Holiday

1.5K 164 10
                                    

***
Pagi ini seperti biasa jaehyun akan terbangun karena ulah putranya yang menepuk pipinya berkali-kali. Jaehyun menggeliat pelan lalu memeluk putranya dengan erat.

“Ayah sudah bangun sayang”, jaehyun mencium pipi putranya dengan gemas lalu membawa putranya ikut ke kamar mandi. Rutinitasnya ketika hari libur, memandikan jaehwan sementara tiffany membuat sarapan bersama dengan para pelayan.

“Selamat Pagi sayang”, Jaemin memeluk tiffany ketika dia sampai di meja makan. Mencoba mengumpulkan kesadarannya karena dia belum mandi.

“Nuna aku lapar”, renggek jaemin dan dengan sigap tiffany memberikan sepotong roti dengan selai, telur dan juga sosis.

“Kau sampai tidak mandi, kau sangat lapar?”, jaemin mengangguk antusias lalu buru-buru melahap rotinya.

“Pelan-pelan sayang”, tiffany mendorong segelas air putih agar jaemin lebih mudah mengambilnya.

“Kai-ah!… Ayah sudah bangun?”, pekik tiffany

“Sudah Nyonya Jung”, Sahut kai, hingga tak berapa lama kai keluar bersama dengan Yoon ho yang masih harus duduk di kursi roda.

“omma…omma… Jaehwan mau susu”, teriak jaehwan sambil berlari ke arah ibunya. Baru saja jaehyun menurunkan jaehwan dari gendongannya tapi dia sudah berlari mencari ibunya.

“Ini sayang”, segelas susu coklat tergenggam sempurna ditangan munggil jaehwan.

“Pagi Ayah… Pagi Sayang”, Jaehyun menyapa ayahnya dan juga jaemin sebelum ikut duduk diruang makan.

“Hyung aku belum mandi”, adu jaemin dengan tatapan memelas.

“Kau tidak bisa tidur lagi?”, tebak jaehyun. Sejak jaemin kembali dari rumah hina, jaemin selalu mengeluh tidak bisa tidur. Jaemin memang lebih sering ditemani saat tidur tapi sejak tinggal dirumah hina dia bilang dia sudah bisa tidur sendiri. Tapi kenyataannya sekarang jaemin sering tidak bisa tidur. Jaehyun terkadang pulang terlalu larut, dia terlalu lelah sampai dia hanya memikirkan kasur untuk tidur. Jadi jaehyun tidak pernah mengecek apakah jaemin sudah tidur apa belum.

“Aku takut mimpi buruk lagi”, Jaehyun dan yoon ho saling menatap, jaemin tidak mau menceritakan mimpi buruk seperti apa yang dia alami. Dulu Mimpi buruk itu adalah kejadian pembunuhan ibu mereka, tapi sekarang mimpi apa yang menghantui jaemin.

“Kau bisa menceritakan pada kami mimpi buruk seperti apa itu?”, Bujuk Yoon Ho.

“Hanya seorang wanita yang datang dengan membawa senjata…. Dia mengejarku dan ingin membunuhku”, jawab jaemin asal. Sebenarnya bukan mimpi seperti itu yang dia alami.

“Kalau begitu kau akan tidur dengan ayah mulai malam ini”, jaemin mengangguk menyetujui ide jaehyun. Itu lebih baik dari pada dia tidur sendirian.

“Hyung kita akan pergi kemana hari ini?”, Tanya jaemin antusias.

Jaehyun memutuskan untuk meluangkan waktunya untuk acara keluar setiap hari minggu. Jaehyun akhirnya setuju untuk melanjutkan pengobatan depresinya dan dokter menyarankan jaehyun untuk melakukan piknik atau acara keluarga lainnya diluar rumah. Merefresh kembali kenangan-kenangan indahnya bersama dengan jaemin. Memberikan jaehyun sebuah visualisai jika jaemin akan sangat bahagia jika dia bisa menghabiskan waktunya diluar rumah dan jaehyun tidak perlu khawatir jaemin akan meninggalkannya.

“Kita Akan ke incheon… Ke panti asuhan milik orang tua Ko eun”

“Jinja?... Mark hyung dan Ko eun nuna juga ikut?”,

“Iya… Mereka berangkat secara terpisah”,

“Yes”, pekik jaemin  senang. “Kalau begitu aku akan mandi dulu hyung”, Secepat kilat jaemin berlari kelantai atas meninggalkan sisa rotinya yang masih setengah.

Your VoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang