***
Ketika jaemin sampai di dalam kamarnya, dia buru-buru mengunci pintu agar hina dan ji sung tidak bisa masuk. Jaemin sudah tidak bisa menahan air matanya, dia menangis dalam diam. Mengambil ponselnya dengan cepat dan membaca kembali diary adiknya, dia berharap menemukan cerita lebih detail tentang apa yang terjadi 10 tahun yang lalu.“Ketika jaehyun hyung menemukanku, jaehyun hyung berpura-pura menjadi anak sahabat ibu hina. Jaehyun hyung membelikan apartement untukku dan meminta ayah hina berbohong padaku. Paman gong bilang itu adalah apartemet miliknya dan aku bisa tinggal disana kalau memang keberatan aku keberatan tinggal bersama dengan mereka. Awalnya aku menolak tapi karena paman gong mengijinkan aku membayar uang sewa, akhirnya aku setuju untuk tinggal disana.
Aku mencoba membangun kehidupanku kembali dengan mencari pekerjaan paruh waktu yang baru karena aku sudah dipecat ditempat yang lama. Tanpa sepengetahuanku jaehyun hyung mengikutiku dan bahkan menolongku saat aku pingsan lagi, jaehyun hyung yang akhirnya mencarikan pekerjaan untukku tanpa sepengetahuanku. Chaeyeon nuna ternyata adalah sepupu teman baik jaehyun hyung, jaehyun hyung memohon agar nuna mau menerimaku. Aku bersyukur karenan tuhan mengirimkan jaehyun hyung untukku, jaehyun hyung tinggal disamping apartementku dan selalu membuatkan bekal untukku meski aku terkadang menolak.Aku selalu bertanya kenapa jaehyun hyung begitu baik padaku, hingga akhirnya aku mendapat kesimpulan jaehyun hyung baik padaku karena rasa bersalahnya atas sikap buruk mark hyung padaku. Sejujurnya aku merasa dunia tidak adil padaku, aku mulai menerima jaehyun hyung dan menyayanginya sebagai kakaku tapi ternyata jaehyun hyung adalah kakak kandung mark hyung-“,
Jaemin memijit kepalanya pelan, kenapa jaemin mengatakan jika jaehyun hyung mereka adalah kakak kandung mark?, lalu kenapa jaemin seolah tidak mengingat siapa itu jaehyun dan seolah dia tidak punya keluarga lain.
“Ketika aku tahu kenyataan itu, hina sedang bersamaku… tanpa sengaja dia bertanya tentang masa laluku dan jujur aku belum siap untuk membicarakan orang tuaku dan bahkan kota daegu… tempat dimana semua kenangan indah dan pahitku tersimpan. Dengan segala kenyataan pahit yang harus aku hadapi malam itu, mimpi buruk itu datang lagi. Ingatanku tentang kejadian malam itu, malam dimana orang tuaku dibunuh dihadapanku. Aku akan meringguk dipojok kamarku dan menangis, menahan semua ketakutanku sendirian, tapi malam itu jaehyun hyung datang dan memelukku. Menenangkanku dan menemaniku hingga aku bisa tidur dengan tenang”,
Jaemin menyeka air matanya yang mengalir begitu deras, dia bisa merasakan sakit dihatinya. Dia seperti bisa merasakan semua penderitaan yang dialami jaemin.
“Dorrrrr”, Jaemin terlonjak. Dia mendengar suara tembakan lagi, persis seperti didalam mimpinya saat ibunya datang.
“Omma, jaemin melihatnya dan apa sekarang dia juga ingin aku tahu?”, jaemin meremas dadanya kuat berusaha menahan sesak dan rasa sakit hatinya.
“ Aku berusaha menghindari jaehyun hyung tapi jaehyun hyung berusaha keras membujukku, jaehyun hyung menceritakan alasan kenapa dia bersikap baik padaku. Meskipun jaehyun hyung tidak menceritakan secara langsung bahwa adik yang sedang dicarinya adalah aku, jujur aku saat itu merasakan betapa terlukanya jaehyun hyung, betapa dia sangat mencintaiku yang sebenarnya adalah adik kandungnya. Malam itu juga jaehyun hyung member tahuku bahwa mark hyung bukanlah adik kandungnya dan ji sung juga bukan adik kandungnya, mereka berdua hanyalah adik tiri jaehyun hyung. Jika mark hyung tidak memiliki hubungan darah sama sekali dengan kami, tapi ji sung memiliki darah ayah kami, kami hanya berbeda ibu”,
Jaemin menggepalkan tangannya kuat-kuat. Kenapa ayah dan kakaknya tidak pernah memberi tahu jaemin tentang kenyataan itu?, Apakah mereka berpikir jaemin begitu lemah hingga tidak boleh tahu hal-hal sepenting itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Voice
FanficAku tidak bisa mendengar semua suara didunia, tapi kenapa aku selalu mendengar suaramu dipikiran dan bahkan dihatiku??