30 ; Kelompok KKN

219 36 197
                                    

Aku abis dijajah real-life :"))
Koment yang banyak skuy, biar aku semangat sempatkan waktu menulis buat kalian.

ㅡㅡㅡ































"Gue cuma takut Mille kenapa-kenapa.
Emang salah?"

ㅡWonanta Satryadinaga

ㅡㅡㅡ































Hari ini, pengumuman kelompok KKN sudah dipasang di depan LPPM, lengkap beserta dengan lokasi KKN yang ditentukan kampus untuk kelompok masing-masing.

Anta dengan cekatan menyusup di antara lautan manusia. Jemarinya menyusur di atas kertas yang ditempel pada papan pengumuman, mengurut nama demi nama.

"Kelompok 7?" tanyanya pada diri sendiri.

Anta mendengus kesal dan beringsut mundur. Beberapa meter di belakang lautan manusia, Millie berdiri di sana, menunggunya.

Lalu, Anta sejenak membetulkan letak ransel tergantung di bahu kanannya. Laki-laki itu menghela berat menatap Millie.

"Gimana, Bang? Sekelompok kan?" pasti Millie setelah Anta berdiri di hadapan.

Dengan lemah, Anta menggeleng. Air wajah Millie seketika kecewa. "Maaf, Mil. Kamu di kelompok 7. Aku, Yovin, sama Billa di kelompok 5."

Millie mengeryit heran. "Kok bisa? Kan kita ngumpulin berkasnya bareng. Malah Bang Yovin yang ngumpulin hari terakhir," protesnya.

"Gak tau, Mil. Emang random kayaknya."

"Tapi, kamu sama Billa bisa sekelompok."

Anta menggeleng dan mengangkat bahunya. Sementara Millie mulai diam saja. Jika sudah begini, Anta tau, mood Millie sedang hancur sehancur-hancurnya.

"Aku sekelompok sama siapa?" tanya Millie kemudian, mencoba berdamai dengan keadaan.

"Ada Bian, anak Informatika. Temen aku. Kamu kenal kan?"

"Anak Sisfo siapa aja?"

"Aku gak kenal nama-namanya. Kayaknya kamu gak deket sama mereka, soalnya gak pernah denger kamu cerita."

Wajah Millie semakin tertekuk. Gadis itu menghela kesal. Anta jadi tidak enak hati. "Hm, Mil." Gadis itu hanya menoleh menatap Anta.

"Sebenernya ada bagusnya sih kamu gak sekelompok sama aku."

Gadis itu mengeryit. "Naya sekelompok sama aku," lanjut Anta.

"Apa gak bisa dituker aja itu? Naya yang di kelompok 7, aku yang sama Abang."

Anta terdiam. Usul Millie boleh juga. Jika pindah kelompok sangat tidak dimungkinkan, bagaimana dengan bertukar. Rasanya itu tidak akan terlalu merugikan kelompok lain karena jumlah anggota kelompok tidak ada yang berkurang ataupun bertambah.

"Udah kamu gak usah pikirin, pokoknya nanti kita pasti satu kelompok. Nanti biar aku coba ngomong ke Pak Wahyu."

"Gimana caranya?"

"Gimana pun caranya," jawab laki-laki itu mantab.

Anta tersenyum, namun gadis itu masih saja menekuk wajahnya. Semangatnya terlanjur anjlok.

"Udah jangan cemberut gitu. Jelek tau! Mana ada yang naksir kalo wajahnya ditekuk gini." Anta berusaha menghibur, tangannya dengan jahilnya mencubit-cubit pipi gadis itu.

Senja Warna Biru [COMPLETE] [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang