"Bajingan!"
Levi menghembuskan napas pelan setelah mengungkapkan apa saja kejadian belakangan ini. Bagi orang yang tidak menyukai basa-basi layaknya ia dan sang Paman, pria itu hanya perlu berkata seperti: "Aku menghamili rekan kerjaku, dan sekarang Ayahnya menuntut pertanggungjawaban." Juga beberapa kalimat yang mengancam akan membeberkan semua keburukan keluarga Ackerman.
"Kenapa baru sekarang kau mengatakan ini padaku?"
"Aku begitu sibuk belakangan ini, dan—"
"Aku akan punya cucu lagi!"
Pria itu terdiam sebentar, "... Ya?"
"Keponakanku berselingkuh sehingga aku akan memiliki cucu lagi. Keajaiban Tuhan itu nyata. Ini kebahagiaan ganda!"
Bukan sarkasme. Sebab Kenny betul-betul mengatakannya dengan nada penuh bahagia diselingi dengan tawa. Levi dibuat kebingungan dengan reaksi Pamannya yang sangat di luar ekspektasi.
"Kau ingat tidak sebelum menikah pernah bilang begini: 'Dia yang terakhir untukku. Aku tidak akan berpaling pada wanita lain.' Kau mengatakan itu karena aku berusaha menjodohkanmu dengan anak dari rekan bisnisku. Sewaktu itu aku bertaruh jika kau akan menjilat ludahmu, dan ucapanku terbukti saat ini." Di ujung sana, Levi dapat mendengar pria tua itu tertawa terbahak-bahak. "Wah, aku menang taruhan!"
"Kenapa kau tidak marah padaku?"
"Kenapa aku tidak marah? Kenapa aku harus marah padamu? Perasaan kebahagiaanku lebih besar karena menang taruhan dan akan mendapat cucu baru. Saat ini aku terlalu bahagia." Jeda sebentar, Kenny sempat menyapa balik orang yang ikut dalam liburan singkatnya.
"Kau bahagia karena akan mendapat cucu baru?" Levi menaikkan sebelah alisnya. "Aku bisa memberimu cucu baru setiap tahun jika aku mau, Pak Tua. Tapi tidak, bukan itu permasalahannya. Anak itu kudapat bukan dari [Name]."
"Ngomong-ngomong, apa maksudmu tadi dengan ancaman itu? Aku tidak terlalu menyimak."
"Ayah Petra—kau pasti mengenalnya, keluarga Ral—mengancam akan mengungkapkan semua keburukan perusahaan jika aku tidak menikahi putrinya."
"Wawu apwa masawahnya?"
"Hah?"
"Tch, aku sedang menghisap cerutu," kata Kenny. Ia terdengar menghembuskan asap cerutunya. "Lalu apa masalahnya? Kau tinggal nikahi saja dia, masalah selesai."
Levi menjawab tegas, "Aku sudah memiliki [Name]. Aku tidak bisa menikah lagi begitu saja. Lagipula, hidupku sudah sangat sempurna dengannya."
"Munafik!" bentaknya. "Kalau satu istri saja sudah merasa sempurna, apalagi jika kau memiliki dua? Itu namanya kesempurnaan ganda!"
Seharusnya pria pendek satu ini sudah tahu jika meminta pendapat kepada Kenny lebih sering menghasutkan. Jadi ia hanya membalas dengan santai, "Aku penganut monogami."
"Lalu kau mau bagaimana? Sudah coba menyumpal mulutnya dengan uang—"
"Ayah Petra tidak suka uang," potong Levi. "Uang tidak begitu bekerja di saat-saat seperti ini."
Kenny menaikkan nada bicara dan menghardik, "Dasar tikus cebol, bodoh sekali kau ini! Sudah pasti uang dapat mempermudah segalanya. Kau hanya terlalu malas untuk berpikir."
"Aku sudah menawarkan uang dan berbagai fasilitas. Dia menolak mentah-mentah ...," jawab Levi sejujur mungkin. Lalu tidak bermaksud mengadu, tetapi— "... dan dia malah menghadiahiku beberapa pukulan."
![](https://img.wattpad.com/cover/198128439-288-k430136.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Before Dawn
FanfictionHanya sepenggal kisah kasih berhati dewasa yang tahu kapan harus berhenti mencinta. Bumi yang dipijaknya tak membiarkan kedua insan mempertahankan yang seharusnya dipertahankan. Sebab saat itu dunia memberi mereka tiga pelajaran hidup; ketika harus...