29. Yerin Galau, Joy Lebih Galau

2.6K 460 139
                                    

Makasih [ Taerinworld Yellien mufidamuff ] yang udah kasih Yerin semangat lewat wall inay, 

dan yang lewat komen.. makasih.

 makasih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Huweee.. makasih yaaa." 
Q.Yerin

>/////<

Blam

Suara pintu tertutup rapat, membuat helaan napas keluar begitu saja dari Taehyung. Baru saja, Yerin pulang sendiri ke kosannya atas permohonannya. Bahkan alasannya, karena mengingat Taehyung sedang demam dan hal itu membuat Taehyung semakin merasa bersalah.

Taehyung sudah menjelaskan sumber kacau tadi pada Yerin. Bagaimana Nola dengan begitu santainya mencium bibir Taehyung, yang tidak pernah diinginkan oleh Taehyung sendiri.

Gadis itu mendengarkan, namun kali ini lukanya tidak akan mudah sembuh. Karena, Taehyung tahu bahwa ada hal yang belum ia beritahu kepada Yerin, membuat gadis tersebut merasa tidak diberi kepercayaan oleh sang Asdos.

Hhh... rasanya, Taehyung ingin kembali berbaring di atas kasur.

Ia pun melangkah gontai ke arah kamar dan mulai memejamkan kedua matanya setelah punggungnya tepat menyentuh permukaan kasur.

Bukannya tidak peduli, tapi untuk saat ini, biarkan ia membiarkan Yerin dan mengistirahatkan dirinya agar cepat pulih untuk menyelesaikan semua masalahnya.

Hidup Sultan ternyata tidak semudah yang dibayangkan.

🍭🍭🍭

"Rin, tugas nomor lima udah belom?" tanya Bryan setelah mendaratkan dirinya di bangku sana.

Yerin tidak mendongak untuk menatap lawan bicara. Ia tetap fokus menulis rangkuman salah satu matkul yang akan dikumpulkan besok. "Udah, besok gue kirim ke email lo," jawabnya enteng.

Sebelah alis Bryan terangkat, merasa aneh dengan sikap Yerin yang tidak biasanya. Karena biasanya, Yerin akan meminta imbalan yang tidak terlalu menguras dompet Bryan. Minta ditraktir cilok, misalkan.

Kedua mata Bryan melirik pada gadis di samping Yerin. "Joy, lo sehat?"

Karena Joy lebih parah dari Yerin. Gadis tersebut terus menenggelamkan kepalanya pada lipatan tangannya. Badannya pun terlihat sangat lesu.

Bryan melihat Joy mengangkat sebelah tangannya kemudian mengacungkan jari jempol untuk menjawab pertanyaan Bryan. Dan itu malah membuat pria tersebut semakin bingung. Kiamat udah deket ya ini?

"Kalian dua napa si? Lagi berantem, ya?"

"Nggak," jawab keduanya kompak namun terdengar berbeda. Yang satu tegas, yang satu lemah.

Asisten Dosen ↬ taerin | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang