27 ; Anta dan Badainya

221 42 150
                                    

Danger!

Area rawan oleng 9/10.
Jangan lupa ramaikan, biar Bang Ijun tabah.

ㅡㅡㅡ




























"Oh, gara-gara Johan."

ㅡJuniar Dwi Wisesa

ㅡㅡㅡ






























"Loh, Ta. Kok lo sendirian?" Anta hanya mengeryit heran mendengar Yovin.

"Tadi katanya Millie nungguin lo selesai kelas."

"Lah, gue pikir Millie ke sini sama lo?"

Juniar yang duduk di sudut ruangan turut mengeryit bingung. Millie belum juga membalas pesannya sejak siang tadi.

Pesan terakhirnya hanya teronggok dengan dua checklist biru.

"Dari jam berapa lo selesai kelas tadi?" Anta bertanya, sementara ponselnya sudah menempel pada telinganya.

"Jam dua belasan. Tadi mau ngumpulin berkas KKN. Mau gue anter ke LPPM gak mau, katanya nunggu lo aja."

"Duh! Gak diangkat lagi." Anta mulai panik, tangannya tergerak mengacak surainya sendiri. Ini sudah hampir jam empat sore, dan Millie tiba-tiba hilang tanpa kabar.

Perasaannya mendadak kacau.

"Tadi lo ninggal Millie dimana?"

"Di gazebo," sahut Yovin.

"Gue tadi lewat gazebo gak ada siapa-siapa."

Yovin turut bingung, wajahnya terlihat panik. "Duh, Ta. Gimana ya? Ya masa Millie ke Lembaga?"

"Teknik ke Lembaga jauh lo. Bisa sampe 30 menit jalan kaki," sambar Juniar.

"Tanya Millo coba. Barangkali sama Millo?" usul Yovin.

"Lah Millo lagi basket tuh di lapangan depan."  Anta berdecak kesal kemudian. Laki-laki itu lalu meletakkan ranselnya ke atas karpet. "Gue cari dulu ke Lembaga."

Anta mulai berlari di koridor gedung  ormawa. Langkahnya dengan cekatan menuruni tangga. Sungguh, perasaannya berkata ada yang tidak beres.

Perasaannya berkata Millie sedang membutuhkannya.

Anta baru saja keluar dari gedung ormawa, dan langkahnya terhenti. Tidak jauh dari tempat parkir, Millie ada di sana.

Sekali melihat saja, Anta tau ada yang salah.

Wajah Millie terlihat memerah, langkahnya tertatih-tatih, tangan kirinya berpegang pada batang pohon sementara tangan kanannya meremat dadanya.

"Mil!" Anta berteriak, kakinya terburu berlari menghampiri gadis itu.

Melihat Anta, Millie tersenyum. "Bang," sahutnya lesu.

Senja Warna Biru [COMPLETE] [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang