Daeeeebaak👍 gue baru buka wp udah banyak notif aja😊
Enjoy guys!
Jangan lupa vote dan comment😘.
.
***
"Apa kau sudah menemukan dimana adikku berada?"
Pria dihadapan Seolhyun mengangguk dan menyerahkan beberapa lembar foto kepada wanita yang merupakan bosnya itu. Seolhyun tidak ingat telah meminta apapun dari pesuruhnya, ia hanya ingin tahu dimana adiknya sekarang. Namun ia tetap mengambil lembar-lembar foto tersebut. Seolhyun mengalihkan pandangannya kepada objek yang ada di dalam foto.
Seolhyun pun tercekat seketika.
"Nona Kim Jennie tinggal di desa kecil bernama Namdo, Mokpo. Ia mencari uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya dengan menanam lalu menjual bunga serta tanaman hias. Dan seperti yang anda lihat, adik anda sedang hamil tua. Pria yang bersamanya adalah Kim Taehyung. Ia berhasil menemukan Nona Jennie."
Seolhyun kehilangan kata-kata untuk beberapa menit. Ia terhenyak ke atas kursi yang ada di belakangnya. Di pandanginya foto-foto itu sekali lagi. Usahanya untuk menemukan Jennie terlebih dahulu ternyata telah dikalahkan Taehyung.
Seolhyun sungguh cemas saat ini. Terlebih lagi kondisi Jennie yang tengah hamil tua. Jika dilihat dari besarnya perut Jennie, kira-kira kandungannya telah melebihi usia 8 bulan, bertepatan dengan perginya Jennie dari rumah Tuan Kim.
Seolhyun meremas tepi kursi. Matanya terpaku pada foto dimana Jennie dengan Taehyung yang berdiri di belakangnya. Satu pertanyaan besar di dalam kepala Seolhyun yaitu, siapa yang menghamili Jennie?
Ia menggigit bibir bawahnya. Ia teringat dengan foto yang diperlihatkan Taehyung saat ia baru saja menikah dengan Tuan Kim. Taehyung mengatakan kalau ia telah menduri Jennie. Hati Seolhyun mencelos. Ia kira Taehyung hanya mempermainkannya.
Jadi itu benar. Apakah benar-benar Taehyung yang menghamili Jennie? Lantas, karena itukah Jennie keluar dari rumah Tuan Kim? Apa Taehyung yang telah mengancam Jennie? Lalu, kenapa saat ini pria itu mengejar adiknya lagi?
"Aaaaargh!" jerit Seolhyun membuat pesuruhnya terkejut.
"Hanbin, ikuti mereka terus! Suatu saat aku akan memisahkan mereka! Taehyung tidak boleh mendapatkan adikku sebelum ia memenuhi permintaanku!"
***
Jennie menatap langit malam yang gelap yang sedang mencurahkan air hujan. Sudah pukul 8 malam tapi tidak ada tanda-tanda Taehyung kembali ke pondoknya.Jennie teringat komentar Yitian tadi pagi. Dua kalimat yang telah menyentuh bagian terdalam hatinya. Jennie menyeka air matanya. Jika ia telah jatuh cinta pada Taehyung seperti yang dikatakan Yitian, lalu kenapa ia menutupinya dengan perasaan benci? Jennie mengakui kalau perubahan Taehyung telah membuatnya lega, tetapi ia tidak yakin apakah ia telah jatuh cinta.
Pertanyaan itu selalu berulang-ulang terngiang di benak Jennie. Hatinya juga ikut mempertanyakan. Namun jawabannya selalu sama, aku membenci Taehyung.
Kepalanya tiba-tiba pusing sehingga ia harus berpegangan pada mulut jendela. Ah, masalah yang berhubungan dengan Taehyung memang tidak ada habisnya. Mau tak mau Jennie harus memikirkannya.