MIKASA. Wanita itu memilih Maldives untuk menghabiskan liburan musim panas. Tapi bukannya ia merasa gembira, kedatangannya malah membawa nasib sial.
"Cleopatra dan Mark Antony saja saling jatuh cinta pada pandangan pertama. Malah, saking dalamnya ci...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cinta tidak selalu menjadi karunia . Karna mencintaimu, adalah sebuah kesalahan
🌿
MIKASA terbangun pada pukul 10 pagi. Setelah menelpon Annie, suasana hatinya lumayan menjadi lebih baik. Tak lama sehabis itu, Mikasa pun tertidur.
Seperti biasa, setiap kali dia bangun di ruangan asing. Mikasa akan berdiam dulu sejenak, sambil terus mengingat-ngingat, kejadian apa yang sudah dia alami sebelumnya? Oh ya, Mikasa sedang menginap di rumah Petra. Mengetahui itu, Mikasa kemudian menyeringai.
Jika dipikir lagi, apa yang sudah dia alami belakangan ini, benar-benar diluar nalar sehat. Mulai dari perjumpaan dengan Eren di Maldives, ditolong Petra hingga saat ini, wanita yang berstatus istri dari kekasihnya itu. Gila! Ini sungguh gila! Normalnya, seorang istri akan marah jika bertemu dengan selir suaminya. Tapi ini tidak, Petra justru seperti merangkul Mikasa hangat.
Kisah hidup Mikasa lama-kelamaan sama seperti sebuah novel.
Mikasa sendiri, sulit untuk mengakui kenyatan, yang saat ini dia alami. Sekarang dia menunggu, pasrah. Selanjutnya apa yang akan terjadi?
.
MIKASA berjalan menuju dapur rumah Petra. Dia melihat sekitar, hanya sepi yang menyapa. Mikasa melangkah dengan rasa lapar, yang merong-rong dari semalam. Sudah waktunya untuk mengisi isi perut dan sumber energi.
Hingga Mikasa berinisyatif untuk mencari makanan di sana. Mikasa sempat membuka kulkas, tapi kulkas tersebut kosong. Tidak sesuai dengan harapan, terlihat jelas jika rumah ini jarang ditinggali.
Kemudian Mikasa menghela napas. Dia belum menyerah, memusatkan atensi kepada kitchen set. Mikasa buka satu-satu pintunya, namun yang dia lihat, hanya rentetan gelas dan piring. Tidak ada apa pun selain itu.
Mikasa semakin mengeha napas, ouch sudah cukup dia putus asa. Tidak ada yang bisa dia makan di rumah ini. Mikasa tutup kembali pintu-pintu laci kitchen set, dengan rapat.
Mikasa berencana pergi mandi, kemudian mencari makanan di luar, belum memutuskan mau makan apa, dan di mana. Lagian tempat ini masih dirasa asing bagi Mikasa.
Pukul sebelas.
Mikasa keluar dari kediaman Petra. Dia mengenakan baju hitam, dipadukan dengan high waist jeans, dia meminjam baju Petra sementara.
Wanita muda itu berjalan di sekitaran jalan. Dia memilih mencari restoran terdekat. Mikasa terlalu malas untuk pergi jauh, itu menguras tenaganya. Sejauh mata memandang, dia hanya melihat bangunan beruntut, dan jalanan yang ramai.