Part 12

10.3K 1.2K 121
                                    

Enjoy guys!
Jangan lupa vote dan comment😘

.

.

***

Jennie baru menghabiskan pasta kejunya sebanyak dua sendok, padahal Yitian sudah hampir menghabiskan seluruh isi piringnya. Yitian menatap Jennie penuh tanda tanya. Sebagian dirinya merasa kurang nyaman sebab Jennie sepertinya sangat tidak berminat pergi bersamanya.

Yitian pun berdehem keras, membuat perhatian Jennie teralih kepadanya. Jennie tersenyum kecil.

"Pastanya tidak enak, ya?"

Menyadari ekspresi kurang nyaman di wajah Yitian membuat Jennie tersadar.

"Oh, ini... enak, kok. Hanya saja aku... aku kurang menyukai makanan Italy." jawab Jennie setengah jujur. Yitian mengangguk paham.

"Kalau begitu, lain kali aku akan mengajakmu makan ke tempat yang kau sukai." tandasnya seraya tersenyum manis dan baik, tetapi... ia tidak merasakan getaran aneh di dadanya.

"Tidak perlu, Yitian. Lain kali kau harus mengajak Somi dan Lisa juga," ujar Jennie.

"Baiklah, terserah padamu saja. Bagiku, asalkan kau bersedia ikut denganku, aku sudah senang sekali."

Jennie cukup paham dengan gelagat yang dutunjukan Yitian padanya. Pria itu sangat perhatian padanya, membelikannya makanan, atau menemaninya bekerja. Terkadang Jennie merasa tidak enak hati kepada dua rekannya yang lain, namun sepertinya Yitian tidak bisa dilarang. Lagipula, ia adalah Bos mereka.

"Jennie, boleh aku bertanya sesuatu padamu?" tanya Yitian setelah meneguk air mineralnya. Jennie mengangguk singkat.

"Hm, sebenarnya ini bukan urusanku. Tetapi aku ingin memberitahumu saja. Malam saat Taehyung menjemputmu dan esok harinya kau tidak masuk karena kau bilang kau sakit, sebenarnya aku sangat khawatir." ujar Yitian.

Jennie ingat, ia beralasan kepada Yitian kalau dirinya terkena demam selama dua hari. Oleh sebab itu ia tidak masuk kerja dan meminta maaf karena tidak memberikan kabar. Untung saja Yitian dan kedua rekannya percaya. Lalu sekarang, Jennie tidak tahu apa yang dikhawatirkan Yitian. Tidak mungkin Yitian tahu tentang dua hari yang seperti neraka bagi Jennie tersebut.

"Apa yang membuatmu khawatir, Yitian?" tanya Jennie hati-hati.

"Kau." jawab pria itu lembut. Jennie menatapnya sendu. "Aku mengkhawatirkanmu, Jennie. aku rasa kau belum mengenal Kim Taehyung lebih dekat. Ia adalah pemain wanita. Hatinya tidak pernah tulus kepada wanita manapun. Bukannya aku takut jika kalian dekat, sebab aku tahu kalian sekarang menjadi keluarga. Tetapi aku hanya cemas jika ia memperlakukanmu seperti ia memperlakukan wanita-wanita yang disakiti nya."

Jennie menurunkan pandangan ke piring makan siangnya yang masih terisi penuh pasta. Ia tidak ingin Yitian tahu kalau tebakan nya benar. Apa yang dikhawatirkan Yitian telah terjadi padanya. Jennie tidak ingin menceritakan ini kepada siapapun, termasuk Yitian. Jennie bukanlah tipe yang suka membebankan orang lain dengan penderitaannya.

Kemudian Jennie mengangkat kembali kepalanya dan tersenyum manis kepada Yitian. "Taehyung tidak akan menyakitiku, Yitian. Aku adalah adik ibu tirinya. Mustahil jika dia melakukan itu. Terima kasih sudah mengkhawatirkan aku."

Yitian nyengir lega. Tampak jelas ia sangat tenang mendengar perkataan Jennie.

"Kalau seperti itu, syukurlah."

l'amour | taennie ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang