5 ☽ Ha-Hamil?!

3.9K 576 62
                                    

terlalu mendramatisir ni judul -_-



- - ⎯

Cup

"...."

"...."

"Aaaa ... Bapak ngapain?" Yerin menyembunyikan tangan kanannya di belakang tubuh.

Ia terkejut. Amat sangat terkejut ketika pak Asdosnya itu mengecup lembut punggung tangan putihnya.

Setelah acara balapan tadi, Taehyung memutuskan untuk langsung mengantar Yerin ke kosannya.

Dan ketika gadis itu baru saja berbalik ingin mengucapkan 'terima kasih', tangannya di tarik paksa oleh Taehyung dan tanpa permisi laki-laki itu mencium lembut tangan tersebut.

Dan betapa loadingnya seorang Yerin yang menyadari tingkah si Asdos setelah enam detik bibir itu menempel di punggung tangannya.

"Gak gratis, Yerin."

Apanya yang gak gratis? Dasar Asdos--

"Mesum!!!"

"Hah?!"

"Bapak mesum! Hidung belang! Buaya darat! Kelinci cap dua kacang!"

"Ssstttt ...." Taehyung mendesis memperingati gadis di hadapannya untuk menurunkan volume toa tersebut. "Jangan keras-keras, Yerin. Nanti gue disangka ngapa-ngapain lo."

"Bapak emang ngapa-ngapain saya, 'kan?!"

Taehyung meringis kecil mendengar suara Yerin yang kelewat tinggi itu. Apa perempuan memang ditakdirkan dengan suara yang melengking tinggi?

Pasalnya, mamahnya pun sering mengeluarkan suara yang sama persis seperti Yerin jika ia sedang kesal.

Sungguh! Kaum Adam merasa pilu mendengarnya.

"Gue cuman cium tangan lo. Belom ngapa-ngapain lo."

"BELOM?!!"

Ya ampun! Taehyung benar-benar menyerah kali ini. Ia naik kembali ke atas motor hitam itu, memakai helm, lalu langsung menancap gas meninggalkan daerah kosan tersebut.

Yerin melongo melihatnya, tak lama ia kembali berteriak dengan suara yang lebih tinggi dari sebelumnya. "BAPAKE!!! TANGGUNG JAWAB!!!"

Dan Taehyung yang masih bisa mendengar teriakan itu hanya terkekeh geli. Tanggung jawab?

Padahal, ia baru mencium tangan gadis tersebut. Bagaimana jika ia melakukan hal yang lebih dari itu? Taehyung benar-benar tidak bisa membayangkannya.

Apa nanti ia harus mencobanya?

☕ ☕ ☕

☕ ☕ ☕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Asisten Dosen ↬ taerin | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang