memiliki kekasih sepertiku. Aku akan selalu mengantar jemput dari rumah ke tempat kerjamu setiap hari. Aku ingin membantumu dalam menyembuhkan penyakitmu itu. Aku juga tidak akan membuatmu mengingat masa lalumu lagi. Aku akan mengubah masa depanmu dengan menjadi istriku nanti. Kau tidak perlu hidup seperti ini lagi"Aku tidak menyadari kalau kalimat itu bisa dengan mudahnya keluar dari mulutku. Waktu itu aku merasa terburu-buru karena wanita itu terlihat meragukan perasaanku padanya. Aku juga tidak bisa menahan kesabaranku dengan menunggu jawaban darinya. Hanya dia satu-satunya harapanku untuk membatalkan pertunanganku dengan Lisa beberapa bulan lagi. Tapi karena kecerobohanku, dia menjadi benci padaku. Dan saat aku ingin menjenguknya keesokan harinya, dia sudah pulang ke rumah setelah meminta izin kepada dokter Seunghyun untuk menjalani rawat jalan. Sekarang, sudah hampir satu bulan lebih dia memutuskan untuk memblokir nomorku dan tidak ingin menemuiku di saat aku datang ke tempat kerjanya.
"Bergabunglah dengan rekan-rekan kerjamu di sana" Suara Kakakku membuyarkan lamunanku.
"Tidak, hyung. Aku hanya ingin duduk saja" Aku meneguk minumanku dan melihat beberapa pria di depanku sedang menari mengikuti alunan musik yang kencang.
"Ayolah. Mereka sengaja menyewa bar ini untuk menyenangkan hatiku. Lagipula kita tidak pernah bersenang-senang seperti ini sebelumnya"
"Aku hanya menerima ajakan mereka yang ingin mengadakan pesta lajang untukmu, hyung. Aku juga ingin menghibur diriku sendiri setelah bekerja seharian ini"
"Jadi kau hanya akan diam saja di sini?"
"Nde. Lanjutkan acara pestamu ini, hyung. Jangan memperdulikanku. Aku baik-baik saja..."
"Arasseo..." Dia menepuk sebelah pundakku dan kembali menghampiri teman-temannya.
Aku memesan lagi minumanku yang sudah habis pada pelayan bar di depanku. Ponselku yang kuletakkan di atas meja bergetar. Aku melihat nama yang sangat malas untuk ku temui. Aku mengabaikan panggilan itu sampai minumanku sudah tiba di tanganku. Lalu ponselku kembali bergetar. Nomor yang belum pernah ku simpan meneleponku. Aku memperhatikan Kakakku masih bersenang-senang di dekat seorang DJ. Aku beranjak dari tempat duduk dan ke arah luar bar untuk mengangkat panggilan itu.
"Halo?"
"Apa benar ini nomor dokter Sehun?"
"Nde. Siapa ini?"
"Aku Jung Yerin, teman dari Oh Hayoung"
Teman? Kenapa dia meneleponku?
"Ahh, nde" Aku berusaha menjawab dengan sopan.
"Apa besok kau mempunyai waktu untuk datang di pestaku?"
"Nde? Pesta?"
"Hanya pesta perusahaan Ayahku. Kebetulan Hayoung bekerja di sana sejak beberapa bulan yang lalu. Kau hanya perlu datang sebagai partner dari sahabatku itu"
"Nde?"
"Yerin'ah, berhentilah mengecek ponselku tanpa seizinku" Aku bisa mendengar suara pelan yang ku kenal dari ujung telepon.
"Ku dengar, kau sangat dekat dengannya. Aku sudah mendengar ceritamu darinya sendiri. Aku hanya penasaran dengan pria yang berhasil mendekati sahabatku itu. Apa dia sudah menolakmu waktu itu?" Wanita bernama Yerin itu melanjutkan bicaranya.
"Yaa! Siapa yang kau telepon itu?" Suara itu kembali bisa ku dengar dari ujung telepon.
"Arasseo. Kirim alamat tempat pestamu besok. Aku akan mengatur jadwal bekerjaku dan datang ke sana"
KAMU SEDANG MEMBACA
Heal Me, Save Me
Fanfic[COMPLETED] Prekuel dari ff Coincidence tentang pertemuan awal Sehun dan Hayoung. Kalau ada yang udah pernah baca, pasti tahu di situ ada karakter mereka berdua di akhir-akhir chapternya. Untuk yang belum baca sama sekali, tidak masalah. Cerita ini...