Enjoy guys!
Jangan lupa vote dan comment😘.
.
***
"Jennie belum pulang?"
"Belum Nyonya. Seharusnya ia sudah sampai dirumah."
Seolhyun menggigit bibir. Tiba-tiba perasaannya tidak enak dan pikirannya langsung melayang ke adik satu-satunya. Tadi ia menghubungi ponsel Jennie dan tidak di jawab sekalipun. Hal itu membuat Seolhyun semakin khawatir.
"Kalau begitu, cepat hubungi aku kalau Jennie sudah pulang."
"Baik, Nyonya."
Seolhyun melempar ponselnya ke atas ranjang dan mengusap dahinya. Ia tahu kalau saat ini sudah hampir tengah malam di Seoul, oleh karena itu ia sangat menghawatirkan Jennie. Jennie bukanlah tipe orang yang seenaknya tidak pulang ke rumah tanpa memberi kabar seperti ini.
"Sayang, ayo kita keluar untuk berjalan-jalan!" seru Tuan Kim dari depan pintu kamar hotel. Seolhyun langsung memasang senyum palsu dan membalas seruan Tuan Kim, suaminya.
"Tunggu sebentar, Sayang!"
***
"Turun kau!"
Jennie dengan susah payah menghentikan tangisnya ketika Taehyung membentaknya untuk yang kesekian kali. Setelah perjalan selama satu setengah jam, mereka berhenti di komplek villa yang sangat sepi. Villa-villa tersebut terletak di tepi pantai yang Jennie sendiri tidak tahu dimana itu. Jennie bertahan di dalam mobil, mencengkram erat jok yang di dudukinya.
Taehyung melotot di samping mobil. Ia sudah membukakan pintu untuk Jennie tetapi gadis itu masih menolak untuk keluar. Jennie semakin gemetar ketika mendengar suara gemuruh di langit. Malam itu mendadak dingin dan menyeramkan bagi Jennie.
"APA KAU TULI? AKU BILANG TURUN!"
Sembari membentak Jennie, Taehyung merenggut tangan gadis itu dengan keras sehingga Jennie jatuh terjembab ke tanah. Jennie tidak bisa menghentikan tangisnya, bahkan semakin keras. Taehyung menutup pintu dengan bantingan keras lalu memaksa Jennie untuk berdiri.
"Taehyung, aku mohon lepaskan aku! Hiks, apa yang akan kau lakukan?" isak Jennie. Taehyung mencengkram kedua lengannya sangat kuat, menimbulkan jejak memar di lengan putih Jennie.
"Kau ingin tahu apa yang akan ku lakukan padamu? Sebaiknya kita cari tahu sendiri. Ayo sayang, kita bersenang-senang di dalam villa." desis Taehyung.
Jennie menahan berat tubuhnya ke tanah agar Taehyung kesulitan menyeretnya. Namun tenaga Jennie tidak ada apa-apanya bagi Taehyung. Taehyung terus menyeret Jennie tanpa ampun, wajahnya menunjukkan kebengisan dan sepertinya tangisan Jennie tidak menyentuh hatinya.
"Taehyung, aku mohon jangan sakiti aku. Aku tahu aku bersalah padamu karena tinggal di rumah. Aku berjanji akan keluar dari sana besok pagi. Lepaskan aku, aku mohon."
"DIAM KAU!" bentak Taehyung lagi. Ia membuka pagar kayu tinggi untuk masuk ke dalam villa. Taehyung tidak peduli dengan cengkraman tangannya yang semakin menyakiti pergelangan tangan Jennie.