Gada april mop april mopan, yee
Nay bkn doi yg hobi mainin perasaan
#dahlahAbaikan:(
--- -- -
Gadis itu berbaring telungkup di atas kasur, dengan pundak yang bergetar hebat karena tangisan yang baru ia keluarkan sekarang.
Mengingat lagi bagaimana bundanya yang tidak berani menatapnya. Bagaimana bundanya yang merangkul erat pada pria lain untuk meminta perlindungan.
Dan bagaimana ia yang membayangkan keluarga tercintanya hancur.
Sebenarnya, ada apa ini? Yerin tidak ingin menerima semua apa yang ia lihat sebelumnya.
Dadanya semakin sesak kala mengingat hal lain, dari tatapan orang yang ia cintai, yang menatapnya tanpa ekspresi lagi. Ini adalah pertama kalinya sang Asdos menatapnya seperti itu, karena ... beliau adalah pria yang sangat tulus.
Lalu, tatapan dengan arti yang seperti apa yang Asdosnya tunjukkan padanya tadi?
Apakah Yerin bisa menyimpulkan bahwa tatapan tadi adalah arti bahwa sang Asdos mulai membencinya? Membenci gadis yang terlahir mirip dengan wanita yang ikut menghancurkan keluarga beliau?
Yerin ingin mengetahui pasti semua jawaban dari ribuan pertanyaan tentang kejadian mengejutkan malam ini. Ia tidak bisa menerimanya begitu saja, ia ingin kepastian, meskipun nantinya akan lebih menyakitkan.
Jadi, ia berniat di hari Sabtu nanti, ia akan pulang ke rumah dan melihat sesuatu yang mencurigakan dari keluarganya—khususnya dari sang ayah.
Karena, ayahnya itu sangat pandai menyembunyikan apa pun, termasuk masalah-masalahnya. Pantas memang jika Yerin melihat keluarganya yang baik-baik saja.
Itu adalah ulah ayahnya, yang selalu menutupi segala situasi buruk, membuatnya mendapatkan beban yang sangat berat. Hero sekali, bukan?
Tangisan yang sedikit mereda pun kembali keluar dengan deras. Yerin tidak bisa membayangkan bagaimana jika bundanya benar-benar berbuat hal yang paling tidak mudah untuk dimaafkan.
Dan kenapa Tuhan mempertemukan bundanya dengan ayah sang Asdos, yang membuat Yerin tidak bisa berkutik lagi di hadapan pria itu? karena sekarang, masalahnya adalah masalah sang Asdos. Yerin tidak bisa untuk sekedar meminta nasihat lagi kepadanya.
Ah, sudahlah! Yerin menggeram dalam hati, cukup lelah dengan semua emosinya ini.
Ia pun bangkit duduk, mengusap kasar wajahnya yang basah karena tangisan. Ia merogoh saku celananya, mengambil ponsel untuk menghubungi seseorang.
Yerin
Je |
Jaemin
| Malem, kakak sayangssszzz
| Kangen jeje, ya?Yerin terkekeh singkat dengan menahan tangisan yang ingin ia keluarkan. Ia tidak ingin Jaemin bersedih, lelaki itu terlalu cerah untuk dijadikan mendung.
Kalo kak Niko, sih, udah mendung dari zaman Pattimura dilahirin juga.
Yerin mulai mengetikkan balasan setelah sempat-sempatnya berbuat laknat pada sang kakak.
Yerin
Mimpi! |
Lagi ngapain lo? |
KAMU SEDANG MEMBACA
Asisten Dosen ↬ taerin | END
FanfictionJika sahabat kampretnya tidak sableng, mungkin Yerin tidak akan sedekat ini dengan sang Asdos. Jika wanita itu setia setiap saat kayak rexona, mungkin Taehyung tidak akan berani menatap gemas Yerin jika bertemu. Ini bukan tentang masa lalu pak Asdos...