43 ☽ Ternyata ....

2.4K 414 160
                                    

Niat apdet 2 hari sekali

Baru NIAT lho ini

Awas kena phk

—eh php

- - - ---

Hari sudah gelap, dan Taehyung bersiap-siap mengantar Yerin pulang setelah sebelumnya terjadi perdebatan kecil mereka. Karena kali ini, ia tidak bisa mengalah begitu saja, membiarkan Yerin yang keras kepala ingin menginap di apartemennya.

Ya ampun ... apakah gadisnya itu lupa kalau dirinya adalah seorang pria?

Tadi saja, Taehyung hampir tidak ingin menghentikan cumbuannya pada Yerin. Namun, ia terpaksa harus berhenti karena ada panggilan dari kakaknya—Ara—yang ternyata adalah Kenzo yang meneleponnya.

Tu anak bener-bener diutus ke bumi buat gangguin orang kali, ya? Taehyung kesal tentu saja. Tapi pada akhirnya, dia bersyukur karena jika saja Kenzo tidak mengganggunya, maka entah apa yang akan merasuki kesadarannya untuk berbuat hal lebih pada Yerin.

Dan, gadis itu malah membuat kerunyaman lain, merengek ingin mencoba tidur secara normal dengan Asdosnya.

Normal apanya?!

"Saya percaya, kok, ama pak Tae."

Bukan itu masalahnya, Hayati! Jaenudin gemas.

Apakah setelah kebablasan, Yerin masih bisa membicarakan kepercayaannya terhadap pasangan? Karena hanya percaya pada satu hal saja tidak cukup, mereka juga harus percaya pada kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi nanti.

Makanya, Taehyung mencoba mencegah kemungkinan tersebut. Mencegah itu lebih harus diutamakan, 'kan?

Dan imbasnya adalah ... gadisnya marah.

Hhh ... Taehyung menghela napas, memasang seatbelt sembari melirik Yerin yang sudah berada di dalam mobil sedari tadi. Gadis itu menatap ke luar jendela dengan tangan bersidekap pada dada—pertanda marah.

Lucu, bukan? Taehyung malah semakin gemas, sengaja tidak meminta maaf pada gadis tersebut karena ia suka dengan wajah cemberut Yerin.

Kendaraan sudah keluar dari area parkir, Taehyung menjalankannya dengan santai, ingin berlama-lama dengan suasana tak enak yang dikeluarkan oleh gadis di sampingnya yang masih setia membisu. Kita lihat, seberapa lama seorang penyayang ayam pelangi ini bisa bertahan di kondisi suram ini?

"Pak, pengen ituu."

Nah, kan! Kalau masalah seringan ini, Yerin tidak pernah lama-lama.

Taehyung tersenyum singkat. "Pengen apa?" tanyanya, memelankan laju mobil untuk memastikan apa yang Yerin mau.

"Itu." Yerin menunjuk salah satu gerobak di pinggir jalan. "Bubur kacang medusa."

"Madura, Sayang." Taehyung memutar kedua bola matanya, masih heran dengan sifat Yerin yang satu itu.

Yerin menoleh dan menyengir lebar, membuat sang Asdos refleks terkekeh dengan mengacak pelan rambutnya.

Pasangan tersebut pun membeli bubur kacang dan memakannya di tempat. Yerin bahagia karena makanan yang sudah beberapa hari ini ia idamkan, akhirnya sampai juga di perutnya. Apalagi, makanan itu ia dapatkan secara gratis karena sang pacar yang membayarnya. Hehee, ini nih untungnya punya degem.

"Udah? Pengen apa lagi?" tanya Taehyung sebelum menjalankan mobil.

Yerin menggeleng, memperhatikan jalanan macet di depannya. "Pak, boleh nyalain radio, 'kan?"

Asisten Dosen ↬ taerin | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang