MIKASA. Wanita itu memilih Maldives untuk menghabiskan liburan musim panas. Tapi bukannya ia merasa gembira, kedatangannya malah membawa nasib sial.
"Cleopatra dan Mark Antony saja saling jatuh cinta pada pandangan pertama. Malah, saking dalamnya ci...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BGM / Billie Elish—Ocean eyes;Rousseau
🌿
MIKASA lemah nyaris tak sadarkan diri. Tubuhnya dibawa Levi selayaknya tuan putri, ke sebuah lorong minim cahaya. Lamat-lamat di sisa kesadaran Mikasa, dia melihat sebuah pintu berwarna merah tua, di ujung lorong. Saat melihat pintu tersebut, Mikasa menyeringai. Mendadak sebuah memori masa lalu, hadir dalam ingatan Mikasa. Memori yang memulai segala pilu dan nasib buruknya.
Kenangan yang mungkin sudah terkubur dalam-dalam, di alam bawah sadar.
Kenangan yang mungkin, tak akan lagi Mikasa kenang.
Mikasa tidak mau lagi mengingatnya ...
Ahh ... aku bertemu lagi dengan pintu itu.
Mikasa kemudian tersenyum getir.
. . .
Fall, 2012.
MIKASA Althera menjadi perempuan paling menarik, di antara semua mahasiswa baru. Paras cantiknya selalu mencolok kemana pun dia pergi. Sifatnya yang pendiam dan lugu, menjadi daya tarik lebih. Kendati sering kali Mikasa membuat wajah datar, dan berprilaku cuek, tidak satu pun yang peduli. Justru itu membuatnya semakin misterius.
Banyak hati para lelaki terjatuh kepada Mikasa, termasuk hati seorang Levi Ackerman. Kala itu dia masih menjadi mahasiswa tahun ke empat, jurusan menejemen bisnis.
Saat masa orientasi, tatapan lelaki itu tidak pernah terlepas dari sosok Mikasa. Kebetulan dia menjadi senior pendamping untuk Mikasa, yang juga masuk dalam jurusan sama.
Tidak ada alasan bagi Levi mengelak. Setiap hari bersemuka dengan Mikasa, berjumpa sapa, hingga tiba saatnya, ada perasaan yang bergolak aneh dalam dada Levi.
Lambat laun, mendengar suara Mikasa adalah candu baginya. Menatap perempuan itu adalah kebutuhan untuknya. Saat sosok Mikasa hilang sekejap, Levi akan mencari dengan perasaan murung. Tanpa Mikasa di kesehariannya, bagai langit tanpa bintang.
Bagai kupu-kupu yang kehilangan sayap.
Saat itu lah dia sadar, jika Levi benar-benar terpikat. Rasa ingin selalu di dekat Mikasa semakin menjadi. Hingga masa oriantasi berakhir.
Levi mengumpulkan tekad, untuk menyatakan perasaannya.
.
Winter, 2012.
SAAT petang mata kuliah terakhir Mikasa telah usai. Dia terkulai lemah di atas meja, sedangkan kondisi kelas riuh bersama perginya orang-orang. Ada pula yang masih tetap di sana, sekedar mengobrol bersama sekoloni mahasiswa.