Kalian masih libur, kan?
nay mau apdet cepet wkwk
----- - -
Pagi harinya Tehyung pulang. Setelah bermalam di rumah Yerin, tanpa sepatah dua patah kata, dia langsung saja pergi meninggalkan Yerin yang masih terlelap nyenyak di atas sofa.
Tapi, sebelum pergi, ia sempat masuk ke kamar Yerin lalu mengambil selimut untuk ia pakaikan pada gadis tersebut. Sedangkan tadi malam, ia hanya menjadikan dirinya sebagai selimut dengan menjadikan Yerin sebagai gulingnya.
Sudah tiga malam ini Taehyung tidak pernah tidur. Minimal pernah ia sekali tidur di pagi hari dan itu hanya—kurang lebih—satu jam saja. Ia terlalu khawatir dengan kondisi mamahnya yang masih terlihat biasa.
Mungkin karena ia terlalu lelah, atau ... merindukan gadis itu, akhirnya ia memutuskan untuk bermalam di indekos Yerin yang tempatnya berada tidak jauh dari tempat ia dan teman balapannya nongkrong.
Motor hitamnya sudah terparkir di garasi. Ia masuk ke dalam rumah melalu pintu masuk di sana.
"Mah?" Taehyung berjalan ke dapur, heran melihat tempat itu kosong, padahal biasanya di pagi hari ini sang mamah selalu terlihat asik membuat kue di sana.
Ia pun berjalan menaiki tangga, menuju kamar mamahnya.
Pintu ia buka, dan melihat sepintas sang mamah yang tengah berdiri membelakanginya tersentak kaget, membuat lembaran-lembaran yang berada di genggamannya jatuh berserakan.
"Lagi apa, Mah?" Taehyung berjalan menghampiri.
"O-Oh, kamu, Tae." Suara Ella terdengar bergetar. Ia langsung berjongkok untuk merapikan kertas-kertas tersebut.
Kening Taehyung mengerut. "Itu apa?"
Ella berdiri, menyembunyikan lembaran itu dari anaknya di belakang tubuhnya. "I-Ini cuman—gak penting, kok."
Taehyung melirik sebuah map cokelat di atas nakas, curiga dengan apa yang mamahnya sembunyikan. "Mah, coba Tae liat." Ia mengulurkan tangannya, meminta lembaran itu.
Ella hanya menggeleng, tidak berani berkata-kata.
Saat Taehyung melangkah mendekat, tak sengaja ia merasakan sesuatu di bawah, yang baru ia injak. Ia menunduk. Dan sebelum sang mamah yang meraihnya, Taehyung sudah lebih cepat memungut satu lembar itu yang ternyata adalah sebuah foto.
Taehyung menelitinya, matanya memerah ketika di sana ia mendapati potret Damien bersama wanita yang sama, yang ia lihat di hotel waktu itu.
"T-Tae ...."
"Taehyung udah tau," ungkap Taehyung tanpa menatap langsung mamahnya.
Ella tentu terkejut, tak menyangka bahwa putranya sudah tahu lebih awal. Ia pun menunduk lalu melepaskan kertas-kertas yang sama dengan yang ada pada putranya namun berbeda potret.
Sepertinya, ia sudah tidak bisa menyembunyikan apa-apa lagi dari putranya. Tentang kegelisahannya, kekhawatirannya, dan kesedihannya.
Ella menutup seluruh wajahnya dengan kedua telapak tangan. "Maafin Mamah."
Saat isakannya keluar, ia merasakan pelukan dari putra tercinta.
Sebenarnya, Ella sudah menduganya, menduga bahwa Damien sedang bermain di belakangnya. Meskipun begitu, tetap saja ia terkejut akan bukti yang ia dapatkan dari Daniel, orang kepercayaan keluarganya.
Apa yang kurang darinya?
Karena, Ella sangat mencintai Damien.
🍭🍭🍭
KAMU SEDANG MEMBACA
Asisten Dosen ↬ taerin | END
FanfictionJika sahabat kampretnya tidak sableng, mungkin Yerin tidak akan sedekat ini dengan sang Asdos. Jika wanita itu setia setiap saat kayak rexona, mungkin Taehyung tidak akan berani menatap gemas Yerin jika bertemu. Ini bukan tentang masa lalu pak Asdos...