“Jung Ji Sung!!”, secepat sang kakak meriakan namanya, ji sung dengan cepat mencabut alat bantu jaemin agar jaemin tak mendengar kata-kata kakak mereka, jaehyun.
Jaehyun berdecak pinggang dan seluruh emosinya mungkin sudah ada di ujung kepalanya.“Jaemin masuk dulu… kau harus bersiap-siap ke bandara”,
“aku tidak mau!!... hyung pasti akan memarahi ji sung!... aku yang ingin pergi ke luar!... sudah aku bilang aku bosan di rumah!!... jika hyung terus seperti ini aku tidak mau ke Amerika!!”, ancam jaemin sambil berdiri didepan ji sung.
“Hyung aku mohon hentikan… jaemin hyung hanya ingin berjalan-jalan sebelum kembali ke amerika… kenapa hyung semarah ini??”, tanya ji sung dengan nada pelan.
“kau masih bertanya kenapa??... kenapa kau mengajak jaemin ke reataurant tiffany??... kau pikir aku tak tahu jika renjun bertemu jaemin??”, jaemin menyerjit, dia berusaha membaca gerakan bibir jaehyun tapi dia kehilangan banyak kata karena jaehyun bicara lumayan cepat.
“itu…. Renjun hyung jarang ada direstaurant jadi aku kira hyung tidak ada, karena itu aku berani membawa jaemin hyung kesana”, jawab ji sung gugup.
“Aku tidak bisa membiarkan orang-orang masa lalu jaemin melihatnya… aku tidak mau jaemin berurusan dengan masa lalunya”, jaehyun memijit pelipisnya pelan.
“Baiklah sayang…. Hyung tidak akan marah pada ji sung… jadi sekarang hyung mohon kembalilah ke kamarmu… istirahat sebentar sebelum berangkat”, jaemin menoleh dan ji sung memberinya senyuman yang menandakan jika dia baik-baik saja.
“awas saja jika hyung berbohong… aku tidak mau bertemu lagi dengan hyung!”, jaemin menghentakan kakinya lalu naik kelantai atas.
“Apa yang kau katakan pada renjun??”, tanya jaehyun sebelum ji sung ikut naik kelantai atas.
“aku hanya bilang jika jaemin hyung hilang ingatan dan akan berbahaya jika jaemin hyung dipaksa untuk mengingat masa lalunya… aku sudah minta tolong agar renjun hyung merahasiakan hal ini demi jaemin hyung”, jaehyun bukannya tidak percaya dengan ji sung tapi dia terlalu takut jika pertemuan jaemin dengan renjun akan mempengaruhi jaemin.
“Kuharap dia mengerti… aku tidak ingin berita jaemin masih hidup terdengar oleh siapapun dimasa lalu”,
“Hyung”, ji sung menjeda kalimatnya, menatap ke dalam mata hyungnya. “Jika memang jaemin hyung ditakdirkan untuk bertemu kembali dengan orang-orang dimasa lalunya, sekuat apapun hyung mencoba menjauhkannya, masih ada seribu cara lain yang akan membuat mereka tetap bertemu… aku bukannya ingin menentangmu hyung… aku mengerti ketakutanmu, ketakutan ayah… tapi… Jaemin hyung sama sekali tidak bahagia… sekarang saja jaemin hyung berusaha untuk kabur… jika hyung tetap seperti ini, bukan tidak mungkin jaemin hyung benar-benar akan kabur dan membencimu hyung”, ji sung memberi hormat pada kakaknya sebelum dia naik kelantai atas.
“Aku… aku melakukannya karena aku tak percaya pada diriku… bisakah aku menjaganya??”, lirih jaehyun setelah ji sung masuk ke dalam kamarnya.
-
Ketika jam menunjukkan pukul 03.00 sore pesawat yang akan membawa ji sung dan jaemin kembali ke amerika sudah bersiap untuk lepas landas.
“aku mencintaimu.. jaga dirimu baik-baik disana”, jaemin mengangguk lalu memeluk kakaknya erat. Jaehyun mencium pelan kening jaemin sebelum melepaskan pelukkan jaemin.
“jaga jaemin sampai besok…. Ayah akan datang ke amerika 2 hari lagi”, ji sung mengangguk mengiyakan perintah kakak tertuanya itu.
“Kami berangkat hyung”, Ji sung menarik tangan jaemin bersamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Voice
FanficAku tidak bisa mendengar semua suara didunia, tapi kenapa aku selalu mendengar suaramu dipikiran dan bahkan dihatiku??