16 ; Laut Tak Berujung

250 47 173
                                    

"Eh! Ngapain aku jadi sok akrab coba?
Nanti kalo gak dibales kan gak lucu."

ㅡMillie Juanita Charliven

ㅡㅡㅡ
































Hari itu tidak ada kuliah. Dosen pengampu bilang, anaknya sedang sakit, dan itu membuat beliau tidak dapat hadir.

"Gak dari tadi aja bilangnya, Bapak! Saya sudah sampe kampus ini." Millie mengomel sendiri usai membaca pesan dari grup kelasnya.

Gadis ini menghelas pasrah kemudian menoleh ke kanan dan kiri, mencari sosok kawan yang senasib dengannya.

"Sepi banget ellah." Millie menilik penanda waktu pada layar ponselnya dan itu semakin membuatnya mendengus kesal.

Rasanya Millie benar-benar terjebak. Anta langsung masuk ke Laboratorium usai berangkat bersama. Jika menunggu Anta selesai praktikum, sepertinya masih lama sekali.

Kalau bertekad pulang dengan ojek ataupun angkutan umum, Millie sedang krisis ekonomi di akhir bulan seperti ini.

"Oh, iya." Millie jadi heboh sendiri.

Niatnya adalah menghubungi Millo. Adiknya itu sudah berangkat sejak pagi tadi. Siapa tau, Millo sudah selesai kuliah dan bisa membawa Millie pulang.
















Millo Rasa Coklat
Last Seen Today at 09.27

Dek, pulang jam berapa?ㅣ
Udah selesai kuliahnya?ㅣ
09.52

ㅣG tau mbak
ㅣMundur
ㅣBpk nya minta kuliah jam10
09.54

Oh, yaudah gak jadiㅣ
09.54






















Tidak ada balasan lagi dari Millo setelahnya. Baiklah, sepertinya Millie harus benar-benar mencari pembunuh waktu sekarang.

"Ke sekret apa ya? Tapi nanti sampe sana gak ada orang." Lagi monolognya.

Jarak Fakultas Teknik dengan gedung ormawa cukup jauh. Butuh waktu sekitar 15 menit jika ditempuh dengan jalan kaki. Tidak lucu kalau Millie sudah jauh-jauh jalan kaki ke sana dan tidak ada yang membukakan pintu.

Millie lagi-lagi mengeluarkan benda petaknya. Memadangi deretan chats WhatsApp-nya. "Bang Yovin kayaknya gak mungkin ke kampus. Yang lain, ㅡ Hhm."

Mulanya, Millie dengan cekatan menghubungi Septa, mengingat mereka berada pada fakultas yang sama, barangkali saja Septa sedang di kampus dan mau memboncengnya ke sekret daripada harus berjalan kaki.

Tapi, Millie lagi-lagi mendengus sebal melihat balasan dari Septa yang berkata masih praktikum.

Gadis ini memutar otaknya lagi, mencoba menghubungi Billa, Ana, Yuson. Tapi ini akhir pekan. Bukan rahasia kalau banyak jurusan yang libur di akhir pekan. Hanya jajaran dosen-dosen killer yang memaksa mahasiswa-nya masuk di akhir pekan. Atau kalau tidak ya korban jadwal praktikum seperti Anta.

Lalu, Millie menemukan secercah harapan ketika Daru membalas pesannya.



















Senja Warna Biru [COMPLETE] [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang