- - ⎯
Kalian tahu PHP? PHP adalah hypertext pre---
Bukan! PHP adalah singkatan dari Pemberi Harapan Palsu. Benar begitu, wahai kalian kaum baperan?
Untuk seseorang yang bernama lengkap Quinn Yerinnie, PHP itu hal yang harus ia hindari, jauhi, dan laknati.
Manusia yang sudah mendapatkan cap PHP, harus segera dilenyapkan, dibantai, diputar, dijilat, terus dicelupin ke liang lahat.
Seperti Asdosnya ini.
Tadi pagi Yerin sudah hampir jatuh ke dalam perangkap tikus pria itu. Ternyata, tidak sampai sana si Asdos memberikan gombalan mautnya, tapi itu berlanjut sampai jam kuliah berikutnya berlangsung.
Sumpah! Saat itu Yerin seperti ikan cupang kesayangannya, yang mangap-mangap tidak jelas karena tidak tahu harus meladeni Asdosnya itu seperti apa.
"Kenapa liat-liat, Yer? Belom move on, ya?"
Nah! Entah takdir dari mana, malam ini mereka berdua dipertemukan di minimarket daerah kosan Yerin.
Taehyung yang memakai topi yang menyamarkan setengah wajahnya terlihat berbeda lagi di mata Yerin. Yerin hampir lupa bagaimana caranya berkedip.
He's so cool.
"Saya punya mata, Pak. Suka-suka saya dong mau ngeliatin bapak nyampe mata saya keluar juga," balas Yerin sembari memasukan beberapa snack ke keranjang belanja dengan sedikit esmochi--eh esmosi--lha? Emosi maksudnya.
"Oohh," respon Taehyung lempeng.
Merasa Asdosnya itu sudah kembali ke mode 'senggol-bacok', Yerin mulai merasa ia adalah korban PHP berikutnya.
Ke mana senyuman Asdosnya itu yang bikin hati dia melumer melebihi brownies lumer? Ke mana kata-kata panjang manis si Asdos yang bikin wajahnya memanas melebihi wajan panas?
"Yang tadi di kampus, gue becanda, Yer."
Bodo amat! Mau becanda atau tidak, intinya, keberadaan Asdosnya itu mengganggu kesehatan batinnya.
Ini dia masalahnya menurut Yerin.
Para lelaki selalu menganggap bahwa menggombali kaum Hawa adalah lelucon yang biasa saja terjadi di dunia. Mereka tidak tahu atau pura-pura tidak tahu? Bahwa, perempuan terlalu sensitif dengan hal-hal seperti itu.
Tolong lah yaa ... kalian harus coba mengerti dengan makhluk seperti kami yang Tuhan ciptakan dengan sangat lembut ini, lirih Yerin membatin.
Taehyung melirik sekilas gadis di sampingnya, ia mengambil satu snack. Kemudian, ia mendapatkan getaran beruntun dari ponselnya yang menandakan ada yang menelepon.
Ia mengambil ponsel itu dari dalam saku celananya, dan melihat siapa yang tengah menghubunginya.
Taehyung berdecak malas melihat nama yang tertera di layar tersebut. Langsung saja ia geser tombol hijau itu.
"Ada apa, La?" tanyanya langsung tanpa basa-basi.
Ia tidak berniat menjauh dari tempat tersebut meskipun ada Yerin di sampingnya yang--mungkin--bisa saja mendengar obrolan mereka.
"Halo, Kak. Lagi di mana?"
Kepo! batin Taehyung.
"Di minimarket. Kenapa?"
"Rumah?"
"Bukan, apartemen."
"Yahhh ... padahal aku mau main ke rumah kakak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Asisten Dosen ↬ taerin | END
FanfictionJika sahabat kampretnya tidak sableng, mungkin Yerin tidak akan sedekat ini dengan sang Asdos. Jika wanita itu setia setiap saat kayak rexona, mungkin Taehyung tidak akan berani menatap gemas Yerin jika bertemu. Ini bukan tentang masa lalu pak Asdos...