Enjoy guys!
Jangan lupa vote dan comment😘
..
***
Part sebelumnya...
"Apa lagi yang harus aku lakukan agar kau mempercayaiku, Jennie? Aku benar-benar mencintaimu. Kau tidak bermimpi. Percayalah padaku,"
Seolhyun tercengang di tempatnya. Kakinya gemetar dan nyaris terhuyung ke belakang ketika Taehyung menangkup wajah Jennie dan menciumnya.
Seolhyun segera mengalihkan pandangannya, terlalu perih menyaksikan pemandangan yang disuguhkan Taehyung.
Taehyung mencium Jennie dengan dalam dan lembut. Tidak ada maksud untuk menyakiti apalagi membuat Seolhyun sakit hati. Ia melakukan hal itu karena ia harus membuktikan pada Jennie kalau ciumannya sekarang benar-benar penuh ketulusan, bukan kerakusan seperti dulu. Dan yang terpenting, Jennie harus tahu kalau cintanya sangat murni.
Jennie mencengkram lembut kemeja bagian depan Taehyung ketika pria itu memagut bibirnya mesra. Air matanya mengalir hangat di pipi Taehyung. Tidak ada kata lagi untuk mendeskripsikan perasaan bahagia Jennie saat ini. Ia mempercayai Taehyung karena ia mencintai pria itu.
Taehyung berhasil karena Jennie kini yakin dengan cintanya.
Ciuman mereka pun terlepas dengan sangat lembut dan perlahan. Jennie bernafas pendek-pendek sebab ciuman mereka menyita oksigen yang diperlukannya.
Taehyung membuka matanya dan tersenyum konyol melihat rona merah di pipi Jennie. Serta merta ia memeluk tubuh itu seperti yang sejak tadi diinginkannya.
"Aku percaya padamu, Taehyung."
Lalu terdengar suara tawa menggelegar dari Seolhyun. Suara tawa yang frustasi dan mengerikan.
Taehyung melepaskan pelukannya dari Jennie dan menatap Seolhyun. Ia sampai lupa dengan keberadaan Seolhyun. Tapi kini ia harus meluruskan permasalahan mereka.
Seolhyun terus tertawa dan kini bertepuk tangan dengan keras. Wajahnya memerah dan air mata telah membuat matanya bengkak. Jika ia tidak berdandan seperti wanita elegan, mungkin orang-orang berpikir kalau ia adalah wanita stress yang butuh perawatan di rumah sakit jiwa.
Jennie mematung di samping Taehyung, sangat prihatin dengan keadaan sang kakak.
"Woah, daeeebaak! Kalian benar-benar membuatku mual. Sangat menjijikkan! Kalian pikir masalah kita sudah selesai?"
Rahang Taehyung berkedut. "Sebenarnya apa yang kau inginkan, Seolhyun?!"
Seolhyun berjalan mendekati mereka. Gerakan tubuhnya tak lagi anggun, melainkan sempoyongan. Jennie menatapnya khawatir.
"Kim Taehyung. Kau telah mendapatkan apa yang kau inginkan. Kini giliranku mendapatkan apa yang aku inginkan!" semburnya.
Taehyung bersikap setenang mungkin.
"Berikan semua hartamu kepadaku! Kau telah mendapatkan adikku, Taehyung! Aku tidak ingin hanya kau sendiri yang mendapatkan kebahagiaan!!"
Hati Jennie benar-benar hancur. Ia tidak sanggup melihat Seolhyun. Kakaknya benar-benar berubah menjadi seorang monster.
"Itu artinya, kau menukarkan adikmu dengan harta yang kau inginkan? Ckck, aku sangat kasihan padamu Kim Seolhyun. Apa kau masih bisa mengatakan bahwa dirimu adalah seorang kakak? Kau sangat tidak pantas menyandang sebutan itu," ujar Taehyung dengan suara berat dan penuh penekanan.