Nay ngdadak lanjutin ni Asdos cuman gara2 baca chatannya gc SADAKO yg semalem. ga ada yg spesial sih, yg ada nyempil obrolan 'Macannya Nay' mskipun nay ga tau mksudnya apa _- tp, yaaa ramenya kalian semalem tuh bikin nay kek gini. Ntahlah~~
Maaf ya, belom bisa balesin komen _<
HAPPY READING!
- -- --- -
"Lo... sakit?"
"Hm." Yerin hanya berdeham singkat, kembali membaringkan tubuhnya di kasur kesayangan setelah mencak-mencak dari kelakuan sang ayah. Posisi tubuh ia miringkan ke kanan, dan ponselnya ia lepaskan untuk menempel di telinga kiri.
Entah kenapa, ia masih ingin melanjutkan obrolannya dengan sang Asdos.
"Maaf."
"Maaf apa, Pak?"
"Bikin lo sakit."
"Gak ada hubungannya."
"Kan gue yang nularin."
"Nularin gima--oh." Wajah Yerin sedikit memerah setelah menyadari hal itu. "Y-Ya, gapapa."
"Gue juga minta maaf soal kelakuan gue."
"Yang mana?" tanya Yerin ketus.
Dan Taehyung terkekeh. "Segitu banyaknya, ya, kelakuan buruk gue?"
"Saya gak bilang gitu."
"Yaa."
Hening, tidak ada yang berani bersuara lagi. Yerin dengan badannya yang sudah berubah posisi menjadi telungkup, dan sang Asdos yang ternyata sedang pusing karena tumpukan pekerjaan. Mereka berdua terdiam dengan pikiran mereka masing-masing.
Sampai, suara samar-samar dari seberang sana tertangkap oleh pendengaran Yerin.
"Kak Tae, makan?"
"Duluan aja, La."
"Oh, lagi telponan?"
"Hm."
"Ma siapa?"
"Ma temen."
"Oh, kak Jungkook?"
"Bukan."
"Terus siapa?"
"La, maaf, bisa jangan dulu ganggu obrolan gue?"
"Nola gak ganggu!"
"Iya, jadi bisa minta waktunya bentar?"
Hening sebentar, sebelum terdengar gebrakan pintu yang membuat Yerin tersentak kaget. Gue bazoka juga tu pintu sekalian, batin Yerin sembari mengelus dadanya.
Di seberang sana Taehyung menghela napas lelah, semakin pusing dengan tingkah Nola yang semakin melunjak dan semena-mena, semakin mudah mengontrol Taehyung.
"Udah, Pak?"
"Eh? Udah." Taehyung hampir lupa bahwa ia masih tersambung dengan Yerin. "Maaf, Rin. Gue lagi ada di rumah Nola." Tiba-tiba ia tertawa sumbang. "Gue minta maaf mulu perasaan."
"Sebenernya, Pak, gapapa." Yerin terdiam sejenak. "Maksudnya, kita gak punya hubungan apa-apa, jadi mau sedeket apa pak Tae ama Nola, itu gak ada hubungannya ama saya. Gitu, 'kan?"
Taehyung memijit pelan pangkal hidungnya, merasakan pusing yang bertambah berkali lipat. "Hubungan apa... yang lo mau..." Ia menegakkan tubuhnya. "...biar gue terikat ama lo?" lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asisten Dosen ↬ taerin | END
FanfictionJika sahabat kampretnya tidak sableng, mungkin Yerin tidak akan sedekat ini dengan sang Asdos. Jika wanita itu setia setiap saat kayak rexona, mungkin Taehyung tidak akan berani menatap gemas Yerin jika bertemu. Ini bukan tentang masa lalu pak Asdos...