***
Lami menggigiti kukunya pelan sambil berpikir ribuan kali. Setelah mereka pulang dari daegu, lami membujuk jaemin untuk memberi tahunya apa yang terjadi dan kenapa jaemin memeluk hina. Dia ingin sebuah alasan yang tepat kenapa pacarnya justru memeluk gadis lain.
“Aku ingin mengatakan padanya betapa aku sangat berterima kasih karena dia mencintai dan menunggu adikku hingga saat ini… dia yang membantu dan menemani adikku melewati hari-harinya yang sulit dan kesepian”,
Lami memijat pelan dahinya, dia tidak mengerti dengan apa yang terjadi.
“Kembar?…. Dia bukan Na Jaemin?…. tapi jelas-jelas aku mendengar jika dia hilang ingatan”, meskipun lami diberi ijin menemani jaemin untuk kontrol ke rumah sakit. Dia tidak diperbolehkan masuk atau bahkan bertanya tentang keadaan jaemin. Dokter Akan langsung mengirimkan hasil pemeriksaan untuk jaehyun dan yoon ho.
“Apakah hal itu mungkin?… tapi jaehyun oppa memang tinggal diamerika jauh sebelum kembali ke korea untuk menemui na jaemin kan?… tapi… tapi kenapa mereka menyembunyikan Jung Jaemin?…dan bahkan mereka tidak pernah memasukkan Na Jaemin kedalam keluarga jung… mereka membiarkan na jaemin mati sebagai putra Na Jun Ki…. ini tidak masuk akal”, pikir lami lagi. Ketika Mereka masih di Amerika Lami tidak terlalu memikirkan silsilah keluarga Jung, karena kenyataannya Jaemin tidak ingat apapun, ji sung ada di asrama, jaehyun dan yoon ho jarang di sana. Bahkan ketika mereka di amerika, lami tidak diijinkan berada terlalu lama dengan jaemin.
“Aku harus tahu…. hina pasti sudah tahu semuanya sejak awal”, Lami mengangguk meyakinkan dirinya untuk mencari tahu lebih banyak tentang keluarga jung.
“Pemirsa… Pagi ini CEO DH Company sekaligus CEO baru DH Entertaiment, Lee Jeno mengumumkan Debut Terbaru girl groupnya yang beranggotakan 4 orang gadis-gadis remaja. Girlgroup baru ini diberi nama FRZN. FRZN akan debut awal minggu depan dengan menggusung konsep Girl Crush. Group baru ini digadang-gadang akan menjadi monster Rookie tahun ini karena DH Entertaiment dikabarkan memilih trainee terbaik, produser, dancer dan stylist terbaik untuk mendebutkan group ini”,
Pikiran Lami teralihkan ketika telinga mendengar sebuah nama yang sudah sangat lama tidak dia dengar. Sebuah nama yang dulu selalu menggetarkan hatinya, mengisi masa remajanya yang bisa dibilang Pahit dan penuh kenangan.
“Dia Masih tampan… dan”, lami terdiam sebentar, mengingat betapa manisnya jeno memperlakukan seorang gadis dulu. “Dia pasti masih mencintai hina sampai saat ini”, tebak lami. Lami tersenyum pahit lalu mengalihkan pandangannya dari layar televisi.
***
“Kami pasti kembar identik… bahkan aku sendiri berpikir jika ini adalah diriku”, takjub jaemin sambil menatap foto jaemin dan hina ketika dulu jaemin membeli ponsel baru. Hari ini jaemin mengunjungi rumah hina lagi dan jaehyun memberinya ijin dengan senang hati.
Hina tersenyum pahit, bahkan meskipun jaemin melihat semua benda miliknya dimasa lalu, dia tidak merasakan apapun. Tak ada harapan bagi hina, jaemin benar-benar melupakan semuanya.
“Buku-buku ini yang sering dibaca adikku?”, tebak jaemin sambil membuka satu persatu buku yang dikeluarkan hina dari kotaknya.
“Jaemin sangat pintar, dia bermimpi menjadi seorang dokter jadi dia berusaha sangat keras”, jaemin mengangguk pelan. Betapa adiknya sangat bekerja keras untuk menjadi seorang dokter tapi kenyataannya dia belum bisa menggapainya.
“Ah…. aku baru ingat… kau pernah memakai gelang, aku sempat melihat ada inisial JH, sama seperti kotak ini… apa gelang itu dari jaemin?…. tapi kenapa aku tidak melihatmu memakainya lagi?”, Hina terdiam. Mungkin Gelang itu sekarang sudah tidak ada lagi, dia meninggalkannya begitu saja di depan kotak abu jaemin.
“Itu……aku….”
“Kau membuangnya?”, tebak jaemin. Hina terlonjak karena jaemin bisa menebaknya dengan benar. Bahkan kini, hina merasa jaemin sangat kecewa terhadap dirinya.
“Maafkan aku”, kata hina pelan.
“kau tidak perlu minta maaf… kau berhak bahagia… sudah seharusnya kau merelakan adikku… bukankah kau sudah punya pacar?… bibi shin-”
“Kami sudah putus”, potong hina cepat.
“Wae?”,
“Hanya……Aku baru tahu jika dia tak sebaik yang aku pikirkan… dia mungkin memang mencintaiku tapi ada sesuatu dimasa lalunya yang tidak bisa aku maafkan”, Untuk sesaat tidak ada satupun diantara mereka berbicara kembali. Jaemin tidak tahu harus berkomentar seperti apa, sementara hina berucap maaf berkali-kali didalam hatinya karena membohongi jaemin.
“Aku tidak bisa berkomentar karena itu masalah pribadimu… aku hanya berharap kau akan mendapatkan kebahagiaanmu…. suatu saat pasti akan ada laki-laki yang mencintaimu dengan tulus dan bisa membuatmu melupakan adikku”
“Opseoyo”, tanpa sadar hina menjawab begitu cepat, hingga jaemin menatapnya penuh sesal. “Bagiku tidak akan ada yang bisa membuatku melupakannya….. aku masih mencintainya… dia tidak akan pernah hilang dari hati maupun ingatanku… dia cintaku”, keheningan menyelimuti jaemin dan hina, mereka saling menatap dan tak ada satupun dari mereka yang berusaha untuk bicara lagi ataupun memalingkan tatapan.
“Aku merasakannya lagi”, kata jaemin akhirnya setelah beberapa saat. Jaemin menutup kedua matanya dan meremas dadanya sedikit kuat. Dia merasakan sesak setiap kali menatap mata hina yang dipenuhi dengan luka dan kesedihan.
“Gwaenchana?”, panik hina, tapi jaemin buru-buru mengangguk.
“Aku hanya sedikit sesak… wuah…. jaemin pasti sakit jika dia juga menatap matamu”,
“itu perasaanmu”, kata hina spontan.
“Ne?”, bingung jaemin tapi hina buru-buru mengalihkan tatapannya.
“Ania…”, elak hina cepat. “Kau ingin mengambil barang-barang jaemin?… biar aku rapikan”, kata hina mengalihkan pembicaraan.
“Aku tidak punya hak mengambilnya… kau lebih berhak… biarkan aku meminjam buku ini saja”, jaemin mengambil sebuah buku kecil yang ada didekat kotak.
“Kau bisa mengambilnya”, tawar hina lagi.
“arraseo… aku hanya akan mengambil ini saja…. kau bisa memasukkan yang lainnya kembali”, hina mengangguk pelan lalu memasukkan kembali buku-buku, dan beberapa barang milik jaemin.
“Hina-ya”
“hmmm”, sahut hina pelan
“Jaehyun Hyung melarangku pergi mengunjungi jaemin… bahkan ayah dan jaehyun hyung masih tak sanggup menemui adikku…. kenapa adikku harus meninggal?…mereka tidak mau memberi tahuku… kau tahu?… paman siwon hanya memberi tahuku jika jaehyun hyung mengalami depresi berat selama 2 tahun setelah kematian adikku, bahkan akupun tidak tahu… jadi aku tidak bisa memaksanya untuk memberi tahuku”, Hina hanya tersenyum kecil tanpa berkomentar, dia juga bingung harus berkomentar apa.
“Maukah kau menemaniku bertemu jaemin?”, hina memalingkan tatapannya, dia tak yakin jika dia sendiri juga siap menemani jaemin pergi ke rumah abu palsu milik jaemin sendiri.
“Kau juga tidak siap?” tebak jaemin. “Aku akan membujuk jeno atau renjun untuk menemaniku”, putus jaemin.
“kau yakin kau akan siap?… aku adalah dokter pribadimu jadi mau tidak mau aku harus ikut”,
“ania..ania…kau tidak perlu ikut jika tidak siap”, elak jaemin. Dia tidak ingin memaksa hina jika memang tidak siap.
“Aku akan menemanimu”, putus hina yakin.
“baiklah… kita akan pergi bersama dengan jeno dan renjun juga”
***
Haechan tertawa remeh setelah menonton pemberitaan jika DH Entertaiment akan mendebutkan Girl Group baru. Jadi kejutannya hanya itu?, Memangnya group baru itu sehebat apa sampai berpikir bisa menandingi Girl Group Asuhan LS Entertaimen yang sudah sangat besar dan menjadi Girl Group No 1 di negeri ini.
“Dia terlalu banyak omong untuk pemula di bidang entertaiment”, sinis haechan. Haechan mengambil ponselnya lalu mencari nama Oh Sehun.
“Kau sudah mengikuti Hina?”, setelah mendapatkan ancaman dari Jung Siwan, Haechan memilih untuk menghentikan sementara urusannya dengan jaemin. Dia sedang ingin membalas dendam pada jeno dan hina.
“Sudah Tuan”
“Lalu?”
“Nona Hina ditugaskan menjadi dokter pribadi keluarga Jung… Aku merasa ada yang aneh tuan”
“Apa maksudmu?”
“2 hari lalu Seluruh Keluarga Jung pergi ke Daegu dan nona hina juga ikut….tapi ada dua orang asing yang tidak aku ketahui kenapa mereka ikut…. Aku pikir gadis itu seorang disainer tapi laki-laki yang bersamanya selalu memakai masker dan topi… aku tidak tahu siapa dia”,
“Kirimkan aku fotonya segera”,
“ne”, selang beberapa menit haechan akhirnya menerima 2 buah foto yang memperlihatkan hina sedang menatap laki-laki dan seorang gadis yang sedang bergandengan tangan.
“Siapa dia?”, foto itu diambil dari jarak jauh dan laki-laki itu hanya terlihat sebagian karena ditutupi oleh tubuh jung jaehyun.
“Keluarga Jung sepertinya memiliki banyak rahasia”, Pikir Haechan. Bahkan jaemin yang merupakan Putra kedua jung yoon ho pun tidak diketahui publik.
Ting, Sebuah Pesan dari herin masuk dan haechan buru-buru membukanya.
“Baca berita terbaru”,
“Aku sudah lihat rencana jeno”, balas haechan malas. Herin benar-benar menyebalkan.
“Dasar bodoh!… itu tidak penting bagiku!”, haechan mendadak panik dan membuka web berita terbaru.
“Mantan Lulusan SMA “A” ungkapkan pernah terjadi tragedi pembullyan di Sekolahnya dan justru ditutupi karena Pelakunya adalah keponakan pemilik Sekolah”
“Dia benar-benar membuka kartunya sendiri?”,takjub haechan tak percaya. Buru-buru haechan menghubungi herin dan meminta penjelasan.
“Kau benar-benar ingin membuka rahasiamu sendiri?”,
“bukan masalah…. aku juga harus berkorban sedikit untuk menghancurkan mark jung”,
“Lalu apa selanjutnya?”, tanya haechan penasaran.
“Tunggu saja…. ah… aku mendapatkan hal mengejutkan hari ini”
“Apa itu?”
“Aku mendapatkan kartu keluarga jung yang baru…. dan aku yakin kau akan terkejut”
“Apa maksudmu?… memangnya apa yang terbaru?”
“Jung Yoon Ho memiliki empat putra…. Jung Jaehyun, Mark Jung, Jung Ji sung…. dan”, herin menjeda kalimatnya sebentar sebelum akhirnya haechan yang melanjutkan.
“Na Jaemin?”
“Jung Jaemin, Lee Haechan….dan kau tahu?… nama jaemin dimasukkan seletah 2 tahun kematiannya”
“Kau ingin memberi tahuku jika jaemin masih hidup?”
“Ya…. Jung Yoon Ho memalsukan kematian putranya…. ini benar-benar keren kan?…. keluarga jung itu benar-benar penuh rahasia dan rumit”, gumam herin takjub. Sementara haechan menatap foto yang baru saja dikirimkan oleh sehun. Jadi Hina tahu jika jaemin masih hidup dan karena itulah dia tiba-tiba meminta putus.
“Jika dia masih hidup biar aku saja yang membunuhnya dengan tanganku sendiri!”,
PLANGGG!
Haechan membanting ponselnya tanpa ampun. Amarahnya memuncak dengan kenyataan bahwa orang yang paling dia benci didunia ini masih hidup dan akan merebut segalanya lagi darinya.
***
Jaehyun meremas kedua tangannya dengan gelisah, dia sudah dengar jika pihak paradise hotel yang telah mendorong cerita tentang pembullyan yang mark lakukan dipublikasikan oleh media. Bukan hanya itu, Kartu kelurga jaehyun juga berhasil diretas dan yang paling penting lagi mereka tahu siapa ayah kandung mark.
“Media sudah mulai menebak jika Sekolah yang dibicarakan itu SM School”, ujar siwan masih tenang.
“Apa media sudah menghubungimu?”, tanya siwon yang juga ikut datang ke perusahaan untuk bertemu dengan jaehyun dan Jung Yoon Ho.
“Sudah… tapi aku belum berniat menjawabnya”,
“Apa yang harus kita lakukan ayah?…. jika itu masalah pembullyan mark, aku hanya khawatir tentang kehidupan jaemin kembali diungkit….tapi yang lebih penting adalah paman Hae Won….Mereka akan menuduh kita pro jepang ketika tahu pekerjaan paman hae won”, jaehyun mengkhawatirkan mark dan jaemin. Jaemin mungkin akan membenci mark ketika tahu apa yang dilakukan mark dulu.
“Pamanmu akan kembali ke korea dua hari lagi”, jawab yoon ho enteng.
“Untuk apa?”, tanya siwan penasaran.
“Mengambil identitas koreanya kembali… dia sudah memalsukan kematiannya di jepang”
“Kapan paman memberi tahu ayah?”
“Pamanmu sudah tahu jika mark diikuti ketika di jepang, jadi dengan langkah cepat pamanmu memalsukan kematian dan mundur dari organisasi… orang yang mengikuti mark sudah dibunuh dan bukti foto mark bersama dengan mark akan segera lenyap”, Siwon, siwan dan jaehyun terdiam takjub. Jang Hae Won benar-benar cekatan dan waspada.
“Lalu bagaimana dengan kasus pembullyan mark?” tanya jaehyun pada siwan.
“Aku sudah mengeluarkannya dari sekolah… jadi untuk apa itu menjadi masalah?… mereka hanya ingin membuatmu panik jaehyun… tenanglah,….jaemin dan mark akan tetap aman… kau memiliki 3 orang paman dan seorang ayah yang hebat”, siwan, siwon dan yoon ho tersenyum. Mereka tidak mungkin membiarkan jaehyun berjuang sendirian.
Jaehyun menghela nafas lega, dia memang tak seharusnya panik karena dia memiliki keluarga yang saling menjaga. Jaemin dan Mark akan tetap aman.
***
Jeno terdiam mematung setelah melihat sendiri dengan mata kepalanya, sosok lami yang dulu dia kenal sebagai gadis monster yang bersembunyi dibalik wajah manisnya. Seharusnya hanya jeno, renjun, hina dan jaemin yang pergi tapi kini lami ternyata juga ikut.
“Kim Lami Imnida”, katanya ramah sambil menjulurkan tangannya.
“Kau sedang bercanda denganku?”, tanya jeno sinis. Dengan Lami berpura-pura tidak mengenalnya dihadapan jaemin, sudah cukup membuat jeno berpikir jika lami belum berubah.
“Tidak…. Aku hanya ingin berkenalan denganmu… tidak boleh ya?”, lami menunjukkan kekecewaannya dan itu membuat jaemin menatap jeno kecewa.
“Lee Jeno”, Jeno menjabat tangan lami malas lalu buru-buru melepaskannya.
“Kita hanya akan ke rumah abu kan?”, tanya jeno pada jaemin.
“Anio… Aku juga ingin mengunjungi sekolah paman… Paman Siwan Bilang Jaemin Punya Ruangan Khusus disana dan paman siwan tidak memperbolehkan siapapun masuk kesana”, Jeno terdiam sebentar, Ingatannya tentang masa lalu mereka kembali terngiang. Ruangan itu adalah saksi bisu persahabatannya dengan jaemin dan hina.
“Kau tidak ingin kesana?”, tebak jaemin takut.
“Tidak,… kita akan pergi kesana seperti keinginanmu”, jeno memalingkan tatapannya dari jaemin lalu bergegas pergi dari ruang tamu.
“Ayo Pergi”, ajak renjun yang diikuti hina dibelakangnya sementara lami dengan sigap merangkul lengan jaemin.
-
“Kau Hwang renjun kan?”, Tanya lami pada renjun. Lami, jaemin dan renjun duduk di tengah sementara jeno yang mengemudi dengan hina yang duduk disampingnya. Jeno memaksa hina untuk duduk disana karena dia tidak ingin hina tidak nyaman.
“Iya… aku renjun… kau terlihat sangat familiar bagiku”, kata renjun sedikit menyinggung. Meskipun renjun tidak mengenal lami dengan baik karena mereka hanya 1 sekolah dalam waktu yang singkat tapi mark dan jeno sering menceritakannya.
“Ah… jinja?… Aku bahkan sudah lama tidak tinggal dikorea… aku tinggal di luar negeri sejak Kelulusan SMP”, jawab lami santai.
“Jinjaya?… tapi kau terlihat mirip dengan teman SMAku dulu… bahkan letak lesung pipinya juga sama”, timpal jeno dengan sinis.
“Jinja?…. mungkinkah aku juga punya kembaran sayang?… di dunia ini banyak sekali orang yang berwajah mirip”, lami dan jaemin tertawa sementara jeno, renjun dan hina terdiam tak percaya. Hina pikir dia sudah berubah, nyatanya lami menutupi kalau mereka saling kenal.
“Jen, se ron menelfonmu”, hina menyentuh pelan lengan jeno lalu mengambil ponsel jeno yang dia titipkan di tas hina.
“Ya Sayang”, diam-diam lami memperhatikan cara jeno menjawab telfon. Jadi jeno sudah memiliki pacar?, apa itu berarti dia sudah tidak menyukai hina?, batin lami.
“Kami dalam perjalanan ke rumah abu…”
“iya sayang,…”
“nanti malam aku menginap di apartementmu”
“Bye”
Jeno memberikan ponselnya pada hina dan hina memasukkannya ke dalam tas. Mereka bahkan masih akrab seperti dulu, pikir lami lagi.
“Dia sangat manis dengan pacarnya”, bisik lami pada jaemin.
“Iya… pacarnya jeno sangat cantik dan baik”
“Kau pernah bertemu dengannya?”
“iya.. kami pergi ke panti asuhan bersama dan menonton film juga”,
“Siapa namanya?”, tanya Lami penasaran.
“Kim Se Ron”, Jawan Jeno Tegas. Meskipun berbisik, jeno masih bisa mendengar dengan jelas percakapan jaemin dan lami.
“eh?… maaf… kau mendengarnya ya?”, tanya lami tidak enak.
“Bahkan semua orang disini mendengarnya”, ketus jeno.
Jaemin merasa ada yang aneh dari sikap jeno dan renjun, mereka biasanya mengajak jaemin bercanda tapi hari ini mereka sangat dingin dan kaku seolah mereka tidak suka dengan kehadiran lami.
***
“Na Jaemin”,
Jaemin dan hina hanya terdiam tak bergeming ketika berdiri dihadapan lemari kaca yang menyimpan abu jaemin. Sementara Jeno, renjun dan lami menunggu diluar.
“Hai saudaraku… Aku baru tahu bahwa aku memiliki adik kembar sehebat dirimu…. apakah kau juga tahu jika kau memiliki kakak yang lemah sepertiku?…. Kau sudah bekerja keras, Kau pasti sangat bahagia disana karena bisa bertemu omma…. Katakan pada omma jika aku merindukannya… dan… aku bersama dengan gadis yang paling kau cintai… aku berjanji padamu bahwa aku akan menjaganya… kau bisa tenang disana sekarang”, dalam diam hina menangis merutuki kebohongan yang sudah mereka katakan pada jaemin. Dia tak bisa membayangkan bagaimana reaksi jaemin ketika tahu yang sebenarnya.
“Kau menangis lagi”, Hina terlonjak dan dengan cepat menghapus air matanya. Padahal dia berdiri dibelakang jaemin tapi jaemin masih bisa melihatnya menangis dari pantulan kaca.
“Aku hanya merindukannya… bukan apa-apa”, elak hina cepat.
“Jakaman”, Jaemin meletakkan sebuah note kecil bertuliskan semua perasaan jaemin setelah tahu dia memiliki adik kembar. Dia meletakkannya dikantong yang digantung di daun pintu tempat abu jaemin.
“Hina-ya”,
“ya”,
“Kau meninggalkan gelangmu disini?”, dengan perlahan jaemin mengeluarkan gelang yang ditinggalkan hina dari dalam kantong.
“ah syukurlah!”, dengan cepat hina mengambil gelang itu dari tangan jaemin dan mencium gelangnya berkali-kali, dia pikir gelang itu sudah hilang.
“Kau akan memakainya lagi?”, hina mengangguk dengan cepat tanpa peduli tatapan sendu jaemin.
“Hajima”, larang jaemin dan sukses membuat hina terkejut. “Kau harus merelakannya… kau harus membuka hatimu untuk orang lain-”
“Aku tahu tapi aku tidak bisa melakukannya ketika kau selalu ada dihadapanku”, tanpa sadar hina meninggikan suaranya, dia tidak terima ketika jaemin sendiri yang memintanya tidak memakai gelang itu lagi.
“Kau masih terganggu dengan wajah kami yang mirip?”, tanya jaemin hati-hati
“Ya…. tapi aku… kau tidak akan mengerti…. kau tidak perlu memikirkan perasaanku lagi… ini adalah perasaanku untuk jaemin… dan… biarkan aku yang menanganinya sendiri… jika memang sudah saatnya maka aku akan merelakannya begitu saja…. dan jangan berjanji untuk menjagaku… karena jaemin meminta jeno untuk menjagaku-”
“Tapi dia sudah punya pacar”
“lalu apa kau tidak punya pacar?”, jaemin terdiam. Entah kenapa saat dia berdua saja dengan hina dia sering melupakan lami.
“Aku akan pergi dulu, aku akan menyuruh yang lain masuk-”
“Hajima… aku ingin bicara dengan adikku sendirian”, hina akhirnya menurut dan membiarkan jaemin sendirian di ruangan itu.
***#####
Menyempatkan waktu untuk update ditengah kerjaan yang menumpuk...
Maaf ya cingu...
Semoga masih setia menanti...
November juga jadwalnya padat...😭😭😭
![](https://img.wattpad.com/cover/195925458-288-k739097.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Voice
FanficAku tidak bisa mendengar semua suara didunia, tapi kenapa aku selalu mendengar suaramu dipikiran dan bahkan dihatiku??