M

5.9K 572 69
                                    

Semalam, Levi kira ia sempat dinyatakan terbunuh di dalam mobilnya sendiri.

Ketika mencoba kembali mengingat, pelaku pembunuh hanyalah seorang gadis ketakutan, yang membidik senapan ke arah pria itu dengan tangan bergemetar. Segalanya terjadi begitu cepat. Tidak satu orang pun sadar terdapat sebuah pertengkaran aneh pada parkiran sebuah club malam tempat mobil itu berhenti. Aneh sebab kedua orang dalam mobil tak saling adu mulut. Mereka hanya terdiam sambil berusaha mempertahankan nyawa masing-masing.

Yang Levi tahu ia tak ingin membunuhnya, tetapi gadis ini tak kunjung menurunkan pistol dan malah menarik pelatuk.

Ada yang tak beres. Tetapi apa itu? Apa yang membuat gadis ini terus mengarahkan senapan ke arah Levi? Apa salahnya?

Belum juga menemukan jawaban, suara tembakan dan jeritan langsung mengisi setiap ruang sempit dalam mobil. Tak ada penolakan apalagi perlawanan sebab Levi merasa kebingungan sendiri. Pria berambut hitam tampak pasrah ketika peluru meluncur menembus kemeja putih. Menusuk kulit halus hingga bersarang tepat di jantung yang sebelumnya sempat berdegup kencang.

Saat itu terjadi, kemeja putih yang dikenakannya perlahan berubah menjadi merah.

Mungkin karena mereka di hadapkan kematian, apapun tampak wajar saja dilakukan. Demi menyelamatkan diri, untuk kehidupan yang sedikit lebih panjang. Insting terdalam untuk saling membunuh pun terpaksa muncul. Membuat kelakuan agresif tidak terduga hingga saling rebut nyawa tak terelakkan.

Levi tak marah karena nyawanya baru saja terenggut. Ada emosi yang lebih penting ketimbang amarah tak jelas. Rasa bimbang dan heran menyelimuti. Seharusnya bukan begini kejadiannya. Seharusnya gadis itu tunduk di bawah kuasanya. Bukan si Pria yang terdiam kaku. Tetapi seharusnya Levi tak bisa mengontrol diri, dan menggila di dalam mobil pada malam hari.

Namun, bagaimana pun juga terdapat satu hal yang disesali pria tigapuluh empat tahun itu; jika kejadian semalam hanyalah mimpi.

Padahal ia tahu betul siapa gadis itu. Mereka bahkan sudah saling mengenal sejak masih duduk di bangku sekolah. Tetapi jika dihubungkan dengan kenyataan yang terjadi saat ini, Levi berharap tidak pernah mengenal sosoknya. Menjadi orang asing akan jauh lebih baik. Atau kalau saja bisa, apa yang baru diimpikannya semalam benar-benar menjadi kenyataan.

Terbunuh saat itu adalah salah satu cara terbaik daripada harus menanggung semua beban di masa kini.

Orang bilang, suatu hal akan terbawa mimpi jika kau terlalu sering memikirkannya. Dan kini Levi meyakininya jika hal itu benar adanya.

Sudah berminggu-minggu kepala Levi dihantui oleh segala tanggung jawab atas perbuatannya. Bedebah, memang. Kenyataan dunia yang dijalani tak pernah sekali pun memihak kepadanya. Padahal yang diinginkan tepat sebelum semuanya bermula, jika ia benar-benar terbunuh di malam itu. Atau mungkin sebuah perlawanan yang membuat Levi terluka parah. Itu saja cukup. Tidak perlu terbangun dengan keadaan baik-baik saja lantas masalah panjang penghancur otak dan hati datang di kemudian hari.

Akibat mimpi tak mengenakkan, Levi pun terpaksa bangun lebih awal. Bergegas mandi dan langsung bersiap dengan celana jeans serta kaos santai berwarna senada. Sambil terus memikirkan mimpi juga masalah yang terus muncul dalam pikiran, tangannya tak henti memilah beberapa pakaian untuk dimasukkan ke ransel.

Hari itu matahari bersinar terik di pertengahan bulan Juni, dan jarum jam telah menunjuk ke angka delapan. Waktu yang tepat untuk pergi jauh sebab tak akan ada hambatan kemacetan di Jumat pagi.

Setelah memasukkan pakaian, Levi beralih merapihkan peralatan mandi. Tanpa banyak waktu terbuang, semua barang ia siapkan dengan cepat. Sebab dirinya sedang ditunggu. Waktu—mungkin—akan memberikan banyak hal manis jauh di depan sana. Entahlah. Untuk saat ini ia akan sangat bersyukur jika kebahagiaan datang padanya. Namun jika tidak pun tak apa. Apapun itu Levi terima saja. Lalu tepat sehabis semua persiapan tertata rapih dalam ransel, seseorang membuka pintu kamarnya.

Before DawnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang