5 ; Perihal Rindu

381 70 208
                                    

"Tapi, perihal melupakan itu bagai perjalanan panjang yang tak tau kapan sampainya."

ㅡMillie Juanita Charliven

ㅡㅡㅡ



















"Millie! Sendirian aja kamu?"

Sudah menjelang sore, dan Millie masih betah duduk di gazebo depan fakultas.

"Eh, Bang Yovin! Tadi ditemenin Yena kok. Tapi barusan pulang anaknya. Abis mata kuliah siapa, Bang?"

Selain Anta, Yovin adalah satu-satunya orang yang dipanggil dengan sebutan Abang oleh Millie.

Walaupun seangkatan, nyatanya lebih tua satu tahun dari Millie membuat laki-laki itu menganggap Millie seperti adiknya sendiri. Pun kedekatan Millie dan Yovin sudah terjalin sejak masa PKKMB.

Nyatanya, terlibat dalam satu gugus membuat Yovin dan Millie mau tak mau jadi sering bertemu. Kala itu, Yovin hampir setiap hari bertandang ke kediaman Anta dan Millie hanya untuk mengerjakan tugas, maupun memecahkan teka-teki barang bawaan yang harus dibawa esok hari.

"Pak Dono," jawab Yovin singkat sambil meletakkan tubuh di sisi Millie, menggeletakkan tasnya di atas meja.

"Hahaha. Dosen killer, aku gak ambil mata kuliahnya sih. Baru selesai banget?"

Yovin mengangguk, "Heran. Padahal baru aja masuk kuliah, baru aja pertemuan kuliah pertama ini, Dek. Eeh, udah kuliah full aja. Gak ada pemanasan kenalan-kenalan doang kek."

Gadis di sisi Yovin ini terkikik mendengar keluhan sang karib. "Ya emangnya bakal ada yang gak kenal Pak Dono?"

"Ada! Maba tuh pada gak kenal Pak Dono," serbu Yovin dengan tidak santai. Sementara Millie lagi-lagi hanya terkikik. "Anta mana?"

"Ke sekret. Katanya ada rapat Mapala."

Yovin sontak menepuk kepalanya sendiri. "Astaga iya! Hari ini ada rapat."

Millie terbahak. Entah bagaimana caranya, berada di sisi Yovin selalu meningkatkan energi positifnya. Membuatnya banyak tertawa.

"Tanya Bang Anta aja lah, palingan abis gini juga kelar rapatnya." Millie memberikan solusi pada Yovin yang berhalangan hadir rapat hari ini.

"Yaudahlah. Dek, makan kuy. Laper."

"Yah, aku barusan abis makan tadi sama Yena."

"Temenin aku lah. Nanti aku beliin Milkshake Taro di kantin Bu Mina deh!"

Dan Millie berbinar.

Sungguh, Millie tidak bisa melewatkan kenikmatan Milkshake Taro kesukaannya.

Tidak butuh waktu lama untuk keduanya memesan makanan dan duduk di sudut kantin. Lalu, sembari melahap pemuas perutnya, Yovin berbincang, "Eh, btw, kamu beneran udahan sama Bang Johan, Dek?"

Raut bahagia Millie mendadak kelam. Milkshake Taro di hadapannya mendadak hambar.

"Ngapain mesti ngomongin Johan sih, Bang?"

Yovin tersenyum canggung. Rasanya, nasi rawonnya jadi ikut hambar karena semburan Millie.

"Ya ㅡ kan kaget aja, prepare acara tunangan udah beres semua. Tau-tau aku di telpon Anta katanya gak jadi."

Sejatinya, Yovin hanya ingin tau. Bagaimana bisa pasangan fenomenal di fakultas kandas begitu saja?

Iya, fenomenal.

Senja Warna Biru [COMPLETE] [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang