kengen banget ma Asdos dn Mahasiswinya ini huhuuu T,T
⦂
⦂
- - ⎯
Yerin memejamkan kedua matanya rapat-rapat saat bibir si Asdos mulai bergerak menyapu permukaan bibirnya dengan lembut. Kedua tangannya menggenggam erat tali ayunan, merasa tubuhnya akan terjungkal ke belakang jika tidak melakukannya.
Dan Taehyung menikmati semua perlakuannya meskipun gadis itu tidak membalasnya. Juga ... tidak sadarkah ia bahwa sebentar lagi akan ada penghancur kelas tinggi yang menghancurkan momen indahnya?
Siapa penghancur kelas tinggi itu? Apa ayahnya? Ibunya? Kakak kandungnya? Atau kakak iparnya yang menyebalkannya minta dibungkus?
Bagaimana jika penghancur itu adalah Nola? Gadis yang sering Yerin sebut nenek lemper jika sedang baper. Jika iya, mungkin Taehyung akan memanggilnya lebih dari 'nenek lemper'. Nenek miper, misalnya.
"OM!! IKANNYA ADA YANG MATI!!!"
Oh ... ternyata si kelas internasional ini adalah si kuning telur, titisan dewa ayam warna-warni yang tinggal di kardus kotak bekas indimie dan ia berharga 3000-an.
Saat itupun Yerin refleks mendorong dada si Asdos. Ia sangat terkejut dengan seruan Kenzo padahal bocah itu masih membelakanginya. Benar saja apa yang dipikirkan orang tuanya, bahwa Kenzo adalah Penghancur Suasana Terbaik.
Tepuk tangannya, Pemirsa.
Sedangkan Taehyung terlihat amat sangat kesal. Ingin rasanya ia mencekik bocah tengil itu dan melemparkannya ke Bikini Bottom agar dimakan beruang laut.
Padahal belum sampai satu menit ia merasakan bibir manis Yerin--bukan! Malah belum sampai tiga puluh detik, bahkan dua puluh detik saja tidak. Atau sepuluh detik?
Argh ... sial! Ia benar-benar ingin mendorong tubuh mungil itu ke kolam ikan. Biar ikutan mabok aja tu bocah, batinnya.
"Masuk, yuk!" ajak Taehyung pada Yerin, lalu berdiri melangkah untuk meninggalkan halaman.
Yerin berdiri, wajahnya masih memerah. Ia melirik Kenzo yang masih anteng mengurus ikan mati. "Ken gimana, Pak?"
Taehyung langsung berdecak. "Biarin aja! Nanti juga dicariin Martin." Ia masih kesal ternyata. "Itu juga kalo dia masih inget ma tu bocah," lanjutnya terdengar kejam, dan berlalu pergi.
Yerin cekikikan. Ia tahu kalau si Asdos sangat kesal karena ulah bocah itu. Ia mengangkat dua jempol tangannya ke arah Kenzo kemudian berbisik, "Makasih, Ken."
Lalu, Yerin menyusul langkah Asdosnya, meninggalkan Kenzo yang tengah meratapi kesalahannya karena membuat satu ikan mati.
"Kok gak muntah?" gumamnya merasa bersalah, tidak sadar bahwa ia sudah berbuat salah kepada selain ikan yang sudah terbaring tak berdaya itu.
Semoga ... kau tenang di alam sana, wahai Ikan tak berdosa.
🍭🍭🍭
05:20, waktu yang tepat bagi seorang gadis pecinta ayam pelangi itu untuk bangun dan berolahraga di Minggu pagi bersama Joy, sembari mencari peliharaan lain lagi yang akan mereka pelihara selain ayam dan ikan cupang.
Yerin bangun dari tidurnya, meregangkan otot-ototnya, kemudian menggaruk asal rambut berantakannya yang sebenarnya tidak gatal sama sekali. Punggung tangannya menutup mulutnya yang terbuka karena ia menguap. Masih terasa kantuk, tapi ia tidak bisa kembali tidur karena nanti ia akan jadi orang pemalas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asisten Dosen ↬ taerin | END
FanficJika sahabat kampretnya tidak sableng, mungkin Yerin tidak akan sedekat ini dengan sang Asdos. Jika wanita itu setia setiap saat kayak rexona, mungkin Taehyung tidak akan berani menatap gemas Yerin jika bertemu. Ini bukan tentang masa lalu pak Asdos...