yg baca di malem minggu brrti jomblo
- - ⎯
Di kursi meja makan sana, Yerin mencoba duduk semanis dan seanggun Cesasmi. Jika biasanya ia makan seperti tukang kuli bangunan, maka kali ini ia makan seperti bidadari yang baru turun dari langit-langit kamar mandi.
Ia pun yakin kalau si Tata akan menertawakannya jika melihat tingkah majikannya ini.
Beda dengan Chimmy, ayam kuning satu itu adalah ayam yang paling cuek sedunia. Kerjaannya hanya tidur, malas gerak, kurang motivasi hidup.
Ada yang punya kontak Mario Teguh khusus menangani ayam seperti Chimmy?
Makanya, si Chimmy ini tidak akan mempermasalahkan apa yang dilakukan si majikan. Asalkan dia dikasih tempat tidur plus makan pun itu sudah syukur.
Oke, kembali ke permasalahan ruang makan di rumah agungnya si Asdos.
"Bun, mau telornya lagi. Tapi jangan ama kuning telornya."
Well, sepertinya kita tidak bisa jauh-jauh dari hal-hal berbau ayam.
Suasana di ruang makan sebenarnya masih terasa tegang, jadi Ara langsung saja mengiyakan keinginan anak pertamanya tanpa memberikan nasihat tentang 'manfaat kuning telur bagi kesehatan'.
Ia menyendok satu bulatan telur yang disemur, menyimpannya di atas piring putranya, memisahkan kuning dan putih telurnya, lalu berdiri untuk memindahkan kuning telurnya ke piring sang suami.
"Beib ...."
Ara hanya menyengir lebar.
Setelah pernyataan Taehyung tentang 'calon menantu' dan sedikit pergulatan mengenai 'nenek lemper', tiba-tiba suasana ruangan menjadi hening mencekam. Semuanya terasa canggung karena sosok kepala keluarga yang sedari tadi diam membisu.
Taehyung terlihat biasa saja dengan itu. Tapi, lain lagi dengan Yerin. Ia gelisah.
Bukan! Jika kalian mengira kegelisahannya itu bersumber dari sang kepala keluaga yang sekilas menatapnya tajam melebihi kepala sekolah, maka buanglah jauh-jauh perkiraan sia-sia kalian itu.
Si manis jembatan anjlok ini gelisah karena si Cooky, ayam baru warna pink-nya yang belum diberi makan setelah ia mengadopsinya tadi siang.
Di dalam hati, Yerin tak henti-hentinya mencela si Asdos yang mengeluarkan rayuan mautnya untuk mempersiapkan diri malam ini sebaik mungkin. Apa Asdosnya itu tidak mengetahui kalau ia baru saja berdandan seharian penuh karena acara dadakan tersebut dan melupakan si Cooky?
"Pak." Yerin berbisik memanggil Asdosnya yang sedang makan di sampingnya.
Taehyung menoleh kesamping, mengangkat sebelah alisnya dengan mulut bergerak tengah mengunyah.
Jika diurutkan, maka posisi duduk mereka seperti ini; Ayah Taehyung tentu berada di tengah bagaikan kepala kerajaan majamanis. Ibu Taehyung berada di samping kanannya, disusul Ara, Kenzo, dan Nola. Lalu, di sebelah kiri sang Raja ialah Martin, disusul Taehyung, kemudian Yerin.
"Boleh buka hp, 'kan? Saya mau ngehubungin Joy bentar," bisiknya lagi, meminta izin karena takut dicap tidak sopan.
Taehyung menelan makanan yang sudah sempurna hancur itu. "Boleh aja," jawabnya mengizinkan karena keluarganya pun tidak pernah mempermasalahkan hal itu.
Yerin langsung mengeluarkan ponsel dari tas selempangnya, memegang ponselnya untuk tetap berada di atas pangkuannya tanpa mengangkatnya tinggi-tinggi. Ia sudah menghabiskan makannya karena ia mengambil porsi mini.
Oke, pasti si Tata akan menertawakannya, pun sahabat sablengnya.
Yerin menekan tombol power, lalu kedua matanya mengerjap kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asisten Dosen ↬ taerin | END
FanfictionJika sahabat kampretnya tidak sableng, mungkin Yerin tidak akan sedekat ini dengan sang Asdos. Jika wanita itu setia setiap saat kayak rexona, mungkin Taehyung tidak akan berani menatap gemas Yerin jika bertemu. Ini bukan tentang masa lalu pak Asdos...