44 ; Waktu Bertemu

205 29 166
                                    

Kok update?
Ya biar cepet tamat :((

ㅡㅡㅡ

























"Semoga, kita tetep kayak gini ya."

ㅡMillie Juanita Charliven

ㅡㅡㅡ


























Sudah sekian jam Millie terduduk di ruang sekretariat Mapala, sampai bosan sekali rasanya. Segala aplikasi dalam ponsel sepertinya sudah rampung ia jelajahi, mulai dari Instagram, dan juga jajaran game-nya.

Gadis ini lalu menghela kasar melirik laki-laki yang masih giat dengan laptopnya sendiri. Sibuk sendiri seolah Millie tidak ada di sana.

Menyebalkan.

"Yang, anggur sekilo berapaan?" Millie mulai mencibir.

Juniar lantas milirik gadis yang mengembungkan pipinya sebal itu dan terkekeh gemas.

Iya. Belakangan, Juniar jadi sibuk sendiri. Juniar juga jadi jarang pulang. Ia lebih suka mengerjakan skripsi di kampus  bersama dengan kawan seperjuangannya.

Pesan-pesan Millie seringkali dibalas setelah berjamur. Ya walaupun Millie tahu, Juniar pasti ada di ruang sekretariat Mapala seperti saat ini. Millie bisa saja mencari laki-laki itu dengan mudah.

Tapi, Millie jadi rindu saat mereka menghabiskan senja berdua. Millie jadi rindu obrolan kecil yang tiada habisnya di antara mereka.

"Sekarang lagi gak musim anggur, Bi," sahut Juniar sambil lalu kembali fokus dengan layar selebar empat belas inchi di hadapannya.

Millie jadi mendengus kesal, "Tau gitu aku gak ke sini, bodo amat kamu sendirian."

"Ya aku kan gak minta kamu ke sini."

Astaga! Millie jadi mendelik kesal selagi Juniar justru terbahak gemas. "Iya. Iya. Maaf. Sini berduaan dulu." Laki-laki itu lalu menutup laptopnya, menatap Millie menggoda.

Yang digoda lantas mencebik sebal. Millie cepat menyambar ransel dan jaketnya. "Lah! Mau ke mana?" protes Juniar.

"Sebel sama kamu."

Laki-laki jangkung itu cepat menarik ransel Millie, menyembunyikan dibalik tubuhnya. "Katanya tadi mau nemenin aku di sini," rengeknya.

Millie yang sudah kesal kini melangkah mendekat, berusaha mengambil kembali ransel yang dihadang-hadangi tubuh jangkung laki-laki itu. "Bi! Aku mau ke fakultas ini, ada kuliah!" Millie menepuk kesal lengan Juniar di akhir kalimatnya.

Juniar justru semakin terkekeh. "Bohong banget sih. Kamu bilang kan gajadi ada kuliah tadi?" Aduh, Millie lupa, dosen pengajarnya ternyata ada rapat hari ini.

Kalau sudah senang menggoda begini, Millie lebih memilih duduk dan memainkan ponselnya ketimbang meladeni Juniar, ya walau pun jemarinya hanya berlari dari menu dan home-screen, intinya pura-pura sibuk saja.

Juniar lantas berdiri mendekat, lalu mengambil tempat untuk duduk di sisi gadis itu. Sejenak, Juniar hanya tersenyum melihat Millie merajuk begini.

"Gabut, Mbak?" tukas Juniar.

Apa sih? Sudah tau Millie sedang kesal, bisa-bisanya Juniar bertanya begitu. Millie jelas mengabaikannya. Tapi, Millie justru mendengar kekehan kecil dari laki-laki itu. Millie jadi semakin kesal saja.

Senja Warna Biru [COMPLETE] [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang