Enjoy guys!
Jangan lupa vote dan comment😘.
.
***
Taehyung tidur menyamping di atas ranjangnya. Ia memeluk dirinya sendiri. Kamar tersebut gelap gulita sementara matanya masih membulat sempurna. Taehyung masih menangis menyesali semua kejahatannya selama ini. Tubuhnya menggigil dan keringat dingin keluar dari setiap pori-pori tubuhnya.
Pria itu mengingat siapa-siapa saja yang pernah disakitinya, baik sengaja atau tidak. Dan Jennie lah yang menjadi korban terakhirnya. Wanita itu pasti sangat menderita selama ini. Taehyung telah menodainya, mengancam bahkan mencoreng harga dirinya.
Taehyung menangis terisak. Ia betul-betul menyesal. Betapa jahat dirinya kala itu.
Sebenarnya Taehyung telah tersentuh oleh Jennie sebelum ia berangkat ke Jepang bersama Ayahnya. Oleh sebeb itu tanpa disadarinya ia berubah menjadi sedikit pendiam dan sensitif. Tepatnya saat Jennie menyatakan kalau dirinya membenci Taehyung.
Selama hidupnya, Taehyung tidak pernah mendengar secara gamblang ada seseorang yang membencinya. Ia pikir dirinya dicintai dan dipuja semua wanita. Namun Jennie telah memukul kelemahan Taehyung. Yang Taehyung tahu dirinya mulai terbiasa dengan kehadiran Jennie. Ia tidak ingin wanita itu jauh-jauh darinya. Ia tidak ingin wanita itu menolaknya.
Taehyung merenggut-renggut rambutnya sendiri. Ia akan melakukan apapun demi memperbaiki kesalahannya terhadap Jennie. Ia harus mendapatkan maaf wanita itu.
'Jennie, maafkan aku. Hiks... maafkan aku.'
***
Jennie terduduk di lantai kamar mandi dan tangisnya pecah saat itu juga. Sebuah testpack dengan dua garis merah di dalamnya terjatuh dari tangannya.
Jennie bersandar pada bak mandi sambil memeluk diri sendiri. Kecurigaannya terjawab sudah. Pantas saja akhir-akhir ini ia mual dan nafsu makannya meningkat.
Jennie menunduk dalam, air mata jatuh ke pangkuannya. Rasanya sakit sekali menjalani hal ini sendiri. Sekarang apa yang harus dilakukannya? Ia hamil dan sendirian di kampung halamannya. Tidak mungkin jika ia kembali ke rumah Tuan Kim dan meminta pertanggung jawaban pria itu. Jennie terlanjur menaruh benci padanya. Di samping itu, mungkin hanya Tuhan yang bisa memaksa Taehyung untuk menikahi Jennie.
Wanita itu merinding kedinginan. Ia berdiri dengan hati-hati dan keluar dari kamar mandi. Tidak ada gunanya menangisi kehamilannya. Ia menganggap inilah takdir yang diberikan Tuhan untuknya. Ia harus menerima dengan lapang dada. Hanya saja, tak ada lagi Taehyung untuk masa depan nya. Jennie tidak ingin bertemu lagi dengan pria brengsek itu. Ia tidak akan memberitahu kepada anaknya kalau Ayahnya adalah seorang pria yang tidak bermoral.
Jennie memasukan kembali pakaiannya ke dalam koper. Jika keadaan seperti ini, ia tidak bisa tinggal dirumahnya. Para tetangga pasti mempertanyakan tentang kehamilannya dan siapa suaminya. Jennie tidak akan sanggup menghadapi hal-hal mengerikan tersebut.
Ia harus pindah ke tempat lain, dimana tidak ada orang lain yang mengenalnya.