Special Epilog

3K 166 13
                                        

***
5 Tahun Kemudian


“1”

“2”

“3”

“Aaaaaaaa”, pekikan histeris para gadis terdengar begitu heboh setelah MC Pernikahan menyebut angka 3. Sang mempelai wanita melemparkan Buket Bunga pernikahannya untuk diperebutkan oleh para gadis yang masih lajang.

“Sepertinya Jeno tidak bisa menunda pernikahannya lagi”, Kata Mark setelah memastikan jika yang mendapatkan buket bunga itu adalah Se ron, Tunangan Lee Jeno.

“Dia sudah terlalu sering menunda”, sahut ko eun yang senantiasa mendampingi mark sejak awal acara.

“Mark sepertinya aku tidak bisa membiarkan ji sung dan chenle menjaga anak-anak”, Ko eun sedikit berlari ke tempat ji sung dan chenle berada, Mark menepuk keningnya sedikit keras. Bisa-bisanya ji sung dan chenle mempermainkan anaknya seperti boneka. Mereka melempar putri semata wayang mark dengan seenaknya.

“Hya!”, Bentak Ko eun sambil merebut putrinya dari tangan chenle. Jaehwan yang kini sudah genap berusia 8 tahun langsung bersembunyi di balik tubuh Ji sung. Dia sangat takut setiap kali ko eun marah-marah.

“Kau pikir anakku boneka?, main lempar-lempar saja…. kalau anakku jatuh bagaimana?… dasar paman durhaka”, kesal ko eun sambil mengelus putrinya sayang.

“mian nuna… kami kan hanya bermain…lagi pula Hae Bin juga menyukainya”, kata ji sung membela diri. Ji sung mendengus lalu membawa jaehwan ke dalam gendongannya.

“Suka atau tidak, pikirkan juga keselamatannya ji sung”, mark menepuk pelan kepala ji sung sebelum mengambil putrinya dari ko eun.

“Kau senang bermain putriku?”, dengan polosnya, hae bin atau Jung Hae Bin mengangguk. Hae bin masih berusia 2 tahun saat ini. Mark dan Ko eun sudah menikah 3 tahun yang lalu setelah mark memastikan keuangannya baik-baik saja setelah kasus pembullyannya yang sempat mencuat ke publik. Mark sempat mengalami masalah dalam karirnya tapi beruntung mark memiliki jaehyun yang siap membantu kapan saja. Bahkan mark juga mendapat bantuan dari mertuanya.

“Appa”, panggil hae bin dengan gemas. Dia memainkan telinga ayahnya sambil tersenyum.

“Kepada Seluruh Keluarga Jung Yoon Ho dan Gong Yu Jin dipersilahkan naik ke atas panggung untuk melakukan sesi foto bersama”, Panggilan MC Upacara pernikahan yang tidak lain adalah Hwang Renjun, mengalihkan atensi undangan.

“Kita foto paman… ayo paman!”, seru jaehwan lalu melompat turun dari gendongan ji sung dan berlari ke arah panggung. 

“Dia semangat sekali”, heran mark lalu berjalan menuju panggung diikuti ko eun, ji sung dan chenle.

Dipanggung Semua Kelurga Jung Yoon Ho dan Gong Yu Jin telah berkumpul. Hari ini adalah hari pernikahan Jaemin dan Hina. Mereka akhirnya menikah setelah tertunda karena jaemin yang tiba-tiba memutuskan untuk bekerja. Jaemin pikir tidak selamanya dia harus bergantung pada kakaknya, jadi jaemin memutuskan untuk menerima tawaran Kepala Kepolisian Seoul saat itu Kim Ju Young.

Berkat kepintarannya jaemin bisa masuk menjadi Anggota NIS, dimana Jaemin berada di Tim Cyber. Awalnya jaehyun tidak mengijinkan karena riwayat kesehatan jaemin, dan jaehyun yakin jaemin harus melalui pelatihan yang cukup berat. Namun karena keinginan kuat jaemin, jaehyun akhirnya luluh meskipun pada akhirnya jaemin harus dirawat dirumah sakit setelah pelatihan selesai.

“Aku tidak tahu bahwa hari ini benar-benar akan sangat indah… menikah denganmu adalah sebuah impian terbesarku yang akhirnya terwujud”, bisik hina dengan senyuman bahagianya.

“ini juga impian terbesarku sayang… I Love you”, bisik jaemin lalu mencuri satu kecupan dipipi hina sebelum kembali menatap kearah kamera.

“dasar… aku juga mencintaimu”, bisik hina lalu ikut menatap ke arah kamera.

“Oke, semua lihat kearah kamera…. Tersenyum…. 1…2…3”

Klik!,

Sebuah potret keluarga bahagia terpancar sangat jelas lewat foto itu. Jaemin dan Hina yang akhirnya menikah setelah melewati berbagai macam rintangan. Jaehyun dan Tiffany yang kini sudah dikaruniai anak kedua, seorang putri yang diberi nama Jung Soo Jung. Putri mereka kini sudah berusia 4 tahun. Sementara Mark dan Ko eun yang juga sudah dikarunia seorang putri. Jeno dan Se ron yang sepertinya akan segera menyusul jaemin. Renjun yang kini sudah menemukan tambatan hatinya bernama Lee Ji Eun seorang pianis muda yang usianya terpaut 3 tahun dengan renjun. Chenle yang masih betah sendirian dan Ji sung yang masih pendekatan dengan rekan dokternya yang bernama Oh Hae Young.

***

15 tahun, waktu yang panjang hanya untuk dihabiskan di dalam penjara. Tapi meskipun begitu, Jung Soo Yeon tidak menyesal. Dia justru bersyukur masih mendapatakan ampun dari kedua putranya dan bahkan dari jaemin. Meskipun Jung Yoon Ho dan Jung Jaehyun sama sekali tidak mau bertemu dengannya sejak saat Kecelakaan itu terjadi.

“hah…. Cuaca yang cerah”, soo yeon mengenggam erat tas satu-satunya yang menjadi hartanya setelah keluar dari penjara. Soo yeon sebenarnya belum tahu dia harus pergi kemana tapi dia bertekad untuk berusaha hidup mandiri. Dia bahkan dia memberi tahu mark dan ji sung tentang masa tahanannya yang sudah habis. Soo yeon tahu, yoon ho dan jaehyun pasti tidak akan mengijinkan mark dan ji sung menemuinya lagi.

“Omma!!”, Soo yeon terkejut bukan main. Ji sung sedang berlari kearahnya dengan senyuman cerah. Putranya itu kini sudah tumbuh menjadi laki-laki dewasa.

“Bagaimana kau tahu ibu keluar hari ini??”, tanya soo yeon setelah ji sung sampai dihadapannya.

“Tentu saja aku tahu, aku anakmu… aku sudah tahu sejak dulu kapan omma akan keluar”, ji sung mengatur nafasnya lalu mengambil tas milik soo yeon.

“Ayo pulang omma-“,

“kemana???”, tanya soo yeon sambil tangan ji sung yang ingin menariknya.

“Pulang… tentu saja kerumah”, kata ji sung langsung menarik ibunya.

“Tidak ji sung.. omma tidak mungkin pulang kesana… jaehyun tidak akan menyukai ide itu-“, ji sung akhirnya menghentikan langkahnya dan menatap ibunya gemas.

“Aku tahu itu omma… jadi omma akan tinggal dirumah mark hyung dan ko eun nuna… lagi pula omma mau kemana jika bukan dirumah anakmu sendiri”, soo yeon menghela nafas pelan. Dia pikir ji sung akan membawanya ke rumah kediaman jung. Dia tidak akan berani untuk bertemu dengan yoon ho, jaehyun, apalagi jaemin.

“Mark hyung tidak bisa menjemput omma, jadi hyung memintaku menjemput omma… paman dan ko eun nuna sudah menunggu dirumah… omma pasti ingin bertemu hae bin, dia sangat menggemaskan omma”, jelas ji sung begitu antusias.

“Paman??... siapa yang kau maksud??”, tanya soo yeon kebingungan. Mark tidak pernah memberi tahu ibunya jika hae won tinggal bersamanya sejak 5 tahun yang lalu.

“Paman hae won, ayah mark hyung”,

“ne??”,

“ah… maja… nanti saja di rumah omma…. Biar paman saja yang menjelaskan”, putus ji sung. Dia tidak bisa berlama-lama , karena dia harus kembali ke rumah sakit.

“tapi-“,

“tidak ada tapi-tapian omma… aku harus kembali ke rumah sakit lagi”, soo yeon tidak bisa menolak. Meskipun sebenarnya dia ragu jika harus bertemu dengan hae won lagi. 15 tahun dan itu waktu yang cukup lama baginya untuk bisa mengingat bagaimana wakah hae won.

***

Ko eun tersenyum jahil ketika dia dengan sengaja meninggalkan hae won dan soo yeon duduk berdua saja di ruang tamu. Dia beralasan harus mengganti pakaian hye bin yang kotor akibat bermain di dapur.

“Lama tak bertemu jung soo yeon”, sapa hae won dengan tenang. Hae won massih terlihat muda meskipun usianya sudah lebih dari 60 tahun.

“ah…. Iya.. sudah lama sekali”, jawab soo yeon seadanya. Dia sedikit gugup dan bingung harus mengatakan apa.

“Bagaimana kabarmu??”,

“aku baik-baik saja… kau sendiri??”, hae won tersenyum kecil lalu mengangguk.

“Aku juga baik, setidaknya aku masih hidup meskipun bekerja dengan risiko tinggi”,

“sejak kapan kau kembali ke korea??... mark tidak pernah memberi tahuku”, tanya soo yeon akhirnya. Dia sudah bisa bersikap tenang dan menikmati pembicaraannya dengan hae won.

“5 tahun yang lalu,… ketika SH Company menyerang putraku dengan membocorkan identitasku, jadi aku tidak bisa membahayakan putraku dengan masih berada dijepang…. Lagi pula aku sudah tua dan sudah seharusnya aku berhenti”, jelas hae won.

“Apa tidak apa-apa bagimu berhenti??, bukankah sulit untuk berhenti dari sana??”,

“ya.. Aku harus berpura-pura mati untuk bisa kembali ke sini dengan identitas koreaku”, soo yeon mengangguk mengiyakan. Sedikit tidaknya dia mendapatkan jawaban kenapa jae won bisa di korea.

“Apa rencanamu setelah ini??”, soo yeon hanya terdiam, dia sendiri juga tidak tahu apa yang akan dia lakukan.

“Yang pasti aku harus bertahan hidup dan aku tidak ingin menyusahkan mark dan ji sung”, jawab soo yeon akhirnya.

“Mau ikut denganku??”,

“ne??”, soo yeon tidak bisa berpikir setelah hae won memberinya penawaran yang menurutnya membingungkan. “apa maksudmu??”,

“Yoon ho memberikan modal untukku, jadi aku membuka usaha toko kue kecil-kecilan di dekat gangnam… aku berpikir untuk menyewa apartemen di belakang toko.. tapi aku belum memberi tahu mark”,

“lalu??”, tanya soo yeon lagi mencoba meyakinkan bahwa apa yang dia pikirkan itu benar.

“Jika kau tidak keberatan… tinggallah bersamaku…. Kita bisa membangun usaha bersama tanpa menyusahkan mark. Anggaplah ini sebagai bentuk tanggung jawabku padamu-“,

“kau sudah dipenjara untuk itu… aku juga menghancurkan keluarga adikmu-“,

“aku tahu… tapi tidak ada salahnya untuk membangun hubungan baik kembali… sejujurnya aku juga merasa kesepian diusia tuaku-“,

“tapi-….. beri aku waktu untuk berpikir”, putus soo yeon akhirnya.

“Iya… kau memang harus berpikir… kita juga harus memberi tahu mark dulu”, soo yeon dan hae won terdiam

-

“Kenapa harus pindah jika kalian bisa tinggal disini??”, tanya mark sedikit tidak suka dengan ide ayahnya.

“Mark… kami tidak ingin membebanimu dengan mengurus kami… kami ingin kau nyaman tinggal dengan keluarga kecilmu… kami tidak pantas untuk kau rawat sementara kami tidak melakukannya dengan baik dulu-“,

“jadi kalian ingin mencampakanku lagi??-“,

“mark bukan begitu”, mark tidak menjawab. Tatapan matanya terlihat jelas menyimpan luka dan kekecewaan.

“Mark dengarkan ayah-“,

“sireo!”, tegas mark. Selama ini dia selalu menghormati keputusan ayahnya dan mengikuti apapun yang ayahnya perintahkan tapi untuk kali ini mark tidak akan mengikutinya.

“Jika kalian merasa bersalah padaku, maka jangan pernah berpikir untuk meninggalkan rumah ini… aku putra kalian, aku bahkan bisa menghitung berapa tahun aku mengahabiskan waktu dengan kalian… aku tidak pernah merasakan kasih sayang ayah dan ibu secara bersamaan… tidakkah kalian berpikir jika aku hanya ingin merasakan tinggal dengan orang tuaku??... apa aku masih tidak pantas merasakannya??”, hae won dan soo yeon saling bertatapan. Mereka benar-benar menyesal karena tidak berpikir tentang bagaimana perasaan mark selama ini. Dia sudah cukup menderita dengan kanyataan bahwa dia tidak pernah memiiki keluarga yang utuh.

“Maafkan kami mark”, sesal soo yeon.

“Jika kalian memang ingin bersama, aku sangat menghargai itu… aku mendaftarkan pernikahan kalian-“,

“mark apa yang-“, soo yeon tidak berpikir sejauh itu, dia hanya ingin bersahabat baik dengan ayah mark bukannya menikah, tapi hae won justru mengenggam tangan soo yeon di atas meja dan memintanya untuk tidak protes.

“Lakukanlah demi putramu”, soo yeon pikir dia tidak pantas mendapatkan sebuah kebahagiaan. Hae won sebenarnya laki-laki yang baik tapi semua kebencian yang dia tanam terjadi karena sebuah kejahatan yang direncanakan oleh orang lain.

“Kau tidak keberatan??”, hae won memberikan senyuman terbaiknya sebagai jawaban. Dia tidak masalah selama itu untuk mark.

“Kau bisa melakukan apapun yang kau mau mark”, putus hae won dan mark terlihat lega. Soo yeon akhirnya menerimanya dengan baik. Hae won benar, saat ini mereka tidak punya hak untuk membantah mark. Mark tidak pernah meminta apapun sebagai putra mereka, jadi tidak ada salahnya mengabulkan keinginan mark.

“Aku datang!!!”, Ji sung berteriak dengan suka cita. Dia datang dengan membawa bungkusan yang cukup banyak.

“Hai omma, hai paman”, ji sung memeluk ibunya lalu memeluk pamannya. “Ko eun nuna dimana hyung??”, tanya ji sung lalu duduk disamping mark.

“Menidurkan hae bin… apa yang kau bawa??”, tanya mark sambil melirik tas ji sung.

“Macaroon… aku kira hae bin masih terjaga… hehe”, ji sung terkekeh. Dia sudah sangat lapar jadi tanpa pkkir panjang dia langsung mengambil mangkuk dan nasi.

“Apa kau memberi tahu jaehyun hyung??”, tanya mark was-was. Dia tidak memberi tahu yoon ho maupun jaehyun tentang membawa ibunya pulang.

“Tidak aku beri tahupun mereka sudah tahu”, kata ji sung dengan santainya.

“Pelan-pelan makannya ji sung”, soo yeon dengan telaten memberikan lauk kepada ji sung dan juga mengambilkan air untuknya.

“Jinja??.. apa menurutmu mereka akan marah??”, mark khawatir, gentu saja. Dia tidak pernah mengambil keputusan tanpa pertimbangan yoon ho dan jaehyun selama ini.

“Berhentilah khawatir hyung, jaehyun hyung sudah bilang jika hyung bisa mengambil keputusan sendiri… mereka percaya padamu… dan bahkan ayah yang memintaku untuk menginap disini… ayah tahu aku pasti merindukan ibu”, soo yeon terdiam. Yoon ho dan putranya benar-benar berhati besar. Mereka masih merawat ji sung dan mark tanpa rasa dendam sedikitpun, dan bahkan jaemin sudah memaafkan soo yeon.

Soo yeon ingat ketika jaemin resmi menjadi anggota NIS, dia datang mengunjungi soo yeon untuk berterima kasih. Dia berterima kasih karena berkat soo yeon dia tahu bahwa dialah na jaemin. Jaemin bilang dia tidak akan membenci soo yeon lagi, karena dia tahu bahwa ibunya tidak pernah suka putranya menyimpan dendam. Jaemin memaafkan soo yeeon dengan hati lapang dan bahkan jaemin tidak sengan meminta soo yeon menemuinya ketika dia bebas, tapi soo yeon pikir dia tidak pantas.

“Mom… jangan menangis”, soo yeon bahkan tidak sadar jika air matanya sudah terjatuh. Mark mengenggam erat tangannya dan tersenyum.

“Aku hanya bersyukur bisa melihat kalian tumbuh dewasa dan sekarang sudah sukses… aku menyesal telah menghancurkan keluarga Jung Yoon Ho”, sesal soo yeon .

“Mom.. itu adalah masa lalu… kita kubur kenangan buruk itu.. dan sekarang mom disini, bersama keluargamu… mom harus menjadi orang yang lebih baik dan hidup bahagia bersama kami… mom, ayah, aku, ji sung, ko eun dan hae bin… kita keluarga”, soo yeon menangis haru. Dia membiarkan hae won merangkul pundaknya dengan lembut.

“I love you mom”, kata mark tulus.

“Saranghae omma”, kata ji sung setelah menelan sisa makanannya.

“Terima kasih sayang… aku juga sangat mencintai kalian”,

Malam itu adalah malam dimana mark merasa sangat bahagia, dia telah mendapatkan keluarga utuh yang menjadi impiannya sejak dulu. Mark tidak akan pernah melupakan kemurahan hati keluarga jung yang telah membawa mark sampai di tahap ini. Dengan pemikiran yang dewasa, kesuksesan, membangun keluarga kecilnya dan bahkan menyatukan orang tuanya. Mark sangat bahagia.

***

Bukan hal yaang aneh ketika puluhan lembar kertas berisi gambar desain bertebaran di ruangan kerja seorang desainer. Coretan demi coretan tercipta dengan begitu mudahnya ketika sebuah ide sudah muncul begitu saja.

“Desainer kim, aku akan pergi ke pabrik kain dulu”, kata salah seorang pegawai butik yang hanya menyembulkan wajahnya dari balik pintu lalu pergi begitu saja. Dia sudahvtahu jika dia tidak akan mendapatkan jawaban dari bosnya itu jika sudah sibuk membuat desain.

Lami Kim.

Dia sudah kembali membangun kariernya sebagai desainer setelah menghabiskan 3 tahun waktunya dipenjara. Jaemin sangat murah hati, dia membantu lami mendapatkan keringanan hukuman. Demi menghormati jaemin, lami memutuskan untuk tinggal di Paris dengan membangun bisnisnya disana. Lami tidak ingin ke Amerika karna disana dia menyimpan kenangan manisnya dengan jaemin.

Sebuah dering ponsel tiba-tiba saja mengalihkan atensi lami dari kertas-kertas desainnya.

“Hallo”, sapa lami sambil mengoreskan pensilnya kembali.

“Sepertinya kau sangat sibuk”, lami menautkan kedua alisnya. Dia memeriksa layar ponselnya dan dia yakin dia tidak tahu siapa pemiliki no itu, tapi suara terasa familiar bagi lami.

“Dengan siapa ini?”, tanya lami sedikit dingin.

“Aku sudah jauh-jauh datang dari Thailand… apa kau tidak ingin bertemu denganku??”, lami spontan berdiri dan menatap layar ponselnya tak percaya.

“Haechan???”, tebaknya kegirangan.

“Datanglah ke restaurant, 100 meter ke kanan dari butikmu.. jangan buat aku menunggu lama”, tentu saja lami dengan cepat mengambil jaket dan tasnya. Tidak lupa merias wajahnya asal-asalan sebelum berlari ke tempat yang dimaksud haechan.

Haechan juga mendapatkan keringanan hukuman dari yoon ho dan jaemin meskipun awalnya jaehyun yang tidak setuju. Haechan keluar penjara lebih dulu dari lami. Dia akhirnya memutuskan untuk tinggal di Thailand dan membangun perusahaannya disana. Haechan juga memutuskan untuk memakai marga ayahnya kembali dan tidak bergantung dengan keluarga ayah tirinya lagi.

Ketika lami keluar dari penjara dia sengaja datang ke Thailand untuk meminta maaf pada haechan. Sedikit tidaknya, lami juga bersalah karena menghasut haechan waktu itu. Tapi siapa sangka jika mereka menjadi teman baik sejak itu. Mereka selalu berkomunikasi via email, telfon ataupun video call. Sebuah hubungan yang menarik hingga mereka tanpa sadar menyimpan kerinduan saat berada jauh satu sama lain.

“Kau benar-benar gadis penurut”, lami mendengus kesal tapi dia tersenyum dan memeluk haechan karena akhinya mereka bertemu setelah 2 tahun lamanya.

“Kenapa tidak bilang akan kesini??”,

“Bukan kejutan namanya jika aku memberi tahumu”,

“Dasar… aku sedang banyak kerjaan tahu”,

“lalu kenapa kau kesini, kau bisa mengabaikan aku jika aku tidak penting”,

“hya!... jangan bilang begitu… hmm.. kau penting… tentu saja”,

“jinja??”,

“jangan menggodaku Na Haechan!”,

“Yeppoyo”,

“Haechan!”,

“arraseo..arraseo.. aku tidak akan menggodamu lagi… jadi aku hanya ingin bilang kalau aku merindukanmu makanya aku kesini”,

Lami terdiam untuk beberapa saat, dia tersenyum kecil ketika haechan meraih tangannya dan menganggamnya begitu erat.

“Aku juga merindukanmu”, haechan tersenyum.

“Mau berkencan denganku??”, dan tanpa rasa ragu sedikitpun lami mengangguk mengiyakan. Mereka tersenyum bahagia, dan memutuskan untuk berjalan-jalan di sepanjang jalanan paris. Menikmati setiap detik waktu bersama tanpa memikirkan pekerjaan dan hal lainnya. Cinta datang di waktu yang tepat, di tempat yang tepat dan bersama orang yang tepat. Tidak peduli masa lalu apa yang ada dibelakang dan sebanyak apapun rintangan yang membentang,

Itu lah cinta sejati.

***


###########

Special untuk kalian pembaca setiaku...

Silahkan tinggalkan komentar untuk keseluruhan cerita ini...

Dan kalin boleh kasih masukan untuk ff author selanjutnya...

Ngomong-ngomong author lagi kepikiran bikin cerita fantasi atau kerajaan...

Ngak tahu nanti sih ya...

Mau lihat komentar kalian dulu deh... 😂😂😂😂😂😂😂

Rate 1-10 😅😅😅😅

Rate 1-10 😅😅😅😅

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Your VoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang