Part 17

9.3K 1.2K 131
                                    

Sesuai janji yaa, double😁

Enjoy guys!
Jangan lupa vote dan comment😘

.

.

***

"Sayang."

"Hm?"

"Bolehkah aku meminta sesuatu?"

Tuan Kim tersenyum lebar saat Seolhyun bertanya manja padanya. Wanita itu bersandar di tubuhnya sementara awak pesawat mengalihkan pandangan mereka. Tuan Kim tidak perlu merasa risih dengan sikap manja istrinya sebab mereka terbang  dengan pesawat pribadi. Hanya ada beberapa pramugari yang berdiri disana, berpura-pura tidak menyaksikan mereka yang bermesraan.

"Kau boleh meminta apa saja, Sayangku."

Seolhyun memainkan kancing kemeja suaminya. "Aku ingin kembali ke perusahaan, mendampingimu memimpin Kim Group. Aku sangat bosan dirumah sedangkan Taehyung dan Jennie juga sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Bolehkah?"

Kim Jihoo menatap Seolhyun serius. "Bukankah mengasikan jadi ibu rumah tangga saja, hm? Kau bisa belanja sepuasnya dan beristirahat di rumah."

"Ck, Sayang. Kau tahu kalau aku bukan tipe wanita pemalas yang suka menghamburkan uang. Aku lebih suka bekerja, apalagi jika mendampingimu di perusahaan."

Tuan Kim tersenyum melihat istrinya merajuk. Lantas tanpa berpikir panjang ia mengangguk, pertanda mengizinkan permintaan istrinya.

"Baiklah, kau boleh kembali ke perusahaan. Lagipula. setengah dari perusahaanku adalah milikmu." ujar Tuan Kim.

Seolhyun melebarkan matanya. Ia tidak yakin kalau pendengarannya salah.

"Setengah?"

Tuan Kim menghela nafas. Sebelah tangannya mengusap-usap pundak istrinya. Matanya yang lelah tampak menerawang.

"Iya. Aku telah berencana membagi-bagi harta dan propertiku pada kalian. Sayang, sejujurnya aku sedikit meragukan Taehyung. Anak itu tidak berubah sejak dulu. Hobinya menghamburkan uang untuk teman wanita yang di permainkannya. Belum lagi pekerjaannya yang sering ia tinggalkan. Aku memang tidak meragukan kemampuannya dalam memimpin perusahaan, namun sikapnya yang sembrono membuat keyakinanku luntur. Oleh karena itu aku telah membuat surat wasiat dari sekarang. Kau tahu, usiaku tidak muda lagi. Lambat laun aku tetap akan memberikan semuanya kepada kalian. Kau dan Taehyung, mendapatkan porsi yang menurutku sama. Bagaimana menurutmu, Sayang?"

Seolhyun tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Tetapi yang jelas, ia sangat bahagia saat ini.

Seolhyun menghambur ke pelukan suaminya, membuat pria itu tertawa. Seolhyun menyeringai penuh kemenangan. Ternyata nasib baik berpihak padanya. Kim Taehyung bisa saja menjadi milikku seutuhnya jika semua harta jatuh ke tanganku, batin Seolhyun.

"Gomawo, Sayang. Jeongmal gomawo, saranghae."

Tuan Kim tersenyum. "Aku juga, Sayang."

Tuan Kim menghela nafas lagi. Ia berpikir saatnya mengubah Taehyung karena usia anaknya itu tidak lagi remaja. Taehyung harus belajar tanggung jawab dan menghargai miliknya.

l'amour | taennie ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang