Is That You??

2.8K 231 34
                                    

Author Pov

Siang ini Lami membantu pelayan rumah jaemin yang tengah mempersiapkan pakaian jaemin. Sesekali lami mendesah, dia tidak manyangka jaemin akan pergi ke korea dan terlebih lami tidak bisa ikut kesana.

“Kau benar-benar tidak bisa ikut??”, tanya jaemin sambil meraih tangan lami dan mengenggamnya.

“tidak jaemin… aku tidak bisa ikut… lagi pula hanya 3 hari kan??... aku akan menunggu disini”, lami membalas genggaman erat jaemin dan tak lupa memberikan sebuah kecupan dipipinya.

“aku akan merindukanmu”,

“aku juga… tapi kau sudah menunggu begitu lama agar bisa ke korea… jadi nikmati waktumu disana”, lami mengusap wajah jaemin.

“aku akan menelfonmu jika sudah sampai”,

“tentu.. kau harus melakukannya”, jaemin memeluk tubuh lami begitu lama dan tak lupa mencium pipinya sebentar.

“Jaemin-ah!”,

“iya Ayah!”,

“sudah waktunya berangkat”, lami bergegas membantu jaemin membawa barang-barangnya dan turun bersama dengan jaemin.

***

“Ayah… apa aku terlihat aneh??”, jaemin menyembunyikan dirinya dibalik tubuh tegap ayahnya. Dia merasa takut karena di bandara lebih ramai dari kampus ataupun rumah sakit yang biasa dia datangi.

“tidak sayang… jangan takut… kau bersama ayah”, jaemin mencengkram erat lengan sang ayah dan sesekali memperhatikan orang-orang yang berlalu lalang.

“Ayah… aku akan melepaskan alat bantu dengarku… disini terlalu berisik”, jaemin melepaskan alat bantu dengarnya dan dengan telaten sang ayah membantunya.

“jika ingin tidur, kau bisa tidur dipangkuan ayah”,  (bahasa isyarat)

“ne”, jaemin mengalihkan pandangannya dan menikmati aktivitas semua orang didepannya. Rasanya lebih menenangkan ketika dia tidak mendengar suara ramai disana. Tanpa suara lebih tidak menakutkan dan jaemin masih harus menyesuaikan diri dengan suasana baru.

-

“ayah.... ayah belum memberi tahuku kenapa aku boleh pergi ke korea… pasti ada sesuatu yang terjadi”, sebuah belaian lembut mendarat di wajah jaemin. Mereka sudah berada dalam perjalanan menuju korea.

“kakak sepupumu akan bertunangan sayang”, jawab sang ayah lembut.

“mark hyung??... dengan siapa??”, jaemin memiliki seorang sepupu yang dulu juga tinggal bersamanya di amerika, 5 tahun yang lalu sudah pindah ke korea lagi tapi 3 tahun yang lalu mark harus tinggal di Canada karena pekerjaannya dan sekarang dia sudah pindah lagi ke korea.

“nanti juga kau tahu… kita akan berkenalan nanti dengannya”, jaemin mengangguk pelan.

“ayah… apa hyung akan mengijinkanku tinggal lebih lama disana??”,

“kita coba bicara dengan kakakmu ya”,

“bagaimana di korea??.. apa seperti yang terlihat di tv??”,

“iya seperti itu sayang”,

“apa rumah kita disana juga sebesar yang di amerika??”,

“tidak… di korea lebih kecil”,

“ayah apa orang-orang disana ramah??”, jaemin sangat penasaran dengan kehidupan keluarganya di korea. Dia bertanya begitu banyak hal dan ayahnya dengan sabar menjawab setiap pertanyaan yang jaemin ajukan. Dia bahkan tidak jadi tidur dan terus bertanya pada ayahnya sepanjang perjalanan.

Your VoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang