Enjoy guys!
Jangan lupa vote dan comment😘.
.
***
Seolhyun merasa sangat bebas. Ia berjalan mengelilingi ruang tengah sambil merentangkan kedua tangannya. Akhirnya sebentar lagi ia akan menjadi tuan rumah dirumah super megah ini dan menjadi pemilik sebagian harta dan propertinya. Ia tidak menyingkirkan Jennie dari hidupnya, tetapi hanya menyingkirkan dari rumah ini. Jika ia tidak mengizinkan Jennie pergi, cintanya kepada Taehyung akan terhalang.
Seolhyun tahu kalau ia tidak bisa memiliki Taehyung saat Tuan Kim masih hidup, tetapi pria itu sudah tua. Seolhyun akan terus bersikap manis padanya, sementara ia juga mencari cara lain agar Taehyung jatuh ke dalam pelukannya.
"Taehyung bisa saja menjadi milikku jika aku selalu berada di dekatnya. Mustahil ia bisa menolak kesempurnaan tubuhku ini. Aku akan memberinya kenikmatan yang selama ini selalu di carinya pada wanita-wanita lain. Aaah, rasanya hidup ini sempurna."
Hari ini Tuan Kim dan Taehyung pulang ke rumah setelah satu minggu berada di Jepang. Seolhyun berdandan secantik mungkin. Bukan untuk Tuan Kim saja, tetapi juga untuk Taehyung.
Seolhyun memang telah dibutakan oleh cinta dan obsesinya menjadi orang kaya. Sebelumnya Seolhyun tidaklah seperti ini. Namun cintanya kepada Taehyung telah membuat sisi gelapnya terpancing, dan hal itulah yang tidak di sadari Jennie.
***
Sampai di rumah, Taehyung bergegas ke kamar Jennie. Sedangkan Ayahnya langsung ke kamar bersama Seolhyun. Seolhyun telah menyiapkan air hangat untuk suaminya itu.
Taehyung masih tidak mempedulikan Seolhyun. Yang ada dalam pikirannya sekarang adalah Jennie, gadis pertama yang telah membuatnya jatuh cinta.
Taehyung mengetuk pintu kamar Jennie berkali-kali namun tetap saja ia tidak mendapatkan sahutan.
Taehyung melihat jam tangannya. Sudah pukul 9 malam, tentu saja Jennie telah pulang bekerja. Taehyung mengetuk pintu itu lagi dengan tak sabaran. Ia butuh melihat Jennie sekarang juga.
"Jennie, buka pintunya." panggil Taehyung lembut.
"Tuan Muda?"
Taehyung menghentikan ketukan pintu dan membalikkan tubuhnya. Jieun berjalan mendekati Taehyung dengan wajah muram.
"Jieun, apa Jennie sudah tidur?"
"Jennie telah pergi satu minggu yang lalu, Tuan Muda."
Taehyung mengernyit tajam. "Pergi? Apa maksudmu?"
Jieun menelan ludah. Ia takut Taehyung bersikap kasar padanya. Lantas Jieun berbicara tanpa memandang wajah majikannya itu.
"Jennie pergi dari rumah ini setelah anda dan Tuan besar berangkat ke Jepang. Ia membawa kopernya. Tapi aku tidak tahu kemana tujuannya, Tuan Muda."
"APA? JENNIE PERGI DAN KALIAN TIDAK MENCEGAHNYA?!"
Jieun tersentak kaget. Lagi-lagi Taehyung lepas kendali.
Taehyung mengusap wajahnya berkali-kali sambil menenangkan pikiran. Jennie tidak mungkin pergi dari rumah ini sebab Taehyung ingat dulu ia pernah mengancam Jennie jika ia melakukannya. Jennie pasti takut saat Taehyung mengancam akan menyakiti Seolhyun, meskipun sekarang Taehyung sudah tidak mempunyai niat lagi.