Problem

1.6K 178 18
                                    

***

Lami tersenyum penuh arti melihat sebuah dokumen yang sudah diletakkan rapi diatas mejanya. Sebuah dokument pemindahan lami ke Cabang mereka di korea. Jaemin memberi tahunya jika dia akan tinggal lama dikorea dan itu membuat lami khawatir. Kembalinya jaemin ke korea sama saja dengan menerima kenyataan jika sewaktu-waktu jaemin mungkin akan mengingat masa lalunya, dan lami sudah pasti tidak memiliki tempat disisi jaemin.

Lami tersenyum lalu dengan gerakkan cepat tangannya sudah menggapai ponsel dan mencari nama jaemin.

"Sayang",

"hai sayang... kau tidak bekerja?", tanya jaemin dengan suara serak.

"Aku bekerja,... kau sudah tidur?... maaf aku membangunkanmu", Lami terlalu senang sampai di lupa jika di korea sudah malam dan ini sudah pukul 1 dini hari dikorea.

"Tida apa-apa... aku merindukan suaramu", lami terkekeh pelan, jaemin sedang menguap dan itu sangat lama suaranya terdengar nyaring.

"Aku juga merindukanmu... aku tak sabar bertemu denganmu lagi... Ya sudah.. tidurlah lagi... aku hanya ingin mendengar suaramu... aku mencintaimu sayang",

"Aku juga mencintaimu... bye..bye", Terdengar suara jaemin semakin lama semakin mengecil dan lami bisa mendengar dengkuran halus dari ponsel.

"Mimpi yang indah sayang", Lami akhirnya memutuskan panggilan telfon. Senyuman kembali mengembang di wajahnya. Akhirnya dia akan kembali ke korea setelah 5 tahun tinggal di Amerika.

***

Jeno menutup dokumen terakhirnya tepat ketika jaehyun datang menemuinya. Jeno terkejut dan spontan menghampiri jaehyun dengan tergesa-gesa.

"Hyung... kenapa hyung datang kesini?" Jeno dan jaehyun kompak duduk di atas sofa dan saling menatap dengan serius.

"Bersiaplah untuk perang", jeno menautkan kedua alisnya tak mengerti. Keanapa tiba-tiba jaehyun bicara seperti itu?

"apa Mak-"

"Paradise hotel... kau ingat Seo Herin?"

"Seo... Ne?... Seo Herin Mantan pacar Mark hyung?", Pekik jeno spontan.

"iya..... Haechan mendapatkan sekutu... SH Company Milik Keluarga Herin... Paradise Hotel milik Mereka adalah saingan terberat Donghwa Hotel milikku....Sepertinya herin akan ambil bagian dalam perang ini", terang jaehyun dengan tenang.

"Apa Mark hyung tahu?"

"Belum... Aku tidak ingin melibatkan mark, lagi pula dia tidak mengerti tentang Bisnis ini... Aku ingin dia lebih fokus pada pekerjaannya", Mark memutuskan untuk mengejar impiannya sebagai arsitek, dia tidak tertarik terjun ke dunia bisnis apalagi dia tahu jika dia tidak punya hak di keluarga jung. Masih diijinkan memakai marga jung saja mark sudah sangat beruntung. Pernah sekali mark mencoba mengganti marganya tapi ayah dan pamannya melarang karena itu bisa membahayakan mark dan bahkan jaemin jadi mark memutuskan untuk tetap memakai marga jung.

"Lalu apa yang akan terjadi hyung?", tanya jeno masih belum memikirkan kemungkinan yang akan terjadi.

"Sepertinya haechan mulai curiga setelah aku memberikan dana investasi untukmu... dia pasti menyimpulkan aku tahu tentang jaemin"

"Apa yang harus aku lakukan?",

"Persiapkan saja group terbarumu, karena yang akan mereka serang adalah perusahaanku... ini bukan perangmu dan haechan lagi... tapi perangku dengan SH Company.... Mereka akan mencari kelemahanku dengan bantuan informasi haechan"

"Aku akan berperang dengan haechan dan hyung dengan SH Company... iyakan?"

"Iya"

"Tapi... aku akan pergi dengan jaemin nanti malam", bukan tidak mungkin mereka akan menyelidiki jeno jadi jaemin akan berada dalam bahaya.

Your VoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang