26 ; Temu Sesak

193 43 179
                                    

Danger!

Part ini isinya 10/10 pilu.
Silahkan yang mau menghujat di lapak ini sangat diperbolehkan.

ㅡㅡㅡ

























"Segampang itu dia lupain tentang kita?"

ㅡMillie Juanita Charliven

ㅡㅡㅡ



































Hanya ada satu kata untuk menjabarkan situasi ketika Millie hanya berdua dengan Yovin.

Rusuh.

Seperti siang ini, usai melewati kelas yang sama, keduanya ribut sendiri perihal pendaftaran Kuliah Kerja Nyata.

"Ini bisa dapet segini Bang Vin darimana ngitungnya?" Millie memprotes kolom jumlah SKS yang sudah ditempuh oleh Yovin.

Pasalnya, Yovin belum meminta transkrip sementara dari Tata Usaha, tapi sudah bisa menulis sks tempuhnya sejumlah 115 SKS.

"Manual, Dek. Dari SKS yang aku ambil semester-semester kemaren sama semester sekarang ditambah semua."

"Aduh! Gak gitu cara ngitungnya, Abang. Semester-semester kemaren ada yang ngulang gak?"

"Ada, ya mata kuliah Pak Dono itu kan aku ngulang, Dek."

"Yang ngulang itu gak dihitung. Udah minta transkrip dulu aja sana deh! Daripada salah."

"Duh, males banget. Kamu tadi pagi minta ke TU kenapa gak sekalian mintain punyaku sekalian sih, Dek?"

"Gak boleh, Bang! Harus mahasiswa bersangkutan yang ambil."

Yovin mencebik kesal. Lalu, tangannya terarah untuk menggeledah ranselnya. "Kayaknya kapan hari aku udah minta transkrip deh, kok ilang ya?" monolognya.

Yovin sibuk sendiri, gerakan santainya berangsur panik, kepalanya melongok ke dalam isi ranselnya.

"Kenapa, Bang?" tanya Millie.

"Sial, Dek! Surat Sehat aku ketinggalan di rumah kayaknya."

"Loh! Gak bisa numpuk berkas kelengkapan hari ini dong?"

Yovin menggeleng lesu dan lalu menutup ranselnya. "Terakhir besok kan?" tanya Yovin memastikan dan Millie mengangguk mengiyakan.

"Yaudah punyamu sama Anta tumpuk duluan aja lah, aku besok aja."

"Lah kan udah janjian numpuk bareng hari ini. Punya Billa udah ada di aku juga nih. Nanti kalo numpuk berkasnya gak barengan terus gak sekelompok gimana?"

Menurut pengamatan si empat serangkai yang sudah berangkat KKN tahun lalu, mereka akan terkumpul dalam satu kelompok jika menumpuk berkas dalam waktu yang bersamaan.

Seperti kala itu, Juniar satu kelompok dengan Septa karena mereka menumpuk berkas bersama. Lalu, Yuson dan Daru pun juga satu kelompok karena menumpuk berkas bersamaan.

Mereka pikir, anggota kelompok akan ditentukan dari urutan tumpukan berkas kelengkapan.

"Yaudah lah, santai. Sendiri juga aman," jawab Yovin santai seraya mematikan laptopnya, menyudahi pendaftaran KKN di website kampus yang harus ditundanya.

"Mau aku anterin ke LPPM gak?" Yovin menawarkan bantuan, netranya menunjuk pada map berwarna hijau yang ada di atas meja gazebo. Map berisi berkas kelengkapan pendaftaran KKN yang harus dikumpulkan.

Senja Warna Biru [COMPLETE] [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang