Antagonist???

1.4K 161 13
                                    

***

"Hai Sayang", Setelah menunggu sedikit lebih lama, lami akhirnya diijinkan masuk menemui jaemin oleh yoon ho. Untung saja jaehyun belum kembali dari kantor dan hina masih sibuk dikamar atas bersama dengan jaehwan dan bibi lee.

"Lami?.... Kau dikorea?...Bagaimana bisa?... kenapa tidak memberi tahuku?... ige mwoya" Pekik jaemin kegirangan dan tanpa sadar dia berdiri untuk menyambut lami.

"kejutan untukmu sayang", dengan langkah berburu lami memeluk tubuh jaemin begitu erat. Dia sangat merindukan jaemin setelah 2 bulan berpisah.

"Aku merindukanmu sayang", jaemin mengeratkan pelukkannya dan mencium pundak lami berkali-kali.

"Aku juga merindukanmu sayang... seharusnya kau memberi tahuku agar aku bisa menjemputmu",

"Bagaimana mau menjemputku jika kau sendiri sedang sakit seperti ini... lihat apa ini?", gerutu lami sambil menunjukkan tangan jaemin yang ditusuk infus.

"Hehehe.... aku hanya demam", kekeh jaemin sambil menatap lami penuh kerinduan.

"Jadi kau sedang berlibur kesini untuk menemuiku?", tebak jaemin sambil mencakup wajah kecil lami dengan kedua tangannya.

"Anio.... kau mau tahu?", dengan cepat jaemin mengangguk.

"Aku dipindah tugaskan di korea selama 3 bulan",

"Jinja?", lami mengangguk dengan cepat dan mengalungkan tangannya dileher jaemin.

"Karena kau meninggalkanku lama seklai jadi aku yang datang kesini, lagi pula sudah lama sekali aku tidak pulang ke korea",

Chu, lami mendaratkan kecupan kecil di bibir jaemin dan jaemin mendadak tersenyum malu.

"Ayah mungkin saja akan datang", lami langsung tertawa mendengar ucapan polos jaemin. Waktu itu saja mereka berciuman tanpa henti dan jaemin seperti laki-laki dewasa seperti seharusnya tapi sekarang jaemin bertingkah seperti anak kecil lagi.

"Baiklah sebaiknya sekarang kau kembali istirahat", Lami menuntun jaemin untuk berbaring kembali.

"Temani aku tidur ya", pinta jaemin sambil memeluk erat tangan lami.

"Tentu saja sayang... tapi aku mungkin harus pulang saat kau masih tidur.... aku belum pulang kerumah",

"kau seharusnya pulang dulu sebelum menemuiku",

"Aku terlalu merindukanmu...jadi aku tidak berpikir panjang untuk datang kemari",

"Arraseo... nanti aku akan menelfonmu saat terbangun",

"Itu harus.... sudah... sekarang tidur lagi ya", jaemin mengangguk mengiyakan. Memejamkan kedua matanya dengan kedua tangan yang memeluk erat tangan lami. Sementara tangan lami yang lainnya menepuk-nepuk pelan dada jaemin.

***

Jaemin bahagia, Hina bahkan bisa menyimpulkan hal itu hanya dari cara jaemin memeluk tangan lami ketika tidur. Mungkin ini adalah balasan bagi hina setelah dia berpacaran dengan haechan, dia harus menyaksikan pemandangan yang begitu menyakitkan.

"Jaemin tidak bisa tidur sendirian.... aku akan menemaninya tidur saat Ayah Yoon ho dan jaehyun oppa sedang berada dikorea.... dia sangat manja, jaemin biasanya tidak mudah sakit karena di amerika makanan dan vitaminnya sangat dijaga ketat... dia pasti terlalu bersemangat dan makan apapun yang dia mau disini",

Hina tersenyum pahit, lami bersikap seolah tidak ada masa lalu yang buruk diantara mereka. Dia bercerita tentang jaemin begitu saja pada hina seolah mereka memiliki hubungan baik untuk sekedar bertukar cerita. Hina pikir mungkin ini cara lami untuk mencairkan suasana canggung diantara mereka. Lagi pula jaemin tidak ingat apa yang terjadi diantara mereka dulu jadi mungkin memang lebih baik mereka bicara sebagai orang baru juga.

Your VoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang