Wkwkwk,
the best banget emang klean tuh👍
keliatan bgt siapa yg paling antusias sih diliat dari chap sebelumnya, sampe spam comment. tp gapapa, aku malah senang syekaliiii😄Enjoy guys!
Jangan lupa vote dan comment😘.
.
***
(Yitian nih, ganteng kan? 😂)
Jennie tersenyum melihat kedatangan Yitian ke rumahnya. Baru kemarin Doyeon menanyakan Yitian, sekarang pria itu telah berkunjung.
Seperti biasa, Jennie menjamu Yitian dengan teh serta biskuit seadanya. Mereka duduk di pondok kecil di depan rumah sewa Jennie yang juga digunakan wanita itu sebagai pondok tempat tanaman-tanaman hiasnya. Tanaman-tanaman hias itulah yang menjadi sumber uang Jennie. Setelah merawatnya dengan baik, Jennie akan menjualnya kepada orang-orang kemudian ia menanam bibit nya lagi. Sebenarnya usaha itu adalah usul Yitian dan pria itu dengan senang hati memberi Jennie bibit-bibit tanaman hias yang ia jual ditokonya.
"Tanaman-tanaman ini sangat indah. Kau merawatnya dengan baik, Jennie."
"Merawat mereka adalah hobiku, Yitian."
Yitian tersenyum manis lalu menyesap tehnya. Ia berdecak nikmat lalu menatap Jennie penuh arti. Jennie yang sering sekali mendapat tatapan lembut seperti itu lantas selalu menghindarinya. Ia tidak ingin Yitian menganggap kalau ia menerima perhatian khusus tersebut.
"Eung... bagaimana kabar Somi dan Lisa? Aku sangat merindukan mereka," Jennie mengalihkan perhatian Yitian.
"Mereka baik-baik saja dan juga merindukanmu," jawab Yitian setengah malas. "Eum, Jennie?"
"Hm?"
Yitian memberanikan diri mengamit tangan Jennie dan meremasnya lembut.
Jennie tertegun.
"Jennie, apakah kau masih belum yakin untuk menerimaku? Kau tahu kalau aku sangat mencintaimu, sangat peduli padamu, tetapi kenapa kau masih belum menerimaku? Aku berjanji akan selalu ada jika kau membutuhkanku. Aku akan menerima kondisimu saat ini."
Lagi-lagi seperti ini. Jennie bingung harus menjawab apalagi pada Yitian. Ia tidak mempunyai perasaan suka sedikitpun kepada pria itu.
Terkadang Jennie berpikir untuk menyerah dan menerima cinta Yitian, namun itu sama saja dengan menyakiti Yitian. Yitian akan lebih tersakiti karena ia mencintai dengan tulus sedangkan Jennie membalasnya dengan terpaksa.