15 ; Mawar Menyapa

255 44 228
                                    

"Jangan-jangan,
Millie jadi mikir yang aneh-aneh nanti?"

ㅡJuniar Dwi Wisesa

ㅡㅡㅡ































Millie tidak mengerti kenapa Juniar masih menjadi satu-satunya orang yang seolah menolak keberadaannya.

Millie pikir, Juniar sudah melembut sejak pendakian.

Ternyata sama saja.

Laki-laki itu hanya diam saja tiap Millie mampir ke ruang sekretariat hanya untuk sekedar bersinggah ketika malas pulang ataupun masih menunggu Anta selesai kuliah, tak acuh, seolah tidak kenal, seolah mereka tidak pernah berbicara hangat perihal senja warna biru.

Jadi maunya bagaimana?

Millie jadi bingung. Millie tentu tidak mau dinilai murah ataupun sok akrab, terlebih pada laki-laki.

"Kak Ijun kayaknya gak suka banget ya kalo aku sering main ke sini?" Millie berbisik pada Ana, sementara si topik pembicaraan masih begitu asik dengan laptopnya yang diletakkan di atas kardus minuman gelas yang difungsikannya sebagai meja.

"Kak Ijun mah orangnya gitu. Suka asik sama dunianya sendiri emang."

"Bukan karena aku bukan anak Mapala tapi keseringan main ke sini?"

"Yaelah, Kak. Jangan dipikirin lah. Di sini gak ada anak Mapala ato bukan. Di sini pokoknya tempatnya anak-anak yang sama-sama sayang sama alam."

Millie jadi terkekeh, "Apaan coba, Na? Bahasamu."

Lalu, ponsel Ana berdering. "Hallo, iya kenapa, Kak?" sapa Ana pada Daru yang ada di seberang telpon.

"Oh. Yaudah tunggu bentar ya?" Ana lalu mengakhiri panggilannya. Gadis itu lalu sibuk membongkas tas dan meraih dompet dari dalamnya.

"Kak Millie, titip tas bentar ya? Aku mau ke perpus dulu. Kak Daru mau pinjem kartu perpus aku."

Maklum, Daru bukan orang begitu rajin ke perpustakaan. Jadi, untuk apa harus repot-repot mengurus kartu perpus kalau bisa meminjam milik teman saja?

"Oh iya, Na."

"Kak Millie masih lama kan di sini?"

"Santai. Bang Anta juga masih belom kelar kuliahnya."

"Yaudah titip ya, Kak."

Nah, Ana malah meninggalkan Millie berdua saja dengan Juniar di ruang sekretariat.

Yang benar saja?

Rasanya, jika disuruh, Millie akan lebih memilih untuk pergi sendirian ke Mall ketimbang terjebak berdua dengan Juniar.

Mereka sudah kenal, sudah berbincang, sudah berbagi canda, tapi justru merasa asing. Kan lucu?

Menghubungkan jejaring sosial media dengan Juniar pun tidak membantu. Ketika Billa, Septa, Tony, dan yang lainnya sesekali berkicau pada foto yang di unggah Millie, Juniar hanya meninggalkan tanda suka. Ketika Yuson, Daru, Ana dan yang lainnya menanggapi storygram yang dipasang Millie dengan pertanyaan 'ini dimana?', 'jalan sendiri mulu! Dasar jomblo!', 'Adek sama Abang udah kayak mau lomba ganteng aja', Juniar hanya melihatnya.

"Udah makan?"

"Hah?" Jujur saja, Millie sedikit terkejut ketika Juniar mendadak buka suara. Terlebih Millie sedang sibuk dengan pikirannya sendiri.

Senja Warna Biru [COMPLETE] [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang