43. Sehun

1.4K 56 32
                                    

Sudah 6 bulan ini, Hani atau yang sudah berganti nama menjadi Yunhee, tinggal bersamaku. Kehadiran anak berusia 6 tahun lebih itu membuat suasana rumahku menjadi lebih ramai. Dia selalu penuh dengan rasa penasaran dan juga pintar untuk melakukan kebaikan dalam hal yang kecil. Pertumbuhannya setiap harinya membuatku semakin kagum padanya. Aku merasa senang saat bisa menjadi Ayahnya selama tinggal di rumahku. 

Aku dan istriku sudah memutuskan untuk mengembalikannya ke orangtua asuhnya hari ini karena sepertinya anak itu sudah sangat merindukan mereka berdua. Kami juga tidak merasakan beban sama sekali saat melakukan hal itu. Istriku mengemukakan pendapatnya untuk memberikan wanita itu status sebagai Ibu kandungnya. Aku kembali dibuat kagum dengan dirinya yang sudah bisa melepas masa lalunya sepenuhnya dan akan fokus pada kehidupannya bersamaku serta Hyeonshin. 

"Apa aku boleh bermain dengan Hyeonshin lagi setelah kembali ke rumah?" Yunhee bertanya dari kursi belakang mobil. 

"Nde, tentu saja. Hyeonshin juga akan sangat senang bisa bertemu denganmu lagi nanti" Istriku yang duduk di sebelahnya menjawab. Dia tampak sedang memangku Hyeonshin. Hayoung dan Yunhee sudah seperti Ibu dan anak. Mereka banyak menghabiskan waktu selama ini. Tapi hari ini adalah hari terakhir Yunhee akan bersama kami karena aku sedang melajukan mobil ke arah rumah kedua orangtua asuhnya.

"Eomma Hayoung, apa Eomma akan terkejut dengan kedatanganku nanti?"

"Pasti..."

"Aku lupa mengucapkan terima kasih pada Halmeoni karena sudah membuatkan masakan yang lezat untukku"

"Aku akan menyampaikannya untukmu"

Pembicaraan mereka terus berlanjut sampai mobilku berhenti di tempat tujuan. Aku turun lebih dulu untuk menurunkan koper-koper milik Yunhee di bagasi belakang. Aku melihat Hayoung dan Yunhee lebih dulu menekan bel rumah. Tidak berapa lama setelah aku menarik koper ke arah pintu, pria bernama Kim Junmyeon sudah membukanya. Wajahnya terlihat lebih lelah dari terakhir aku bertemu dengannya beberapa bulan yang lalu. 

"Appa...!" 

"Yunhee'ah..." Pria itu dengan senangnya langsung menggendong Yunhee. Wajah lelahnya seolah menghilang begitu saja. Aku seperti sedang melihat diriku setiap pulang bekerja dan melihat Hyeonshin masih terjaga di kamarnya. 

"Annyeonghaseyo..." Aku dan Hayoung menyapa secara bergantian. 

"Nde, silahkan masuk..."

Aku membawa koper di kedua tanganku dan meletakkannya di area ruang tamu. Suasana tampak lebih sepi dari biasanya. 

"Appa, dimana Eomma?"

"Dia sedang beristirahat. Beberapa hari ini dia mengalami demam"

"Nde? Kenapa kau tidak memberitahukanku, Appa?" Yunhee langsung menuju kamar tempat Ibunya berada. 

"Apa kau sudah memeriksakannya ke dokter?" Aku bertanya hanya untuk berjaga-jaga kalau dia membutuhkan jasaku sekarang. 

"Nde. Dia hanya butuh banyak istirahat. Ini merupakan pertama kalinya dia merasakan kehamilan sejak kami berdua menikah beberapa tahun yang lalu" Pria itu berbicara sambil mempersilahkanku dan Hayoung untuk duduk dengan isyarat tangannya. 

"Benarkah?"

"Nde. Walaupun kami sudah berusia hampir 30 tahun, aku baru bisa memberikan prosedur bayi tabung padanya tahun ini. Keadaan rumah tanggaku tidak baik selama ini. Bahkan aku sempat bercerai dengannya sebelum menikahinya lagi waktu itu"

Aku dan Hayoung merasa terkejut sampai melihat ke arah satu sama lain. Aku tidak menyangka kalau kisah mereka akan lebih rumit dari kami berdua. Bahkan pria ini berani membuka kehidupannya sendiri seperti ini.

Heal Me, Save MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang